8

5.7K 230 0
                                    

Diruang tamu rumah Zahra sudah dipenuhi oleh saudara dan kolega bisnis dari papa Zahra .mereka datang untuk melihat pernikahan Ivan dan Elisa.

Acara sudah mau dimulai,semua orang hanya menunggu Elisa keluar dari kamar saja dan acara langsung dimulai, keluarga Ivan juga sudah datang bahkan ketiga teman Ivan juga sudah hadir.

" El mana ma,pernikahan sudah mau dimulai tapi dia belum juga muncul"
Bisik papa Zahra pada mama tiri Zahra yang dapat didengar oleh orang tua Ivan karna mereka duduk bersebelahan.

" Mungkin dia lagi dandan" timpal mami Ivan dan membuat papa Zahra kaget padahal dia berbicara secara berbisik tapi tetap kedengaran oleh orang tua Ivan

" Tapi ini sudah waktunya akad" ucapan papi Ivan yang mulai kesal

" Mama susulin El dulu pa" ucap mama Elisa dan hendak pergi

" Papa ikut ma" tawar papa Zahra dan mama Elisa mengangguk

Mereka berdua pamit kepada kedua orang tua Ivan.

" Kayak nya nggak jadi nikah Lo Van" ejek Dani yang duduk disebelah Ivan

" Jangan nyumpahin Napa" jawab Ivan kesal

" Tapi calon istri Lo kok nggak keluar-keluar Van" tanya Dian dan Ivan mengangkat bahu

" Van abis ini gue juga nyusul Lo Van" ucap bian

" Emang Lo punya calonnya" tanya Ivan

" Punya lah adek ipar Lo" jawab Ivan

" Emang dia mau" tanya Dani dan bian mengangguk percaya diri

Kedua orang tua Elisa masuk ke dalam kamar Elisa dan mereka tidak melihat Elisa dikamar mereka hanya melihat Zahra yang tengah bermain ponsel miliknya.

" El mana Zahra"tanya mama tapi tidak didengarkan oleh Elisa dia sedang asik bermain game di kursi meja rias

" Zahra mama kamu bertanya,dimana El" bentak papa dan membuat zahra berhenti main dan berdiri menghadap papa dan mama tirinya

" Dia tadi pergi,dia bilang ingin mengejar cintanya,puasss" jawab Zahra dengan wajah ngeyelnya dan membuat papa Zahra marah.

" Apa? kamu biarkan saja dia pergi?"tanya papa Zahra yang sudah marah besar

Mama tiri Zahra yang mendengar perkataan Zahra hanya diam dan wajah yang memancarkan  kekecewan

" Iya lah, ngapain Zahra larang nggak ada gunanya buat zahra" ucapan Zahra mendapat tamparan oleh papanya

Plakkkk

Zahra memegang pipi sebelah kanannya dan menatap papanya dengan marah" Salah saya apa?,dia yang kabur kenapa saya yang ditampar" teriak Zahra

" Apa? elisa kabur?" timpal mami ivan yang tiba-tiba saja masuk kedalam kamar

Kedua orang tua Ivan terpaksa menyusul ke dalam kamar Elisa karna desakan penghulu.

" Apa yang dia bilang itu benar Danu" tanya papi Ivan dengan nada marah

" Maaf mas,saya juga baru tau sekarang" jawab papa Zahra

" Maaf kan anak saya" ucapan maaf dari mama Elisa

" Kamu seharusnya menahan kakak kamu supaya dia tidak pergi" ucap papa Zahra,Zahra yang mendengarkan itu hanya bisa memutar bola matanya malas

" Jadi sekarang bagaimana,saya  malu dengan orang-orang banyak diluar sana mereka pasti memandang saya rendah mau ditaro Dimana muka saya kalau sampai pernikahan nya gagal" ucap papi Ivan frustasi karna acara pernikahan hari ini terancam gagal

" Ada satu cara,itupun kalau Zahra mau" ucap mami Ivan melihat ke arah Zahra

" Maksudnya mbak" tanya mama tiri Zahra

" Zahra harus menggantikan Elisa untuk menikah dengan Ivan sekarang" ucapan mami Ivan membuat Zahra terkejut

" Apa? Nggak Zahra nggak mau" tolak Zahra

" Kamu harus bertanggung jawab karna kamu sudah membiarkan Elisa pergi tadi"ucap papa Zahra

" Iya Zahra bakal tanggung jawab tapi nggak usah pakai menikah juga,Zahra ini masih sekolah"tolak Zahra

" Nggak tapi-tapian ini sudah menjadi keputusan bersama" ucap papi Ivan

" Pokoknya Zahra nggak mau" tolak Zahra lagi

" Tolong lah Zahra kamu lah yang bisa membantu kami semua" ucap mama tiri Zahra memohon

" Nggak mau,dan nggak perlu minta tolong sama saya,saya ini bukan anak anda" ucap Zahra kepada mama tirinya,melihat Zahra yang keras kepala membuat papa Zahra berlutut dihadapannya

" Papa ngapain" tanya Zahra yang melihat papa nya yang berlutut dihadapan semua orang

" Papa memohon dan berlutut dihadapan kamu, tolong lah kami Zahra,papa mohon" melihat papanya yang berlutut didepan Zahra untuk pertama kalinya membuat Zahra ahkirnya terpaksa menyetujui ucapan semua orang.

Di ruang tamu semua orang sudah bergosip yang tidak-tidak.

" Van,calon istri Lo tu, ahkirnya keluar juga dia,tapi kok Zahra ya" ucap bian

Ivan yang mendengar perkataan bian pun melihat kearah Zahra dan kedua orang tuanya yang menuju ketempat nya

" Ayo pak,silahkan dimulai" ucap mami Ivan dan mengarah Zahra untuk duduk di samping Ivan.

Ivan dan ketiga temannya sontak kaget,dan didalam pikiran mereka mempunyai seribu pertanyaan

Ahkirnya papa Zahra menjabat tangan Ivan dan kelihatan syok
" Saya nikahkan anda Ivandri Alexander binti Pram Alexander dengan putri saya Azahra Wijaya binti Danu wijaya dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan uang seratus juta dibayar tunai" ucap papa zahra

" saya terima nikahnya Azahra Wijaya binti Danu wijaya dengan maskawin tersebut dibayar tunai" ucap Ivan yang setengah syok,dia tidak menyangka akan menikahi Zahra bukan Elisa

" Bagaimana para saksi" tanya penghulu

Sahhhh

Sura sah yang terdengar menandakan bahwa sekarang Ivan dan Zahra sudah resmi menjadi pasangan suami istri.

" Silahkan pasangkan cicinnya " ucap penghulu dan Ivan dan Zahra bertukar cincin.

Setelah itu Zahra mencium punggung tangan Ivan dan Ivan mencium kening Zahra

Wajah Ivan yang kelihatan syok tidak jauh beda dengan ketiga temannya

" Kok Lo nikah sama gebetan gue sih" keluh bian

" Gue juga bingung bian" jawab Ivan

Setelah tamu-tamu pulang dan tersisa lah keluarga Ivan dan Zahra.

" Kok Zahra yang Ivan nikahi" tanya Ivan dengan rasa penasaran yang sudah di ubun-ubun

" Maaf nak Ivan,Elisa pergi entah kemana dan Zahra lah yang menggantikan Elisa untuk menikah" ucap mama zahra dan membuat keterkejutan Ivan dan ketiga temanya

" Maksudnya" tanya Ivan bingung

" Elisa itu tidak mau menikah dengan kamu" papi Ivan menjelaskan

" Tapi kenapa tidak dibatalkan saja acara pernikahan nya dan kenapa harus Zahra yang menikah dengan Ivan Pi" ucap Ivan dengan sedikit berteriak

" Sudahlah,papa pusing dan untung Zahra mau menggantikan bila tidak bisa malu papi" jawab papi Ivan

" Saya permisi kekamar dulu" ucap Zahra yang dari tadi pusing mendengar bacotan orang-orang yang ada dirumah nya ini

" Ivan ikutin Zahra,untuk malam ini kamu nginap disini besok baru kerumah ajak Zahra juga" suruh mami Ivan,Ivan pun mengikuti Zahra yang berjalan masuk kedalam kamar.

My Husband My CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang