ARLEAN - 30

741 44 11
                                    

happy reading friend b!
i hope you enjoy this part :)
please vote and comment.



PLAK!!

Seisi kelas terkejut dengan suara tamparan yang menggema di ruangan, walaupun hanya beberapa siswa tetapi sukses membuat semua nya senyap dan menatap mereka bertiga dengan tatapan terkejut.

"K-kak Arya?!" Gumam Aurel pelan, ia sungguh terkejut dengan apa yang baru saja ia lakukan.

Tadinya Aurel hendak menampar wajah Alesha, karena ia menganggap ucapan Alesha kali ini sungguh keterlaluan dan menghina harga dirinya di depan Arya sekaligus teman kelas nya.

Namun tiba-tiba Arya berdiri tepat di depan Alesha, menjadikan dirinya benteng untuk Alesha. Alhasil dirinya lah yang terkena tamparan oleh Aurel, hingga terlihat jelas pipi nya berubah memerah.

"Udah puas nampar nya?? Kalau masih mau nampar lagi, tampar aja gue. Jangan Alesha!!" Ujar Arya dengan nada tenang.

Pipi nya masih terasa panas dan sedikit terasa ngilu ketika di sentuh. Akibat perkelahiannya semalam dengan Awan, hingga wajahnya babak belur seperti sekarang ini. Sekarang harus di tambah dengan tamparan Aurel, demi melindungi Alesha.

"Ta-tapi Kak gu-gue..."

"Sekarang lo mau minta maaf atau enggak sama Alesha?" Tegas Arya berusaha menyelesaikan semuanya tanpa emosi.

Sedangkan Alesha menatap Arya tak percaya, mengapa cowok itu melindungi dirinya dari tamparan Aurel yang niat di tujukan padanya?

"Gak!! Gu-gue gak mau minta maaf sama cewek kayak dia!" Tolak Aurel.

Arya mendengus pelan mendengar penuturan Aurel yang terus berbelit, dan membuat suasana hatinya semakin buruk. Karena lagi-lagi dirinya harus menjadi tontonan para siswa akibat ulahnya.

"Lo harus minta maaf, karena di sini lo yang salah Aurel!! Kenapa si lo kekeh gak mau ngakuin kesalahan lo sama Alesha??" Tutur Arya yang tak tau lagi harus dengan kalimat apa ia menjelaskan nya pada Aurel.

"Pokok nya gue gak mau minta maaf sama dia Kak!! Karena di sini yang salah bukan gue, tapi dia!!" Kekeh Aurel sembari menunjuk wajah Alesha menggunakan telunjuknya.

"Oke kalau itu mau lo, gue gak akan maksa!" Arya beranjak pergi dengan tangan kanan yang menarik pergelangan tangan kiri Alesha.

"Kak Arya!! lo gak bisa giniin gue, Kak Arya!!" Jerit Aurel yang melihat kepergian Arya dengan Alesha.

Alesha yang terkejut hanya bisa diam mengikuti langkah kemana Arya membawanya pergi, mau berontak pun juga percuma. Yang ada Arya semakin mengeratkan genggamannya dan membuat dirinya semakin di permalukan di depan para siswa yang berlalu lalang.

sesaat setelah Arya berhenti di salah satu tangga dekat koridor, Alesha langsung melepas kasar tangan Arya dan menatap lekat wajah cowok yang kini berada di hadapannya tajam.

"Ngapain sih Kak lo pakek belain gue di depan Aurel?" Tanya Alesha.

Arya menautkan kedua alisnya, "Memang ada yang salah?"

Alesha semakin menatap lekat kedua mata Arya,"Nggak ada, tapi ini aneh. Oh gue tau, lo lakuin ini semua karena terpaksa kan pasti?!"

"Siapa emang yang nyuruh? Kak Awan?? Atau Mama Vivi?? Bilang sama mereka kalau gue gak butuh di kasihani, apa lagi sama lo!!"

"SIMPEN AJA RASA SIMPATI LO ITU BUAT AUREL!!"

Alesha benar-benar marah bercampur kecewa, mengapa nasib selalu mempermainkan dirinya? Di beri harapan, di bela, di lindungi lalu di jatuhkan kembali, untuk apa semua itu? Kalau semuanya berujung menyakitkan dirinya lagi.

ARLEAN | one-sided love ( the end )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang