happy reading friend b!
i hope you enjoy this part :)
please vote and comment."Iya halo, kenapa?"
"Kak, gue...."
Alesha sangat gugup, entah kenapa dia sangat merasa sulit untuk memulai. Ini pertama kalinya Alesha menelepon seorang Arya.
"Halo Les... lo mau ngomong apa?"
Alesha pun kembali menetralkan pikirannya, ia pun mencoba mencari kata-kata yang pas untuk ia katakan pada Arya.
"Ehm gue cuma mau bilang makasih Kak..."
Arya pun mengernyitkan dahinya, wajahnya menunjukkan raut wajah keheranan.
"Makasih? makasih buat apa?"
Alesha di sebrang sana terdengar seperti sedang menghela napas nya.
"Ya karena lo udah ngorbanin diri lo sendiri, padahal kan yang harusnya di skors gue."
Arya pun berjalan ke arah balkon kamarnya, entah kenapa telponan dengan Alesha membuatnya tidak bisa berdiam diri di tempat.
"Harus berapa kali gue bilang? lo gak salah Les, jadi lo gak pantes dapet hukuman ini."
Alesha merasa jantungnya berdebar tak karuan, suara Arya di telepon terdengar seperti lebih berat daripada saat berbicara langsung. Kalau kata orang-orang sih telfonable namanya.
"Ta-tapi kan lo kelas dua belas Kak, bakalan ketinggalan banyak materi dong!"
Arya sedikit terkekeh mendengar suara Alesha yang sepertinya terdengar panik.
"Cuma dua hari Les, kan gue juga ada Danu yang siap kapan aja kasih tahu gue materi nya."
Di sebrang sana Alesha hanya manggut-manggut saja mendengar penuturan Arya.
"Btw, kenapa lo jadi care gini ke gue Les?"
Alesha langsung gelagapan dibuatnya, gadis itu pun jadi bingung sendiri harus menjawab seperti apa.
"Ya... ya kan emang gue care sama semua orang."
"Oh... ehm iya sih lo bener juga."
Alesha yang tak mau berlama-lama pun ingin segera mengakhiri panggilan ini.
"Kak kalau gitu gue tutup telfon nya ya? udah malem soalnya."
"Yaudah, tidur sana!"
Alesha pun merasa terhipnotis dengan kata-kata Arya, dua kata yang sukses membuat jantungnya berdebar.
"Eh? ya gue emang mau tidur, tanpa lo suruh. Bye!"
Setelah panggilan itu berakhir Arya pun tersenyum, entah kenapa setelah mendengar suara Alesha membuat perasaannya senang.
"Eh ngapain gue senyum-senyum? inget Arya lo gak boleh sampai punya perasaan sama Alesha."
Arya pun menggelengkan kepalanya, lalu beranjak menuju kasur untuk segera tidur.
•••
Hari pertama Alesha sekolah tanpa melihat seorang Arya, entah yang di rasakan gadis itu seperti apa. Sore ini gadis itu pulang dengan raut wajah yang tak se ceria biasanya, menurutnya hari-hari nya cukup berat kali ini.
Tugasnya yang menumpuk, dan belum lagi beberapa tugas Akuntansi yang harus ia kerjakan dengan segera karena mengejar deadline.
Setelah Alesha membersihkan diri, ia pun ikut berkumpul di ruang keluarga. Yang di sana sudah ada Ayah Reno, Ibu Dara dan Bima. Alesha yang baru saja duduk pun langsung mendapat pertanyaan dari Ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARLEAN | one-sided love ( the end )
Novela JuvenilKisah ini bermula dari seorang murid kelas sepuluh bernama Alesha Citraningtyas, gadis yang baik hati, sederhana, dan pandai bergaul. Sejak acara demo ekskul waktu itu, Alesha mulai penasaran dengan dua orang lelaki bernama Arya dan Awan. Mereka ada...