25. Bukan Benci

2.4K 188 20
                                    

Setelah dari rumah sakit tadi, Taehyung langsung pulang ke rumahnya. Ia benar-benar terlihat kacau, matanya dan hidungnya memerah karena terus menangis di dalam taxi.

Mansion sangat sepi, Biasanya ada Bibi Ahn yang membukakan pintu untuknya, namun sepertinya mansion benar-benar kosong, Bibi Ahn tidak ada entah kemana. Saat menaiki tangga ia melihat pintu yang sudah sebulan lamanya tidak dia buka, ia pun tergerak untuk masuk ke kamar itu.

"Cklek"

Sensasi pertama saat masuk ke kamar ini adalah wangi kamar yang sangat khas, yaitu aroma sweet vanila yang disukai sang adik. Lalu ia berjalan menuju sebuah kaca seukuran tubuhnya, ia mengingat momen terakhir ketika berada disini, saat itu mereka berdua berdiri sebelahan di depan kaca  untuk melihat ketampanan sebelum acara itu dimulai.

Lalu pandangannya tertuju ke nakas sebelah kasur Jungkook. Ia melihat sebuah kotak kado berwarna biru tua dengan motif beruang. Taehyung mendekat dan menyentuh barang yang sudah berdebu itu.

Sebelumnya Taehyung membersihkan debunya, lalu membuka kotak itu dengan perlahan.

Didalam kotak itu terdapat kamera yang selama ini Taehyung inginkan, tak terasa air matanya mengalir begitu saja. Disitu juga terdapat surat yang dilipat rapi. Taehyung membukanya dan langsung membacanya.

To : kak Taetae ku tersayang
From : kookie tookie

(Taehyung tersenyum melihat awalan suratnya, terutama tulisan kooke tookie yang berarti kookie kelinci)

Happy birthday buat kakakku tersayang
Aku berharap semoga kak Taehyung sukses terus ya, sehat selalu agar bisa menjaga adek hehe

Terimakasih banyak buat kak tae dan aku sangat bersyukur kak tae bisa kembali seperti dulu lagi, aku berharap kak tae selalu seperti ini selamanya

Ini ada kado buat kak tae, semoga kakak suka
Dan aku sangat senang jika kak Taehyung menerima hadiahku di tahun ini, walaupun harganya ga seberapa, ku harap banyak momen kita bersama appa dan eomma yang tertangkap di kamera ini.

Udah ya kak gitu aja, adek gabisa nulis surat panjang panjang adek juga ga jago buat ngerangkai kata indah, jadi cukup sekian kak, aku menyayangimu ❤️

Kini Taehyung menangis sejadi-jadinya, seakan tiap bait dari surat itu mencabik cabik hatinya.

Dimulai dari bait pertama, adiknya berharap agar dia sehat selalu. Taehyung teringat dengan Kenyataan bahwa adiknya mengidap penyakit yang sangat mematikan. Sampai sekarang dia masih tidak menerima dengan takdir yang digariskan untuk adiknya. Dia merasa bersalah juga karena dulu dia mengabaikan Jungkook yang selalu memasakkan dia sarapan, tanpa mengetahui adiknya sendiri udah sarapan apa belum. Setiap malam dia juga sering mendengar adiknya itu merintih kesakitan, tak jarang juga dia memergoki Jungkook yang meremas perutnya sambil merintih pelan. namun karena egonya dulu terlalu tinggi dia memilih abai, dan mengira adiknya itu hanya sakit perut biasa.

Dan di bait ke tiga dia ingat Jungkook tak pernah absen untuk memberikan kado ulang tahun padanya. Namun Taehyung selalu mengabaikan kotak kado yang diletakkan di depan pintu kamarnya itu, bahkan tak jarang dia membuang kado itu tanpa melihat dulu isinya.

Badannya meluruh di lantai, surat itu sudah basah karena air mata Taehyung.

"Dek maafin kakak, kakak sengaja melakukan ini semua agar kau menjauh dari ku yang seperti monster ini, aku tidak mau menyakitimu lagi hiks"

Isn't my fault || End ✓ (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang