[🌟]
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Selesai makan bukan kenyang yang dirasakan Jungkook, namun rasa mual yang tiba-tiba muncul. Perutnya terasa teraduk aduk, ingin memuntahkan semua isi perutnya.Jungkook pov
Aghh kenapa rasanya mual banget, apa ini karena penyakitku? aku tidak bisa menahannya, tapi disini ada kakak dan appa, aku gamau menunjukkan sisi lemahku di depan mereka.
"Dek?" Suara Husky itu menyadarkanku saat aku sibuk sendiri menahan mual.
"Ada yang sakit?"
Gawat kak Taehyung pasti mulai curiga dengan gelagatku. Keringat dingin juga nampak jelas mengucur di tubuhku, membuat mereka menatap khawatir padaku.
sepertinya aku harus memanggil kak Seokjin, benar benar aku tidak mau terlihat lemah di depan mereka.
"Kak panggilkan seokjin hyung" aku berusaha bersuara senormal mungkin menahan rintihan.
"Iya dek, tunggu bentar ya"
Kak Taehyung langsung meninggalkan ruangan ini untuk mencari seokjin hyung, raut mukanya terlihat khawatir banget, membuat ku mersss dbersalsh
"Sayang kenapa? Ada yang sakit?" Appa mengelap keringat yang sudah membanjir di wajahku.
"Enggak papa kok pa" ucapku bohong.
Tak lama kemudian seokjin hyung datang dan menyuruh appa dan kak Taehyung keluar. Setelah mereka keluar aku langsung pergi ke kamar mandi, melepas paksa nasal kanula dan infusku.
Seokjin Hyung yang baru saja datang langsung mengikutiku dari belakang. Aku langsung menuju closet duduk itu dan memuntahkan semua isi perutku. Seokjin hyung membantu memijat tengkukku.
"Hoekkk hoekkkkk aghh"
Tidak hanya makanan tadi yang keluar, namun warna merah darah juga tampak.
"Hoekkk nghhhh hoekkkk"
Rasanya sakit banget, sampe akhirnya mual itu hilang digantikan dengan rasa sakit yang luar biasa di perutku. Tubuhku melemas, seokjin hyung langsung mengangkatku dan membawaku kembali ke ranjang.
Kak seokjin menyuntikkan obat pereda nyeri pada tubuhku. Dan kemudian memasangkan kembali nasal kanula yang sempat aku lepas paksa tadi.
Kini bajuku telah diganti karena basah dan terkena muntahan tadi, dan kini posisiku sudah berbaring seperti semula. Lalu aku pun memejamkan mata sejenak untuk menetralkan rasa sakit ini.
Sebelumnya aku bilang dulu ke seokjin hyung untuk tidak memgatakan kondisiku yang sebenarnya pada appa dan kak tae.
"H-hyung j-ja-jangan bilang....."
Seokjin hyung tau maksudku dan lansung mengiyakan. Rasanya susah banget mengeluarkan suara karena tubuhku sangat lemas.
Jungkook pov end
"Sekarang tidur dan istirahatlah, aku akan keluar untuk mengabari mereka" kata seokjin.
Jungkook mengangguk lemah, dan seokjin keluar dari ruangan itu.
"Jungkook kenapa seokjin?" Tanya seojoon
"Gini om, karena jungkook baru sadar lambungnya kaget saat kemasukan makanan, jadi tadi dia mual dan memuntahkan semua makanannya"
"Astaga, terus keadaannya gimana sekarang"
"Sekarang udah membaik kok, dia barusan tertidur"
"Oke baiklah, terimakasih seokjin"
KAMU SEDANG MEMBACA
Isn't my fault || End ✓ (Revisi)
Fanfic[ Sedang direvisi = sabar] Tentang jungkook yang dibenci keluarganya karena kesalahpahaman di masa lalu, tentang jungkook yang selalu diabaikan oleh keluarganya, rasanya jungkook ingin menyerah dengan hidupnya namun tanpa harus menyerahpun dia bisa...