2

7.5K 279 2
                                    

Sebuah keluarga tengah sarapan dengan hikmat nya.

" Ivan! Gimana kantor kamu" tanya seorang pria paruh baya yaitu ayah dari pria yang disebut Ivan itu bernama Pram Alexander.

Pram Alexander ini termasuk orang terkaya di Asia dia mempunyai perusahaan dimana-mana dan perusahaan nya sangat terkenal.

" Lancar Pi,aman terkendali" jawab anaknya yang bernama ivandri Alexander seorang CEO yang memegang beberapa perusahan  papinya.

" Bagus! Papi jadi yakin bila papi mempercayai semua perusahan papi kepada kamu sekarang" ucap Pram Ivan hanya tersenyum

" Van! Boleh nggak kami minta sesuatu dari kamu" tanya mami Ivan bernama Liza Alexander

" Apa pun yang kalian minta pasti Ivan laksanakan" jawab Ivan orang tuanya tersenyum senang.

" Kamu kan udah 25 tahun ni dan kamu sampai saat ini belum mengenalkan seorang wanita kepada kami" ucap mami membuat Ivan bingung

" Ya terus,mami mau aku menikah gitu tapi aku belum ada pasangannya" ucap Ivan

" Maka dari itu mami mau menjodohkan kamu dengan anak sahabat papi,kamu mau kan?" Tanya namai yang penuh harapan

" Kalau itu yang buat mami dan papi senang Ivan mau mi" jawab Ivan dengan tersenyum manis membuat kedua orangtuanya senang.

" Besok siang kita kan bertemu dengan calon istri dan mertua kamu" ucap papa dan Ivan hanya mengangguk

Ivan yang telah sampai dikantornya kini sedang duduk dan bekerja di ruangannya,saat tengah fokus bekerja datanglah ketiga sahabat nya.

" Hai bro! Sibuk banget" sapa Dani sahabat sekaligus sekretaris kedua Ivan

" Ngobrol bentar,ayo" ucap Dian manager dan sahabat cewe satu-satunya ivan,btw Dian dan Dani mereka pacaran semenjak SMA dan sampai sekarang masih langgeng dan berencana dua tahun lagi menikah.

" Jangan ganggu bos, kalian " ucap bian sahabat sekaligus sekretaris pertama Ivan.

" Nggak apa-apa,duduk kalian gue mau curhat ni" ucap Ivan dan mereka duduk.

" Curhat masalah apa,jangan sampai Lo bahas mantan Lo lagi bosan gue dengarnya" ucap Dani

" Iya,udah lah Van lupain aja tu mantan Lo,cari yang lain ngapa" ucap bian

" Iya tu Van,setuju gue" timpal Dian

Mantan Ivan yang bernama Casandra adalah mantan terindah yang pernah dimiliki Ivan ,karna dia Ivan sampai sekarang bentah sendiri.

Empat tahun lalu saat Ivan dan Casandra ingin menikah dan sudah mau akad nikah rupanya ada seorang pria yang mengaku bahwa casandara hamil anaknya dan casandara mengakui, casandara mengaku bahwa dia berselingkuh dengan cowo itu sampai membuah kan hasil yaitu casandara yang hamil dan membuat Ivan kecewa marah dan patah hati sampai sekarang Ivan trauma menjalin hubungan dengan siapa pun.

Setiap ada seorang perempuan mendekati nya dia selalu bersiap dingin dan ketus ke perempuan itu

" Bukan masalah itu,tapi gue dijodohin sama orang tua gue,gimana pendapat kalian" tanya Ivan

" Kalau gue sih senang karna dengan itu Lo bisa lupain mantan Lo yang nggak tau diri itu, menurut kalian?" Tanya Diah

" Gue sih yes" jawab Dani

" Lo udah ketemu calon istri Lo Van" tanya bian

" Belum tapi besok siang gue mau ketemu dia" jawab Ivan

" Gimana kalau kita ikut gue penasaran gimana cewenya" tanya bian kedua temannya pun mengangguk.

" Ok kita besok sama-sama perginya" ucap final Dian

Malam harinya saat keluarga Wijaya makan malam.

" Zahra papa sudah bereskan urusan kamu disekolah tadi, tapi saat kamu bikin ulah lagi jangan bawa-bawa papa lagi,ngerti" ucap papa Zahra,Zahra hanya diam dan menikmati makanan nya dengan santai.

" Iya pa,pasti Zahra ngerti kan sayang" timpal mama tiri Zahra ke zahra

" Ck,jangan ikut campur,dan diam" ucap Zahra sinis ke mama tirinya

" Jaga sikap kamu Zahra,bicara yang hormat ke orang yang lebih tua" teriak tegas papa Zahra

" Saya tidak tau caranya bersikap hormat,karna orang yang mengajarkan saya untuk itu tidak ada" jawab santai Zahra sambil tersenyum singkat

" Kurang ajar kamu" ucap papa Zahra yang ingin berdiri dan menghampiri Zahra tapi dihalangi mama dan kakak tiri Zahra

" Udah mas,tenang saya rasa Zahra tidak bermaksud seperti itu" bela mama tiri Zahra

" Iya pa,Zahra ini masih kecil jadi dia hanya asal bicara" ucap Elisa,Zahra dan papa nya yang saling menatapnya,Zahra yang mengangkat sebelah bibirnya dan papanya mengeluarkan wajah yang sangat garang.

" Mau muntah rasanya,ngelihat keluaraga munafik ini" ucap Zahra dan pergi kekamarnya.elisa ingin mengikuti Zahra tapi ditahan oleh kata-kata papanya

" Jangan disusul,biarin dia" ucap papa tegas dan Elisa duduk kembali

" Elisa mama papa ingin meminta sesuatu kepada kamu"ucap mama

" Apa ma?" Tanya Elisa

" Kamu kan udah berumur 22 tahun dan kami semakin hari semakin tua jadi kami ingin segera menimang cucu dari anak-anak kami,kamu tau sendiri kan kakak kamu Rendi walaupun dia sudah 27 tahun tapi sampai sekarang di belum juga menikah dan dia itu sangat keras kepala sekali kalau disuruh menikah jadi kami" ucapan papa terpotong

" Jadi apa pa" tanya Elisa penasaran.

" Jadi kami berdua memutuskan untuk menjodohkan kamu dengan anak sahabat kami,kamu mau kan?" Tanya papa yang penuh harapan

" Tapi pa,aku udah ada pacar dan kami saling mencintai" jawab Elisa

" Tidak ada tapi-tapian,papa kamu ini mau yang terbaik untuk kamu,mama yakin pacar kamu itu masih kuliah dan masih mengandalkan uang orang tua dia,apa kamu mau laki-laki seperti itu yang nggak ada kerjaan sama sekali" tanya mama dengan sedikit marah Elisa hanya diam perkatan yang dilontarkan mamanya memang benar apa yang dibilang mama,pacarnya yang bernama Zain itu.

" Iya El,anak teman papa ini sudah bekerja dan mempunyai perusahan sendiri masa depan kamu pasti aman bersama dia,mau ya" minta papa

Elisa hanya pasrah dan menghela napas beratnya atas permintaan papa tirinya ini yang tidak bisa dibantah.

Dikamar Zahra dia sedang menangis disudut ruangan kamar sambil melihat foto almarhum mamanya.

" Hiks hiks mama,kenapa mama nyelamatin aku,hiks biarin aku tertabrak ma,biarin aja aku yang meninggal, Kenapa mama pergi sendiri kenapa nggak ajak aku pergi bersama mama hiks hiks" ucap Zahra menangis dan memeluk foto almarhum q mamanya

Pembunuhan,dasar pembunuh kenapa kamu bunuh istri saya.

Kenapa kamu bunuh mama Zahra kenapaa?,dasar pembunuh.

Suara-suara entah dari mana yang selalu membuat Zahra menderita saat mendengar nya dan satu-satunya untuk menghilangkan suara itu adalah obat penenang yang diberikan dokter Zahra kepada nya,Zahra sudah mengkonsumsi obat itu selama 3 tahun saat Zahra menginjak kelas 1 SMA.

" Aku bukan pembunuh, kenapa semua orang jahat,mama bawa Zahra pergi mama hiks hiks" ucap Zahra yang memeluk kedua lututnya

Zahra mencari obat penenang nya dan meminumnya dan seketika Zahra tenang dan mulai tertidur dengan posisi menghadap kesamping kanan dan memeluk lututnya.

My Husband My CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang