ARLEAN - 06

895 55 5
                                    

happy reading friend b!
i hope you enjoy this part :)

🍭🍭🍭

"Kenapa diem? JAWAB!!!" Awan yang tak sabaran pun mulai meninggikan suaranya dan mencengkram erat jersey yang Arya kenakan.

"APA YANG DI LIAT WOY?! Buruan lanjutin latihan nya! Kepo banget sama urusan orang." Sentak Daniel kepada seluruh anak basket kelas X dan XI.

Lalu semua anak kembali melanjutkan latihan seperti awal, sekarang giliran Arya yang harus merasakan bentakan panas dari Awan.

"Iya! Gue yang buat Alesha pulang, gue juga yang udah bentak dia!" Jawab Arya tanpa ada rasa bersalah sedikitpun di matanya, hal itu membuat Awan seakan naik darah.

"Bentak dia? Salah apa Alesha sama lo sampai lo tega bentak dia?!" Arya yang naik pitam pun semakin mempererat cengkaraman tangan nya pada  Arya, wajah Awan seakan tersirat api yang menyala dan siap membakar habis apapun itu.

"Dia itu gak becus Wan!! padahal jelas-jelas Aurel itu ngoper ke dia tapi dianya aja yang gak pernah bisa fokus kalau lagi latian." Sarkas Arya tak mau kalah.

"Gak becus lo bilang? Justru lo ngerasa dia gak becus makanya ajarin!! kita kan pelatih nya. Kalau anak didik kita gak mampu, berarti KITA YANG GAK BECUS!!" Sahut Samuel yang lalu menarik Arya kasar agar menghadap ke arah nya, bahkan kini Samuel tidak memperdulikan Awan yang masih berurusan dengan kembaran nya itu.

"Lo gak tau apa-apa Sam!! Alesha itu emang gak pernah bisa di andelin di team ini." Arya tak mau tinggal diam dan ikut mencengkram kasar kaos Samuel.

"Jangan mentang-mentang lo sama Aurel deket terus lo belain dia terus Yak!!" Lanjut Samuel dengan suara meninggi.

Melihat kemarahan Samuel yang memuncak, Daniel dan Awan pun tidak tinggal diam dan segera melepaskan cengkraman tangan Samuel dari Arya.

Awan menahan Arya dan Daniel mencoba menahan Samuel.

"Stopp!! Sam, Yakk!! Kalian kayak anak kecil tau gak?!" Tegas Daniel sembari menatap bergantain ke arah Arya dan Samuel.

"Lo Yak! Lo mau tau alasan Alesha jatuh kayak tadi?"

"Gue lihatt sama mata kepala gue sendiri kalau Aurel yang udah dorong Alesha sampai jatuh dari tangga!! Masih mau ngebantah lagi lo?!!" Lanjut Daniel menatap tajam dan penuh kekesalan kepada Arya.

"Dan gue tauu kalau kaki Alesha itu sebenernya masih sakit tapi dia nutupin itu semua, Aurel itu licik Yak, BUKA MATA LO!!" Kini tatapan itu seakan menjadi sendu, Danuel benar-benar tidak habis fikir dengan Arya. Sampai Arya tidak bisa  melihat mana kebenaran yang sebenarnya, karena Arya telah di butakan oleh cinta nya kepada Aurel.

Tidak! Bukan cinta namanya kalau hal itu membuat seseorang berubah menjadi lebih buruk, cinta yang sejatinya adalah mampu membuat seseorang berubah menjadi lebih baik demi orang yang di kasihinya.

Karena merasa tak terima nama baik nya di jelek-jelek kan di delan Arya, Aurel pun menghampiri Daniel tanpa rasa ragu dan meninggalkan arena latihan.

"Lo apa-apaan sih Kak! gak usah muter balik fakta dan sok ngebelain cewek gak guna itu!!" Setelah mengucapkan itu, Aurel berlalu menatap Arya seakan ia yang paling terluka dan di salahkan di sini.

Melihat Arya yang tak bereaksi, Aurel pun langsung lari dari sana mengambil tas nya dan hendak pulang begitu saja tanpa berpamitan.

"Aurel! Tunggu!!." Arya yang tak tinggal diam langsung berlari mengejar kepergian Aurel.

"See? lo lihat sendiri kan Wan? Arya itu udah di buta kan sama Aurel!! Udah gak bisa liat lagi mana yang bener dan mana yang salah." Ujar Samuel yang menatap jengkel kepergian Arya yang seenak nya sendiri.

ARLEAN | one-sided love ( the end )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang