ARLEAN - 34

660 41 5
                                    

happy reading friend b!
i hope you enjoy this part :)
please vote and comment.

"Tidak perlu buru-buru soal cinta, salah letak bisa retak."

____________


"Jadi gimana Les??"

Alesha tampak ragu-ragu, ia tidak mungkin pergi begitu saja dengan Arya. Ia sudah berjanji akan menunggu Awan hingga laki-laki itu selesai dengan urusannya.

"Kayaknya nggak dulu deh Kak, gue gak enak sama Kak Awan udah janji soalnya." Alesha menjauhkan helm Arya dari jangkauannya, membuat lelaki itu cengo.

"Gak usah takut sama Awan, nanti gue yang ngomong ke dia kalau lo balik bareng gue!" seru Arya namun Alesha tetap menggelengkan kepalanya.

Arya menghela napas pasrah, lalu meletakkan helmnya kembali pada tempatnya. "Gue cuma mau banyak ngobrol sama lo, selama ini gue kan nggak peduliin lo, cara gue waktu itu juga kayaknya kelewatan."

"Yaa kan bisa lain waktu, untuk sekarang gue gak bisa kak. Lo gak keberatan kan?" belum saja Arya membalas pertanyaan Alesha, Awan datang menarik hoodie yang dikenakannya.

"Sini lo! gue mau ngobrol empat mata,"

Awan membawa Arya sedikit menjauh dari Alesha, sepertinya akan ada perdebatan besar yang akan terjadi di antara keduanya.

"Bisa gak sih lo gak usah narik-narik gue?! gue bisa jalan sendiri!" keluhnya sembari merapikan hoodie nya yang tak beraturan.

Awan tersenyum remeh, "Kalau gue gak gitu lo gak bakal mau kan gue ajak ngobrol empat mata?"

Keduanya pun saling menatap tajam, seperti memiliki dendam tersendiri.

"Udah lah percuma ngomong sama lo, mending langsung aja gak usah ber tele-tele!" ujar Arya yang sudah muak berdebat.

"Gue cuma mau lo gak usah bersikap sok baik di depan Alesha! jangan karena dia punya hati yang baik lo bisa seenaknya manfaatin kebaikan dia!" telunjuk Awan menunjuk pas pada dada kiri Arya, membuat lelaki itu sedikit terhuyung.

"Manfaatin? otak lo di mana sih Wan? buat apa gue manfaatin kebaikan Alesha, gue juga masih waras!"

Awan memutar arah pandangnya, "Lo pikir gue percaya? ya di logika aja Yak, masa gak ada angin, gak ada hujan lo berubah 180 derajat?"

"Gue itu tau lo kayak gimana, jadi lo gak akan bisa bohongin gue!"

Arya yang geram pun mendorong bahu Awan dengan sengaja, "Tau apa lo tentang gue hah? emang selama ini lo pernah ngertiin gue sebagai saudara kembar lo?"

"Gue baik ke Alesha karena gue sadar selama ini sikap gue keterlaluan! punya hak apa lo ngelarang gue deket sama Alesha lagi??"

Awan melihat ke arah bahu nya, Arya sudah memancing emosinya. Ia pun mencengkram kuat hoodie Arya. Awan memberikan tatapan nyalang, begitupun juga Arya.

"Bukan hak, lebih tepatnya kewajiban! gue harus lindungin Alesha dari cowok gak punya hati kayak lo!" tekad Awan yang langsung memukul tepat di bagian rahang Arya.

Bugh...!!

Alesha yang melihat itu dari kejauhan pun terkejut, gadis itu menutup mulutnya yang menganga.

"Kak Awan sama Kak Arya berantem lagi?!" gerutu nya yang langsung berlari mendekati kedua laki-laki yang sedang adu otot.

"Wan lo kenapa sih? urusan gue sama Alesha bukan sama lo! gue juga udah minta maaf, dan Alesha juga maafin gue. Terus apa yang salah dari gue?!"

ARLEAN | one-sided love ( the end )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang