30. unexpected

2.4K 183 33
                                    

"sungguh buka eomma yang melakukan itu tae hiks"

"Eomma dulu sangat membenci Jungkook, bahkan kematian om Adit membuat eomma semakin benci dengannya, apakah tidak aneh kalau tiba tiba eomma jadi menyayangi Jungkook?" Ucap Taehyung matanya tidak mau menatap Minyoung yang memohon maaf padanya.

Yoongi dan Seojoon hanya terdiam, membiarkan kedua anak dan ibu itu saling bicara.

"tidak salah kalau kamu curiga dengan eomma, memang eomma sudah salah sejak dulu, eomma seorang yang payah dan ga becus jadi eomma kalian, tapi hiks eomma ti-tidak pernah sekalipun ingin mencelakai Jungkook, S-sungguh eomma benar benar menyesal hiks dan benar benar ingin memperbaiki semua hiks"

Air mata Taehyung keluar makin deras, biarkan dia cengeng untuk hari ini. Dia sedikit menyesal telah menuduh eommanya, namun dia tetap kekeh dengan rasa curiganya.

Seojoon yang dari tadi hanya diam pun menghampiri keduanya ketika Taehyung sudah mulai tenang.

"Tae, sebaiknya kita cari dulu bukti yang sebenarnya, tidak baik jika asal menuduh, apa lagi menuduh eommamu, tenang dan sabar ya" Seojoon mencoba berbicara lembut dengan Taehyung.

Taehyung masih diam dengan air matanya yang masih mengalir.

°°°

Sebelas jam kemudian~~ Taehyung kini duduk di sebelah ranjang adiknya. Tangannya terus menggenggam tangan Jungkook yang terkulai lemah itu. Sedangkan Minyoung dan Seojoon mengalah untuk duduk di sofa, membiarkan Taehyung bersama adiknya dulu.Taehyung sama sekali tidak mengantuk, matanya masih sembab karena menangis tadi. Di tengah keheningan tiba-tiba dia merasakan pergerakan kecil di tangannya, ya itu tangan Jungkook yang sedari tadi digenggamnya menunjukkan pergerakan.

"Kookie" panggilnya pelan.

Kelopak mata jungkook bergerak, Taehyung semakin senang karena ini pertanda bahwa adiknya akan segera sadar, tapi bukan segera lagi, kini mata bulat itu terbuka perlahan.

"Dek adekk kamu udah sadar" ucap Taehyung sedikit heboh, hingga membuat Seojoon dan Minyoung yang tengah ketiduran ikut terbangun.

Taehyung segera memencet tombol darurat.

Minyoung langsung menghampiri sang anak, diikuti oleh Seojoon yang ingin juga melihat keadaan Jungkook.

"Dek sayang denger eomma" ucap Minyoung sambil tersenyum haru pada jungkook.

Jungkook mengerjap pelan, badannya masih lemas, juga kepalanya pusing.

Tak lama kemudian seokjin datang, bersama para perawat. Yoongi sedang menjalankan operasi jadi Seokjin yang turun tangan.

"Jungkook sadar seokjin"

"Baik om, kami akan melakukan pemeriksaan, kalian tunggu di belakang dulu"

Taehyung, Minyoung dan Seojoon menurut dan duduk di sofa untuk menunggu pemeriksaan.

Tidak butuh waktu lama, pemeriksaan telah usai, seokjin memberikan laporan keadaan Jungkook.

"Syukurlah tidak ada efek lebih dari obat itu, kecuali lemas dan pening. Jungkook hanya butuh tidur lagi, saya telah menyuntikkan obat tidur"

"Baik terimakasih banyak Seokjinie" ucap seojoon.

Seokjin mengangguk dan meninggalkan ruangan itu diikuti oleh perawat lainnya.

"Kalian baru pulang kerja bukan?" Tanya Taehyung saat menyadari kedua orang tuanya masih memakai baju setelan kantor.

"Iya tae , begitu mendengar kabar Jungkook dibawa ke rumah sakit, kita langsung bergegas ke sini" jawab Seojoon.

Isn't my fault || End ✓ (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang