21

4.8K 169 0
                                    

Setelah satu jam lamanya dokter memeriksa Zahra ahkirnya dokter keluar dan langsung di cercai banyak pertanyaan.

" Gimana keadaan istri saya dok"

" Gimana keadaan teman kami dok"

" Gimana keadaan adik saya dok"

" Istri anda sangat membutuh kan transfusi darah sekarang karna dia mengalami pendarahan hebat di kepalanya"ujar dokter membuat semua orang syok

" Iya dok lakukan"ujar Ivan

" Maaf golongan darah yang cocok dengan golongan darah istri anda sedang kosong di rumah sakit ini"

" Dok,ambil darah saya dok golongan darah saya sama dengan adik saya dok"

" Baik silahkan ikut kami"Rendi pergi memasuki ruangan Zahra.

" Lo tenang Van"

" Iya bian,gue usahain"

Setelah setengah jam Rendi pun keluar dari ruangan Zahra.

" Gimana mas" tanya Ivan

" Saya udah selesai donor kan darah saya sekarang kita tunggu aja hasilnya"

" Gimana dok" tanya Ivan yang melihat dokter keluar

" Setelah melakukan transfusi darah Zahra mengalami koma kita doakan saja semoga dia bisa bangun 3 atau 6 jam ini kalau dia tidak bangun"

" Kalau nggak apa dok,hiks tolong selamatkan istri saya dok"

" Tenang Van" bian menepuk bahu Ivan

" Saya permisi dulu" pamit dokter dan pergi.

" Kami boleh masuk sus" tanya Rendi kepada suster yang barusan keluar dari ruangan Zahra

" Boleh tapi jangan mengganggu kenyamanan pasien" Rendi mengangguk

Mereka semua masuk ke ruangan Zahra dan melihat Zahra yang terbaring lemah di atas brankas tempat tidur.

" Zahra bangun,aku mohon" Ivan yang duduk di samping Zahra sambil menggenggam tangan Zahra.

Di alam bawah sadar Zahra berada di sebuah taman yang banyak sekali orang,saat Zahra ingin duduk di sebuah kursi Zahra melihat mamanya yang tersenyum mendekati nya.

" Mama" Zahra memeluk mamanya

" Zahra,mama kangen sama kamu" mama Zahra membalas pelukan Zahra

" Kamu udah besar ya sekarang" ujar mama Zahra yang duduk di sebuah kursi di samping Zahra 

" Mama nggak berubah ya,masih tetap cantik"

" Kamu juga tambah cantik malahan"

" Kamu selama ini ngapain aja"

" Biasa ma,sekolah kalau nggak main sama sahabat-sahabat aku"

" Oh iya,nama sahabat-sahabat kamu siapa aja"

" Sahabat Zahra ada empat ma,yang pertama Killa,Killa ini kalau disekolah di julukin ratu cabe"

" Hahahaha kok bisa tapi dia baik kan"

" Iya dong ma tapi dia agak gila,yang kedua itu namanya Riko dia ini ma orang nya emosian banget dan sangat sayang sama sahabat-sahabat nya"

" Berati dia sering jagain kamu dong"Zahra mengangguk

"Ketiga Dira namanya ma,dia ini yang paling baik paling royal sama kami ma"

" Dia kaya ya" Zahra mengangguk

" Jaka nama sahabat aku yang terakhir,dia ini paling dingin di antara kami,tapi dia kalau sama kami cerewet banget"

" Papa dan kakak kamu gimana"

" Papa jahat ma,dia udah nikah lagi sama seorang dan udah lupain mama"wajah Zahra menjadi sedih

" Kamu nggak boleh mikir begitu,papa kamu berhak mencari pengganti mama,papa itu hidup nya masih panjang dan harus ada orang yang selalu ada di sampingnya,makanya kamu jangan mikir begitu dan mama yakin mama pengganti kamu pasti baik kamu juga harus baik sama dia"

" Iya Zahra usahain"

" Kak Rendi gimana,berubah nggak sifatnya sekarang"

" Kak Rendi galak ma,sifatnya masih ada yang tetap sama dengan yang dulu"

" Apa itu"

" Dulu kan waktu kecil dia sering ngajakin aku berantem sekarang masih sama ma"

" Hahahaha,masih aja dia kayak gitu padahal sekarang dia pasti sudah menjadi pria dewasa"

" Aku kangen deh ngelihat ketawa mama"

" Oh iya ada nggak orang yang pengen kamu ceritakan lagi yang pastinya orang ini paling berjasa dalam hidup kamu"

" Ada ma,dia ini orang yang aku cintai dan yang paling ngertiin aku ma"

" Oh iya namanya siapa" Zahra berusaha mengingat nama Ivan tapi dia tidak bisa bahkan saat Zahra mengingat wajah Ivan dia juga tidak bisa melihat wajah ivan.

Setelah berbicara dengan mamanya,Zahra dibawa mamanya kesuatu tempat.

Saat Zahra sampai di tempat itu dia melihat ada sebuah jembatan di depannya dan mamanya melangkah melewati jembatan itu Zahra yang melihatnya hanya diam.saat mamanya agak jauh Zahra berniat melangsungkan kakinya tapi di cegah oleh mamanya.

" Tunggu Zahra,kamu nggak boleh ikut mama"

" Kenapa ma, Zahra pengen ikut"

" Nggak Zahra belum saatnya,ingat Ivan Zahra''

" Ivan" gumam Zahra

" Iya Ivan orang yang paling kamu cintai dan yang paling ngertiin kamu,kamu jangan tinggalin dia,Ivan sekarang nunggu kamu Zahra,pergi temui dia"

Seketika Zahra mengingat jelas nama dan wajah Ivan dan langsung tersadar dan terduduk di tempat tidur rumah sakitnya.

" Zahraaa" Panggil semua orang yang melihat Zahra bangun

Ivan langsung memeluk Zahra dan semua orang mengerubungi Zahra.

" Zahra ahkirnya kamu sadar"

"Panggi dokter kil" suruh Riko

Saat dokter datang Zahra langsung diperiksa.

" Gimana keadaan istri saya dok"

" Alhamdulillah keadaan nya sekarang baik-baik saja,saya heran perkiraan kami Zahra akan bangun 3 jam kedepan tapi kami salah,ok saya pamit dulu"Ivan mengangguk

Setelah dokter pergi semua orang kembali mengerubungi Zahra lagi dan melihat wajah Zahra masih kelihatan bingung. Zahra masih memikirkan pertemuan dengan mamanya tadi .

My Husband My CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang