happy reading friend b!
i hope you enjoy this part :)🍭🍭🍭
"Alesha!"
"Kak Arya?"
Gadis cantik yang baru saja terjatuh dan tertimpa sepeda nya, langsung terburu-buru bangun dan ingin kembali menaiki sepedanya namun Arya dengan cekatan mencekal tangan Alesha.
"Mau apalagi sih lo Kak, belum puas buat gue kecewa ketiga kalinya?!"
"Maaf Les! gue bener-bener panik waktu itu, Aurel sakit dan yang minta gue ke rumahnya nyokapnya." Jelasnya dengan raut wajah penyesalan.
"Terus pantes gitu lo ninggalin gue sendirian, mana gak ada kendaraan untung ada ksatria lewat!" Alesha menatap lekat mata Arya dengan penuh kekecewaan.
"Ksatria?? siapa yang lo maksud?"
Alesha menatap Arya malas, "Pikir aja sendiri, males ngobrol sama orang nyebelin kayak lo!"
Saat Alesha hendak menaiki sepedanya, ia merintih kesakitan dan dengan sigap Arya menopang tubuh Alesha dengan kedua tangannya yang ia letakkan di kedua lengan Alesha.
"Lepas! gue bisa sendiri, gue gak butuh bantuan lo Kak."
"Lo itu habis jatuh Les, plis buang ego lo gue beliin obat lukanya dulu. Lo tunggu di sini jangan kemana-mana!" Titah Arya yang mendudukkan Alesha di pinggir, dan Bima yang sedari tadi bengong di atas sepedanya mulai menghampiri Kakaknya.
"Kak lo gak papa kan? tadi itu siapa? Kak Awan?"
"Banyak nanya lo, ini semua gara-gara lo gue jadi jatuh." Ujar Alesha sambil meniupi lututnya yang berdarah.
"Ya maaf, sini-sini gue tiupin Kak." Bima beranjak mengambil alih kaki Alesha meletakkan di pangkuannya.
5 menit kemudian Arya datang membawa kapas, hansaplast, dan obat merah untuk Alesha.
"Les sini kaki lo gue obatin," Arya pun mulai membersihkan luka Alesha dengan alkohol, Bima yang sedari tadi heran hanya bisa diam dan melongo.
Di lihat-lihat wajahnya sama persis dengan Kak Awan tapi ada sedikit yang membuat nya berbeda hingga Bima tak yakin kalau itu Awan.
Kak Arya telaten banget sih jadi gemes gue, batin Alesha yang fokus menatap lelaki di depannya ini.
"Ekhem udah ngeliatin nya gak usah gitu banget."
"Dih pd banget lo, udah-udah yok Bim kita pulang!" Saat Alesha hendak berdiri, tiba-tiba kakinya tidak seimbang dan membuat dirinya oleng. Bima sudah siap menangkap Alesha, namun Alesha jatuh tepat di dekapan Arya.
Happ!
Mata yang selama ini hanya tersirat amarah, kebencian, dan kekecewaan berubah seketika saat bertatapan satu sama lain dengan jarak hanya 1 jengkal tangan. Jantung Arya mendadak berdebar kencang, tangan Alesha yang berpegangan di leher Arya pun mulai turun.
"Ekhem! Ibuu tolong mata Bima ternodai, ada ABG pacaran." Sarkas Bima dengan gaya batuk-batuk nya.
Alesha dan Arya pun saling membuang pandangan, Arya mendadak salah tingkah ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali.
"Bim kayaknya lo pulang dulu deh, gue masih ada urusan." Perintah Alesha.
"Nggak ntar lo malah pacaran sama cowok satu ini," Arya paham bahwa ia belum memperkenalkan dirinya pada Adik Alesha yang mengganggu keromantisannya dengan Alesha.
"Gue Arya."
"Nah iya ntar lo malah pacaran sama Kak Arya, keenakan dong!" Ujar Bima sembari melipat kedua tangannya di depan dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARLEAN | one-sided love ( the end )
Подростковая литератураKisah ini bermula dari seorang murid kelas sepuluh bernama Alesha Citraningtyas, gadis yang baik hati, sederhana, dan pandai bergaul. Sejak acara demo ekskul waktu itu, Alesha mulai penasaran dengan dua orang lelaki bernama Arya dan Awan. Mereka ada...