ARLEAN - 02

1.1K 81 6
                                    

happy reading friend b!
i hope you enjoy this story :)

🍭🍭🍭

"Tinggal fokusin ke kotak putihnya, lempar terus masuk ring kan gampang!"

Arya dan semua terdiam, memang sebenarnya ini hal biasa karena Awan memang selalu mengedepankan emosinya. Arya yang tak ingin masalah ini menjadi panjang pun mendekati Awan dan Alesha.

"Udah lah Wan lo gak perlu bentak-bentak dia, namanya juga masih baru." bela Arya.

"Tau tuh Wan lo kebiasaan apa-apa pakek emosi, kasihan si Alesha nya jadi kek takut." Saut cowok berjersey merah bernama "Samuel Geraldino" 11 Pariwisata 2.

Awan pun melemparkan bolanya asal dan meninggalkan lapangan, yang lainnya di perintah Arya untuk lanjut latihan sebelum waktu ekskul habis.

Jam menunjukkan pukul 5 sore, Alesha kini tengah berjalan menuju tempat angkot biasa lewat. Langkahnya terlihat pelan dan gontai, mungkin bentakan Awan masih terngiang-ngiang di telinganya.

"Kasar banget jadi cowok, gak pantes jadi pelatih!" Alesha menggerutu dengan raut wajah yang menahan rasa kesal.

Tiba-tiba deru motor terdengar tengah mendekat ke arah Alesha, sontak Alesha menolehkan kepalanya. Tanpa berlama-lama Alesha membalikkan kembali pandangannya, matanya terbelalak kaget.

Gila orangnya dateng lagi yang gue omongin barusan, batin Alesha.

Alesha menutup matanya rapat-rapat dan terus berjalan, padahal Awan masih mengikutinya dari belakang.

"Alesha berhenti!"

Alesha pun memberhentikan langkahnya dengan harap-harap cemas.

Duh mati gue bakal abis malam ini babak belur, batin Alesha ketakutan.

"Gue mau minta maaf sama lo karena tadi ngebentak lo di depan banyak siswa." ujar Awan yang sudah berdiri di depan Alesha.

"Oh gak papa santai aja kak udah biasa."

Nah minta maaf juga kan lo akhirnya, batin Alesha merasa puas.

"Sebagai permintaan maaf gue anter lo balik." ucap Awan sembari menaiki motornya, Alesha pun tercengang.

"Loh loh ngapain kak gausah kali gue bisa naik angkot." tolak Alesha.

Awan tetap lah Awan tidak bisa di bantah ataupun di atur, langsung saja tanpa permisi Awan mencekal tangan Alesha memaksanya menaiki motor. Dan dengan setengah hati Alesha menaiki motor Awan.

"Inget ya kak ini karena lo yang maksa, awas aja memutar balik fakta!"

Dibalik helm fullface nya Awan sedikit tersenyum tipis kala mendengar penuturan Alesha padanya.

•••

Pagi hari ini Alesha tidak terlambat, ia datang bersamaan dengan siswa siswi lainnya. Saat memasuki gerbang Anelis dengan tiba-tiba merangkul Alesha dan berteriak tepat di telinga kiri Alesha.

"Pagi Alesha cantik!"

"Anelis ini masih pagi lo gak lihat banyak yang ngelirik lo karena suara cempreng lo yang naudzubillah." celetuk Alesha sambil menunjuk ke muka Anelis.

"Ya kan gue cuma bersemangat aja, buruan lah lo kayak siput deh jalannya." Anelis menggandeng paksa lengan Alesha menyeretnya sampai menuju kelas.

Baru berjalan setengah dari koridor utara ia sudah di kejutkan dengan kehadiran balok es yang langsung di kirim dari kutub utara.

ARLEAN | one-sided love ( the end )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang