.
.
.
Malam semakin larut, udara semakin dingin. Seorang pemuda itu masih betah memejamkan mata seolah tidak merasakan dingin, tertidur pulas di bangku taman.
"Eunghh" dia pun tersadar saat angin kencang menerpanya.
Dia mengubah posisinya menjadi duduk dan terdiam sebentar. Ia kembali teringat dengan perkataan seokjin tadi, ucapan tadi membuatnya terus menyalahkan dirinya sendiri.
Sementara dari jauh Jimin dan hoseok masih setia mengawasi Taehyung, Namjoon sudah pulang karena sudah di telepon ayahnya tadi.
"Jim mending kita ajak Taehyung pulang aja deh" ucap hoseok yang sudah menguap dari tadi.
"Kasian dia kedinginan juga pasti"
Jimin tampak mengangguk menyetujui perkataan Hoseok. Sebelumnya ia mengambil padding tebal dari mobil lalu kemudian berjalan mendekati Taehyung dan diikuti hoseok dari belakang.
"Tae"
Seorang yang memunggunginya perlahan menolehkan kepalanya dan melihat kedua sahabat yang berada di belakangnya.
Jimin memakaikan padding itu ke tubuh Taehyung yang hanya berbalut kemeja putih, Taehyung tak melakukan pemberontakan apapun.
Jimin mengajak Taehyung pulang dengan cara yang halus.
"Tae, lebih baik kita pulang, udara malam sangat dingin dan tidak baik untuk kesehatan lo" ucap jimin yang berjongkok untuk menyamakan posisi.
Taehyung masih tidak bergeming, mukanya terlihat pucat dan matanya yang memerah.
Hoseok perlahan mengulurkan tangannya tanpa memaksa. Namun tak disangka Taehyung malah kembali menangis. Jimin kemudian bangkit dan memeluk sahabatnya itu.
"G-gue g-ga becus menjadi kakak hiks i-ini hiks ini semua salah gue hiks"
Jimin dan hoseok tidak berkata apapun, membiarkan sahabatnya mengeluarkan semua uneg unegnya.
Setelah dirasa tenang jimin kembali membujuk Taehyung untuk pulang dan Taehyung pun menurut. pelan pelan ia bangkit dari duduknya dan Hoseok langsung menggandeng tangan Taehyung.
•••
Yoongi dan seojoon sekarang sedang berbicara serius di dalam ruangan Yoongi.
"Yoongi lakukan pengobatan apapun kumohon agar kookie bisa sembuh, berapapun biayanya"
"Kami akan berusaha yang terbaik om, dan kita juga harus menunggu keputusan dari jungkook"
"Baik Yoongi aku percaya padamu"
Yoongi membalas dengan senyuman.
"Ehm lebih baik om istirahat dulu, ini sudah larut malam"
"Baiklah, om pergi dulu ya" Seojoon bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan ruangan Yoongi.
Sejenak Seojoon berhenti dibalik pintu itu, ia mengusap rambutnya dan bersandar di pintu itu. Ia sangat menyesal karena lalai menjaga anaknya. Disela lamunannya ia teringat sesuatu.
"Oh iya Taehyung kemana?" Dia teringat dengan anak sulungnya yang tidak terlihat sejak jungkook dipindahkan di ICU. Dia langsung mengambil handphone dan menghubungi Taehyung.
Namun nihil tidak ada jawaban, bahkan ponsel Taehyung tidak aktif. Dia mencoba tenang lalu menghubungi Jimin.
"Halo" panggilan itu diangkat oleh Jimin.
"Apakah Taehyung bersamamu Jimin?"
"Iya om, sekarang dia berada di rumahku dan sudah tidur"
"Oke baiklah, tolong jaga Taehyung ya Jim, dan doakan semoga Jungkook cepat sadar"
![](https://img.wattpad.com/cover/248112656-288-k49060.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Isn't my fault || End ✓ (Revisi)
Fanfiction[ Sedang direvisi = sabar] Tentang jungkook yang dibenci keluarganya karena kesalahpahaman di masa lalu, tentang jungkook yang selalu diabaikan oleh keluarganya, rasanya jungkook ingin menyerah dengan hidupnya namun tanpa harus menyerahpun dia bisa...