33. Lost

2.5K 178 28
                                    

Mengingatkan jangan lupa vote setelah atau sebelum menikmati ceritanya ☺️, dipantau sama kookie nih🤭

Mengingatkan jangan lupa vote setelah atau sebelum menikmati ceritanya ☺️, dipantau sama kookie nih🤭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐰🐰🐰

"Kookie hilang" sahut Yoongi

"K-kenapa bisa" Taehyung langsung tertegun mendengar kabar itu.

"Kenapa bisa? Eomma appa tolong jelaskan apakah ini benar?" Ucap Taehyung mengungkapkan rasa khawatirnya.

"B-benar tae hiks tadi eomma sedang hiks sedang ke kamar mandi dan waktu keluar hiks" Minyoung tak mampu melanjutkan penjelasannya, Minhae kembali membawa Minyoung dalam pelukannya.

"Aku harus mencarinya sekarang" Taehyung langsung beranjak dan hendak berlari keluar namun langkahnya dihentikan oleh Yoongi.

"Tae lo disini aja, appaku dan om seojoon sudah mengatasi ini, pihak rumah sakit juga sudah mencari, appamu bilang akan berbahaya jika lo ikut keluar"

"Apakah aku hanya diam saja disini sedangkan adikku tidak baik-baik saja diluar sana yoongi Hyung!" Taehyung tak bisa menahan marah bercampur rasa khawatir yang bersarang di fikirannya, serta kemungkinan kemungkinan buruk yang membayangi pikirannya.

Bagimana tidak, Jungkook saja masih belum sadar dari kemarin, lalu bagaimana keadaannya sekarang. Mereka tak bisa menjamin keadaan jungkook akan baik baik aja.

•••

"SIALAN AKU PANIK, KENAPA MALAH MENGHENTIKAN PENCARIAN" Suara Seojoon menggelegar di mansionnya.

Disana sudah banyak polisi, Joohan juga disana, beserta Hyungsik teman Seojoon sebagai kepala polisi yang membantu pencarian.

"Joon ini ga semudah yang kita kira, Adit pasti sudah merencanakan sesuatu, kita butuh strategi sebelum menyerangnya" Kata Hyungsik.

"Benar, pasti dia ada rencana besar hingga dia memalsukan kematiannya" Joohan ikut menyaut.

"Setahuku dia tidak terima jika appanya mewariskan perusahaannya kepadaku sehingga dia ingin menghancurkan keluarga ku agar dia gampang merebutnya, sangat mudah ditebak" ucap Seojoon tanpa mentap lawan bicara, karena pikirannya kemana mana.

"Jika sudah begini, Apapun bisa dilakukan jika kita nekat"

Handphone seojoon berdering disaat situasi sedang serius ini, seojoon segera mengangkat panggilan video dari nomor yang tak di kenal.

"Halo ini siapa?"

Kamera lawan nampak gelap sesaat hingga tak lama menampilkan seorang yang kini sedang dicarinya, Jungkook terlihat terbaring di sebuah brankar beserta alat yang menempel ditubuh bungsunya seperti di ruang ICU.

"BAJINGAN" Umpat seojoon saat melihat itu, Joohan dan Hyungsik mendekat dan ikut melihat panggilan itu.

Tawa adit menghiasi panggilan itu, hal itu tentu saja membuat geram seojoon. Lalu kameranya beralih ke muka Adit yang terlihat menyebalkan itu.

"KEMBALIKAN ANAK KU"

"ahhh kau tidak merindukan aku hyung? Kau sepertinya rindu dengan bungsumu ini, tapi tenanglah aku akan mengembalikan dia jika kau memberikan perusahaanmu kepadaku"

"Apa maksudmu!?"

"Ya berikan perusahaan itu besok gaada tunda menunda, jika kau telat sedikit..." Adit menghentikan ucapannya dan kameranya kembali menghadap ke Jungkook.

"Jika kau telat sedikit, ucapkan selamat tinggal pada anakmu ini" ucap adit.

"KAMU SUDAH GILA, JANGAN BERANI SENTUH ANAKKU!"

"Hahahaha, kini nyawa anakmu digenggamanku Hyung, jika ku cabut alat ini maka akan selesai penderitaan ponakan ku ini hyung" adit menyentuh masker oksigen yang bertengger di wajah Jungkook.

"SIALAN, AWAS SAJA KALAU KAU SENTUH ATAU MELUKAI ANAKKU"

"jika itu maumu, besok pagi jam 7 kau harus kesini, tepat waktu jika lebih satu menit saja maka kau akan melihat kematian bungsumu ini"

Tanpa salam penutup Adit langsung memutus sambungan video call nya.

Seojoon tambah khawatir sekarang, Adit itu kadang tidak bisa ditebak, bisa saja dia melakukan hal yang lebih buruk daripada kesepakatan yang telah dibuat.

"Aku tahu perasaanmu saat ini Joon, coba tenangkan sejenak pikiranmu untuk membahas rencana besok"

•••

Taehyung nekat keluar mencari Jungkook menggunakan mobilnya. Dia tak tahan jika hanya diam. Jimin, Hosoek dan Namjoon ikut serta di dalam pencarian, mereka berulang kali menasehati Taehyung, namun sama sekali tidak di dengarkan.

"Tae, gue bilang gaada gunanya kalau lo gunain cara seperti ini" ucap Jimin yang terus mengoceh dari tadi.

Taehyung lagi lagi tak mendengarkan ucapan Jimin, yang ada dia malah semakin kencang mengendarai mobilnya.

"TAE DENGERIN GUE SEKALI AJA!" bentakan Jimin membuat Taehyung mengerem mobilnya secara mendadak.

Mereka yang berada di dalam mobil itu otomatis terdorong ke depan, untung tidak ada hal fatal yang terjadi.

"OH SHIT LO GILA TAE" Umpat Namjoon spontan.

"LO SEMUA MENDING KELUAR DARI MOBIL GUE! CEPAT!" Bentak Taehyung sambil menunjuk arah keluar dengan suaranya yang sangat menggelegar di dalam mobil dan seketika suasana hening tercipta.

"Tae gue tau lo panik, kita semua disini juga panik, tapi yang lo lakuin kali ini ngga bener tae!" Hoseok angkat suara lagi.

"Iya tae, gue mohon, mending kita pulang dulu kerumah, gue yakin appa lo pasti mengurus masalah ini, yakinlah Jungkook akan baik baik saja" ucap Jimin menambahi dengan volume suara yang sedikit lembut.

"Jangan menjadi orang bodoh untuk saat ini tae, pikirkan juga eomma dan appamu yang akan bertambah khawatir jika lo seperti ini" ucap Namjoon yang membuat Taehyung sedikit tersadar.

Taehyung memukul stirnya, dan kembali menangis sejadinya. pikirannya hanya keselamatan Jungkook hingga otaknya mendadak jadi bodoh. Percuma saja dia mengelilingi seluruh Korea Selatan jika tidak tau tujuan pasti, maka tidak akan menemukan apa yang ia cari.

Taehyung akhirnya memutar balik mobilnya dan kembali menuju rumahnya.


Tbc

Yuhuu lama tak jumpa, maaf ya baru sempet update.

Isn't my fault || End ✓ (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang