ARLEAN - 12

555 41 2
                                    

happy reading friend b!
i hope you enjoy this part :)

🍭🍭🍭

"Kok diem? yang gue bilang bener kan?"

Alesha bingung, ia yakin Awan mengetahui semuanya. Hingga ketika Awan lengah dan cekalan tangannya mulai merenggang, Alesha menarik paksa tangannya dari genggaman Awan.

"Sorry Kak," Alesha pun berlari menghindari Awan, lelaki itu memejamkan matanya.

Lalu mendongak ke atas dan sedetik kemudian kembali menatap ke arah lurus, "Gue tahu tapi gue cuma mau denger penjelasan dari lo langsung."

Anelis yang melihat Alesha berlari sambil sesekali menoleh ke arah belakang pun menghentikan langkah gadis itu dengan menghadangnya menggunakan kedua tangannya, hingga tubuh mereka bertabrakan. dan Anelis jatuh dengan posisi di bawah Alesha di atasnya.

"ADUHH ALESHA BADAN GUE SAKIT SEMUA NIH!" terdengar suara rengekan Anelis yang tertimpa tubuh Alesha.

"Ya maaf lo sih pakek ngehadang gue lari, kenapa sih?!"

Alesha mulai berdiri dan mengebaskan rok belakangnya yang kotor, sementara Anelis memegang i pinggangnya yang terasa nyeri.

"Ya gue kan liat lo lari-larian gak jelas, ya gue pikir lo kenapa-kenapa." Tutur Anelis memasang muka cemberut.

"Udah ah gak perlu debat, ke kelas yuk jangan ngantin gue gak mood!" Secara paksa Alesha menggandeng lengan Anelis hingga gadis berambut sebahu itu tersentak dan mengikuti saja kemauan Alesha.

"Kebiasaan ya lo narik-narik, tangan gue bisa panjang nih kan tangan gue elastis!"

Alesha sama sekali tak mengindahkan gerutuan dari Anelis, yang terus saja mengoceh sepanjang jalan. Wajah Alesha sudah di tekuk hingga terlihat kusut, ia sedang mode unmood.

•••

Arya tengah berlatih basket bersama tim basket putri, karena sebentar lagi akan ada event basket antar sekolah. Dan yang paling unggul di tim basket putri adalah Aurel, ya dia lah yang membuat Arya terus terus san salah paham terhadap Alesha. Wajah serius, ceria penuh canda menyelimuti Arya dan Aurel.

"Les gue balik duluan yee, baik-baik awas makan hati liat si itu noh." Ujar Anelis sambil menunjuk ke arah lapangan menggunakan dagunya.

"Ck udah biasa, gue mau ke perpus duluan."

Alesha sudah berjalan menuruni anak tangga, di lihatnya Aurel tengah memperhatikannya yang mulai melewati koridor yang berhadapan langsung dengan lapangan basket. Kesempatan emas ini Aurel gunakan untuk membuat Alesha cemburu dan kesal, ia akan buktikan kalau Arya itu memang pantas untuknya dari pada Alesha.

Ngapain sih Aurel pakek senyum senyum ke gue, mau nyombongin diri kalau dia berhasil buat Kak Arya benci sama gue?, Alesha membatin kesal seraya mengepalkan tangannya kuat-kuat dan memukulkan kepalan tangannya ke telapak tangan satunya.

Saat Aurel mendribble dengan sedikit berlari, ia kehilangan keseimbangan dan terjatuh. Permainan pun terhenti, Arya dengan cepat menghampiri gadis cantik itu. Alesha pun penasaran dan melihat dari balik pilar yang hampir mendekati lapangan tempat Arya dan Aurel berada.

"Awhh, aduh sakit kaki gue." Rintihnya, dan Alesha yakin itu hanya tipu muslihat seorang iblis seperti Aurel.

"Rel! lo gak papa? mana yang sakit??" Terlihat raut wajah panik Arya, Alesha semakin kesal melihat kedekatan keduanya.

Ihh menang banyak si Aurel, gue yakin itu cuma drama dia doang biar Kak Arya simpati sama dia.

"Kayaknya kesleo deh Kak, sakit banget buat di gerakin." Rengek Aurel ia sesekali melirik Alesha yang sedang bersembunyi di balik pilar.

ARLEAN | one-sided love ( the end )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang