happy reading friend b!
i hope you enjoy this part :)🍭🍭🍭
"Alesha mana sih? Apa dia masih di jalan? Kok gue jadi khawatir gini."
Arya yang melihat Awan terus menoleh ke arah kursi penonton pun berlari mendekatinya.
"Awannn fokuss!! kita bisa kalah kalau lo meleng kayak gini!" Tegurnya membuat Awan pun langsung menoleh ke sumber suara.
Semoga Alesha nggak papa, dan bisa sampai ke sini tepat waktu.
Pertandingan terus berlanjut, skor yang di dapat pun semakin sengit. Sudah hampir selesai pertandingan Alesha belum memunculkan batang hidungnya. Di pertengahan pertandingan para pemain mendapat waktu istirahat, Awan pun bergegas menuju tempat di mana ia menaruh tas.
"Heh Wan, lo kenapa sih? kayak orang lagi khawatir aja." Ujar Samuel sembari mengambil handuk kecil untuk ia usapkan di wajahnya yang berkeringat.
"Jangan bilang lo lagi nunggu Alesha?? dia gak dateng??" Tanya Daniel yang tiba-tiba datang menyahut, membuat Arya yang baru saja minum jadi tersedak.
"Iya kemarin gue bilangin ke dia buat nonton gue tanding, tapi sekarang mana? dia aja gak ada di tribun." Jawab Awan terlihat kecewa, sembari menatap kursi penonton yang sama sekali tidak menunjukkan keberadaan Alesha.
"Positif thinking aja Wan mungkin Alesha lagi ada keperluan, lo gak boleh jadi negatif thinking gini." Samuel mencoba menenangkan pikiran Awan, ia tak mau kalau Awan jadi berpikiran yang aneh-aneh tentang Alesha.
Alesha terus berlari, menuju lapangan bola basket dimana pertandingan berlangsung. Napas nya mulai tersengal-sengal, keringatnya bercucuran. Tiba-tiba Alesha terjatuh, ada lubang yang cukup dalam hingga membuat nya tersandung.
"Akhh!!" Alesha meringis, sikunya berdarah dagunya juga lebam. Apalagi telapak tangannya sedikit ada luka karena tadi ia gunakan untuk menopang tubuhnya.
"Aduh kenapa pakek jatuh sih?! sialan!" Alesha kembali bangkit, ia pun memilih berjalan saja takut kalau ia jatuh lagi.
•••
Sampailah Alesha di tempat yang ia tuju, gadis itu langsung berlari kecil. Ia mendengar peluit sudah berbunyi, permainan juga baru saja berakhir. Matanya menelusuri setiap sudut di lapangan indoor itu. Senyum nya mengembang, ia melihat kalau tim basket sekolahnya bersorak senang. Dapat di pastikan kalau tim mereka menang!
"KAK AWAN!!" Alesha memanggil Awan, lelaki yang tadinya tersenyum pun menoleh dengan ekspresi datar.
Alesha menghampirinya, terlihat jelas raut wajah semua tim berubah ketika Alesha datang. Gadis itu pun mendadak merubah eskpresinya.
"Emm sorry banget ya Kak gue telat, kalian menang?? wah selamat yaa!!" Ucap Alesha berseru senang tangannya terulur untuk memberi selamat Awan, namun Awan tak menunjukkan reaksi apapun.
"Kemana aja lo? dari tadi gue nungguin lo, ternyata lo sama sekali gak dateng dan lihat pertandingan udah selesai! GAK ADA GUNANYA SEKARANG LO DI SINI!!"
Alesha tersentak dengan ucapan Awan, sekarang lelaki itu malah pergi tak membalas uluran tangan nya sama sekali. Semua terkejut dengan perlakuan Awan padanya, apalagi Arya. Ia tak menyangka Awan yang kemarin sangat sangat membela Alesha kini berubah drastis dengan gadis di depannya ini.
"Kak Awan tunggu gue bisa jelasin kenapa gue bisa telat!!" Alesha hendak menyusul Awan namun tangannya di tahan oleh Aurel.
"Woww gue seneng banget lihat Kak Awan marah sama lo, haha emang harusnya lo itu gak usah di baikin! karena kalau di baikin lo jadinya ngelunjak!!" Sarkas Aurel dengan tawa jahatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARLEAN | one-sided love ( the end )
Teen FictionKisah ini bermula dari seorang murid kelas sepuluh bernama Alesha Citraningtyas, gadis yang baik hati, sederhana, dan pandai bergaul. Sejak acara demo ekskul waktu itu, Alesha mulai penasaran dengan dua orang lelaki bernama Arya dan Awan. Mereka ada...