18

5.1K 181 0
                                    

Setelah kejadian itu Killa diantar bian pulang dan riko yang masih dalam keadaan emosi pulang bersama Ivan dan Zahra naik mobil,motor Riko masih ditempat balapan.

" Udah rik Lo jangan emosi lagi,kita kan menang balapan tadi" Zahra dan Riko berhasil memenangkan balapan tadi

" Iya Ra" jawab Riko singkat dan kembali terdiam untuk mengontrol emosinya lagi

Setelah menempuh perjalanan hampir 15 menit ahkirnya tiba lah di rumah Riko setelah Riko masuk kerumah Ivan dan Zahra langsung pergi karna hari semakin malam tidak memungkinkan bila mereka mampir kerumah rikk seperti tawaran Riko tadi.

" Teman kamu berbahaya juga ya kalau lagi emosi" Ivan melirik Zahra sekilas dan melanjutkan kegiatan menyetirnya lagi

" Itu belum seberapa kak" jawab killa yang mengingat-ingat kejadian selama yang telah dilakukan Riko ini bila Riko marah besar.

" serius?,Apa yang lebih parah dari yang tadi?"Ivan sampai syok yang melihat keadaan Ryan yang dipukuli Riko tadi yang hampir saja mati bila tidak dipisahkannya dan apa yang dikatakan Zahra tadi ada yang lebih parah Ivan sampai tidak sanggup membayangkan

" Dulu waktu kami  kelas x ada kakak kelas yang godain aku sama Dira tapi nggak kami gubris terus kakak kelas itu marah dan nyebut kami cewe murahan,jadi si riko dengar dan tu kakak Sampai rahang nya patah di pukulin Riko"

"Gila bener tu si Riko tapi dia kok nggak dikeluarkan dari sekolah atas kejadian itu" ucap Ivan karna menurut nya kejadian itu sudah terarah ke namanya kriminal pasti sekolah lain sudah mengeluarkan murid yang melakukan itu tapi kenapa Riko masih aman disekolah nya sekarang.

" Karna keluarga Riko itu kaya banget kak,dan papa Riko nyuap orang tua tu kakak kelas supaya dia nggak membesar-besarkan masalah itu, makannya Riko masih aman sampai sekarang" mendengar cerita Zahra yang panjang lebar Ivan hanya ber oh riya

" Kak lepas" ujar Zahra yang tengah dipeluk Ivan dari belakang

" Ssstss,aku mau nagih janji kamu" Ivan mencium leher Zahra

" Iya,tapi di kamar aja ya" Zahra dan Ivan yang tengah berada di ruang tamu

" Aku maunya disini" Ivan makin menghujani leher Zahra dengan ciuman

" Nanti mami atau nggak papi lihat,nggak enak kak"

" Papi sama mami bilang sama aku kalau mereka keluar malam ini " Ivan membalikan tubuh Zahra menjadi menghadap nya

" Kok kak Ivan nggak ngomong" ujar Zahra yang memeluk leher Ivan

Belum sempat Ivan menjawab Zahra sudah mencium bibir Ivan dan juga melumatnya dengan lembut,Ivan menarik tengkuk Zahra untuk memperdalam ciuman mereka.setelah dirasa pasokan oksigen hampir habis Zahra melepas ciumannya.

" Kamu udah liar banget ya sekarang,tapi itu masih kurang" Ivan menggendong Zahra dan Zahra melingkarkan kaki di pinggang Ivan dan juga tanganya yang melingkar di leher Ivan,Ivan kembali mencium Zahra dia yang menuntun Zahra  hingga kesofa tanpa melepaskan ciuman mereka.

Ivan menidurkan Zahra di atas sofa dan kemudian menindih tubuh Zahra tanpa melepaskan ciuman nya.ivan membuka tiga kancing baju Zahra membuat Zahra kaget dan refleks menahan tangan ivan yang ingin membuka kancing ke empat nya.

" Kak Ivan mau apa?"

" Ssstss,tenang aja,aku cuma lihat keadaan aset aku aja,nggak lebih kok" ujar Ivan yang tau apa yang ada dipikiran Zahra

" Jangan kak" cegah Zahra lagi saat Ivan mulai memajukan wajahnya ke arah dada Zahra yang setengah terbuka pakaian nya

" Kan udah sering aku pegang dikit,bentar aja ya"

My Husband My CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang