13. sadar

4K 267 15
                                    

Jangan lupa vote😊 (🌟)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Disebuah ruangan minimalis yang bersih dan rapi  Terdapat dua pria yang sedang berbincang serius.

"Setalah tertikam kemarin sel kanker jungkook makin berkembang"

"Terus gimana yoon? Kita tidak bisa bertindak apapun, sel kankernya sudah menuju ke stadium 2 padalah baru saja di diagnosa kemarin"

"Aku juga bingung hyung, apa langkah yang harus kita ambil, ini sangat berat" yoongi mengurut keningnya sambil menghela nafas kasar.

"Setelah jungkook sadar aku akan bicara baik baik sama dia, gak bisa dibiarkan yoon, kalau sampai terjadi apa apa kita juga akan menanggung penyesalan"

"Huh baiklah, hyung saja, aku ga bisa bicara secara pelan, pengenya langsung to the point"

"Yah lu sih"

"Kalau dia masih ga mau ya terpaksa kita lanjutkan metode obat bertarget"

•••

Seminggu berlalu keadaan Jungkook terpantau membaik, diperkirakan dua hari lagi dia akan bangun dari komanya. Seojoon dan Taehyung bergantian untuk menjaganya.

Sedangkan Minyoung? Ya tau sendiri lah. Memang masih sulit dia melawan egonya. Semenjak kejadian malam pertam pulang ke rumahnya, Minyoung menjadi lebih tenang setelah mengeluarkan kesedihan dan kerinduannya.

Kini jungkook juga sudah dipindahkan dari ruang ICU ke ruang rawat biasa, alat alat yang menempel juga sudah tidak sebanyak yang kemarin.

Seojoon yang kini giliran menunggu karena Taehyung sedang kuliah. Dengan membawa laptopnya sibuk mengetik sesuatu disana, ia duduk di sofa yang termasuk salah satu fasilitas di ruangan itu.

Setelah menyempatkan waktu mencicil pekerjaannya, dia menghentikan sejenak kegiatannya dan berjalan menuju ranjang jungkook.

"Hai Jungkookie, mau appa bacain cerita lagi?"

Tidak ada sahutan

"Euhm tentu mau kan, oke appa akan mulai bercerita"

Seojoon mengambil sebuah buku di nakas, ya buku itu yang tersedia di kamar jungkook, sengaja di bawa kesitu, untuk dibacakan ke sang anak.

"Waw ini buku tentang sejarah musik klasik, wah ternyata kamu tertarik dengan ini" ucap seojoon dengan nada suara yang dibuat semenyenangkan mungkin.

"Appa juga, wow kamu satu selera sengan appa, appa yakin kamu sudah membacanya sampai selesai, tapi gapapa ya kalau papa bacakan ulang"

"Wah kalau komponis yang paling appa suka itu Mozart, kalau jungkook siapa?" Ucapnya sekedar untuk selingan.

Krik krik krik krik tentu saja ia tidak mendapatkan jawaban.

"Hm yauda lah, besok kalau kamu bangun, kamu harus lebih banyak membahas ini sama appa"

Dibalik nada cerianya seojoon sebenarnya menyesal karena sudah lama banget ga ngobrol panjang dengan bungsunya. Giliran udah ketemu jungkook malah tebaring lemah dan tidak bisa di ajak komunikasi.

'cklek'

"Oh Taehyungie" seojoon menoleh ke arah pintu.

"Kau udah selesai kuliah?"

Taehyung mendekat ke ranjang jungkook

"Iya appa, jam terakhir jamkos, yauda tae langsung kesini aja"

"Oh begitu, udah makan siang?"

"Belum"

"Yauda appa pulang dulu, sambil siap siap berangkat kerja, nanti appa bawakan masakan eomma"

Isn't my fault || End ✓ (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang