34. bebas untuk sesaat

1.2K 124 16
                                    

Jangan lupa vomentnya manis🥰🌟
.
.
.
.
.
.

Kini jam telah menunjukkan pukul 1 malam, namun mansion seojoon masih ramai. Banyak polisi berjaga disana dan tentunya Joohan dan Minhae memutuskan untuk menginap. yoongi dan Seokjin pun turut hadir untuk ikut membahas rencana tadi.

Seojoon memasuki kamarnya, terlihat minyoung yang berdiri mondar mandir di balkon.

"Yeobo, masuklah apa ga dingin disitu?"

Minyoung tak menjawab dirinya masih sibuk mondar-mandir sambil menggigit kuku jarinya. Seojoon memutuskan untuk mendekat lalu menangkap Minyoung ke pelukannya. Minyoung sedikit terkejut karena dia tidak menyadari suaminya yang berada disitu dari tadi

"Yeobo, bagaimana apakah ada perkembangan?" Tanya Minyoung dengan nada cemasnya.

Seojoon tak menjawab, Minyoung menghela nafas dia tau pasti jika suaminya tak menjawab maka tidak ada perkembangan sama sekali. Air mata Minyoung keluar lagi setelah beberapa saat terhenti.

"Yeobo maafkan aku, seharusnya aku menyetujui otopsi jenazah itu, ini semua gara gara aku, jika saja aku menyetujuinya maka..."

"Sstt, tidak ada gunanya menyesali sesuatu, toh semua udah jadi bubur tidak bisa kembali lagi menjadi nasi, berhenti menyalahkan dirimu aku tau keadaanmu pada saat itu.

Minyoung membalikan badannya dan membalas pelukan suaminya, tangisnya menjadi lagi sambil meracau "maafkan eomma kookie".

"Kita sudah merencanakan sesuatu untuk besok semoga tuhan memberikan kelancaran" ucap seojoon sambil membelai lembut rambut istrinya.

•••

"Seojoon seojoon" Adit tertawa sendiri sambil mengak segelas anggur merahnya.

"Apakah dia akan datang besok" monolognya, lalu dirinya bangkit mendekati Jungkook yang terbaring lemah.

"Mari kita buktikan, apakah appamu lebih sayang hartanya atau sayang anaknya hahaha"

"Yang pasti siapkan dirimu untuk menemui Malaikat maut anak manis, kita tidak akan bisa menebak apa yang terjadi besok"

•••

Waktu telah menunjukkan pukul 6 pagi, mereka semua sudah bersiap-siap untuk berangkat ke markas adit. Seojoon membawa Joohan, Hyungsik beserta anak buahnya, Seokjin dan Yoongi juga ikut jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada Jungkook, mengingat anaknya masih dalam keadaan koma.

Minyoung dan Taehyung juga ikut, awalnya seojoon menolak tapi karena istrinya memaksa dia memperbolehkan ikut.

"Mari kita berangkat"

Mereka pun berangkat dengan membawa 3 unit mobil, 2 mobil polisi dan 1 mobil ambulance. Mereka sengaja tidak menyalakan sirine agar tidak membuat kegaduhan di jalanan.

Sampailah mereka di markas adit, seojoon dan Minyoung berjalan di depan lalu diikuti Joohan, Taehyung dan Hyungsik dibelakangnya. Para pasukan polisi lain berjaga di depan dan ada juga yang mengikuti seojoon. Sedangkan Yoongi dan Seokjin menunggu di depan ruangan, Untung saja markas adit tidak dipenuhi preman preman jadi jalan masuk mereka sangat mudah.

'cklek'

Seojoon membuka sebuah pintu ruangan yang sudah diberitahukan adit sebelumnya. Di dalam sudah terdapat adit dan anak buahnya, serta sebuah ranjang dan kasur yang ditempati Jungkook.

"Jungkook"

Minyoung yang melihat Jungkook tebaring disana langsung berniat hendak menghampirinya. Namun gerakannya terhentikan saat pasukan adit mendekat dan menodongkan pistol di sekitarnya.

Isn't my fault || End ✓ (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang