29. ancaman

2.3K 181 25
                                    

Tak lama setelah itu petugas ambulance datang, dan langsung memberikan pertolongan pertama. Taehyung tak bisa berbuat apa apa, membiarkan
petugas ambulance itu menyelamatkan adiknya.

"Mohon salah satu wali ikut kami ke rumah sakit" ucap seorang petugas yang membuyarkan tatapan Taehyung yang terus tertuju pada adiknya.

"Baik" Taehyung mengikuti petugas yang sudah mengangkat jungkook dengan tandu.

Taehyung terus menggenggam erat tangan adiknya ketika di dalam ambulance. Jungkook sudah tidak sadarkan diri setelah para petugas memberikan pertolongan pertama dan kini wajah pucatnya tertutup masker oksigen.

Sampai di rumah sakit, Taehyung terus mondar mandir di depan ruang UGD. Pikirannya tak tenang sekarang. Dia terus memanjatkan doa agar adiknya selamat.

1 jam kemudian yoongi keluar dari ruang UGD dan Taehyung langsung menghampirinya.

"Hyung......apa yang terjadi?"

"Adikmu meminum obat dengan dosis yang sangat tinggi, untung dia tidak terlambat dibawa kesini dan nyawanya bisa diselamatkan, dia akan sadar mungkin besok pagi" ucap Yoongi menjelaskan keadaan Jungkook.

Taehyung sedikit lega mendengarnya.

"Tapi hyung tadi aku memberinya obat yang dia konsumsi biasanya" Ucap Taehyung, ia tahu pasti penyebabnya adalah salah satu obat adiknya.

"Lu bawa obatnya ga? Gue akan memeriksa obat itu"

"Tidak bawa hyung, tapi sebentar aku akan menghubungi orang rumah" Taehyung segera menelpon Bibi Ahn, tapi panggilan tidak terjawab, lalu dia mencoba menghubungi Pak Sarif, untung langsung diangkat.

"Pak Sarif akan kesini membawakan obatnya"

"Baiklah kalau begitu, Jungkook akan dipindahkan ke ruang rawat vip, nanti kalau obatnya sudah datang kabari gue ya"

Taehyung mengangguk paham, lalu keluar brankar dari UGD yang membawa tubuh Jungkook. Taehyung mengikutinya ke ruang rawat.

•••

Hari ini Minyoung pulang lebih awal, pukul 6 dia sudah otw menuju mansionnya bersama Seojoon. Sampai di gerbang dia disambut dengan Paman Han yang membukakan gerbang.

"Selamat sore tuan dan nyonya"

Seojoon membalas dengan klakson mobilnya.

Paman Han berlari mengejar mobil itu untuk mengabarkan kejadian tadi. Sepertinya Seojoon peka, dia menghentikan mobilnya sebelum sampai ke parkiran.

Paman Han mengetuk kaca mobil yang berada di samping kemudi, Seojoon langsung membukanya.

"Apa apa Pak Han?"

"Tuan, Nyonya, tuan muda Jungkook dibawa ke rumah sakit"

"Apa??" Minyoung dan Seojoon terkejut serentak.

"Dirumah sakit mana?" Tanya seojoon.

"Hanlim tuan"

Tanpa bertanya lagi seojoon memutar balikkan mobilnya dan langsung berangkat ke rumah sakit.

Minyoung terlihat sangat gelisah. Bagaimana tidak, dia takut jika Jungkook meninggalkannya tanpa salam perpisahan. Penyakit itu bisa kapan saja mengambil Jungkook dari dekapannya.

•••

Sementara di mansion yang sepi, bibi ahn merasa gelisah. Bayang bayang Jungkook yang memuntahkan busa tadi terus menghantuinya. Kalau sampai terjadi sesuatu yang fatal bukankah dia disebut pembunuh, apa dia akan dipenjara. Begitulah isi pikirannya.

Isn't my fault || End ✓ (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang