24

9.1K 260 61
                                    

Pagi harinya sepasang suami istri masih nyaman dengan tidur nya setelah melakukan kegiatan panas semalaman.hingga salah satunya terbangun karna Sinar matahari yang menembus gorden jendela.

" Enguhh" Ivan yang baru bangun melihat ke sebelahnya yaitu istri tercinta yang masih tertidur.

" Capek banget ya"Ivan membela pipi Zahra dan mencium singkat bibir zahra

Merasa terganggu Zahra ahkirnya bangun dan melihat wajah Ivan tepat di hadapan nya membuat Zahra malu mengingat kejadian semalam.

" Kenapa?" Ujar Ivan yang melihat Zahra

" Nggak kak,aku mau mandi kak" Zahra bangun dari tidur nya dan pada saat ingin berdiri dia merasakan sakit di area bawah perutnya

" Aw" Zahra meremas bantal

" Sakit ya,maaf aku semalam berusaha lembut"

" Nggak apa-apa kak" Ivan yang melihat Zahra yang masih kesakitan ahkirnya menggendong Zahra menuju kamar mandi Zahra hanya bisa diam karna dia butuh itu karna dia tidak mungkin paksa kan berjalan sekarang.

Tiba disekolah Zahra yang tengah berjalan menuju bangkunya merasa diperhatikan oleh ketiga temannya.

" Ada yang aneh ya" tanya Zahra yang sudah duduk dikursinya

" Jalan Lo kok aneh gitu Ra"

" Aneh gimana Rik,biasa aja jalan gue mah"

" Aneh Ra,jalan Lo kek ngangkang gitu"

" Oh itu lagi bisulan gue ini" bohong Zahra dua tidak mungkin menceritakan yang sebenarnya ke pada sahabat-sahabat nya tentang semalam yang mengakibatkan jalannya ngangkang seperti ini

" Masa sih,bohong lo ya" Killa yang ikut penasaran

" Ngapain gue bohong,gue emang bisulan"

" Ra gue ini pernah bisulan di selangkangan juga tapi nggak pernah gue jalan ngangkang  kayak Lo "ujar Jaka

" Kok bisa,kan orang biasanya kalau bisulan ngangkang ya jalannya"

" Bisa lah Dir,gue waktu itu nggak ngangkang tapi nggak bisa jalan orang gue dirumah doang waktu itu tidur-tiduran"ujar jaka membuat semua orang kecewa

" Gue juga punya bisul" ujar Killa menunjukan gigi nya

" Itu gingsul anjing" umpat Dira

"Hehehe ya mangap"

" Pak bisul datang nggak hari ini" tanya Riko membuat semua orang bingung siapa bisul yang dimaksud Riko

" Bisul siapa" tanya Jaka bingung

" Itu pak bisul guru PKN"

" Itu pak Samsul bangsat,Lo buat emosi ya" ujar Zahra kesal membuat keempat temanya tertawa

" Hahahaha serius ni gue,Lo kenapa jalanya ngangkang Ra?"

" Udah gue bilang Rik,gue lagi bisulan"

" Yakin bisulan,ini kok merah Ra" tanya Dira menunjuk sebuah tanda merah di leher Zahra,sial Zahra tadi tidak melihat ada tanda merah di lehernya dan dia yakin sekarang teman-teman nya pasti sudah tau penyebabnya

" Iya Ra ini digit apaan" tanya Killa sok polos membuat wajah Zahra memerah seperti tomat karna malu

" Wah teman kita udah nggak perawan lagi" ujar Dira membuat teman-teman nya tertawa

" Suara Lo dira,bisa di kecilin dikit" ujar Zahra karna di kelas nya sekarang sudah banyak yang datang

" Jadi benar Ra" tanya Riko memastikan

" Iya,puas Lo semua"ujar Zahra dia tidak malu lagi membahas ini didepan ke empat temannya.

" Enak Ra"

" Awalnya sakit kil tapi lama kelamaan enak"

" Bentar lagi kita punya ponakan ni" timpal Jaka

" Lo udah siap Ra buat punya anak"

" Harus siap Rik,kan gue udah ngelakuin itu sama kak Ivan"

Sebelum Killa bertanya lagi karna dia masih penasaran tiba-tiba saja guru datang dan membuat kekecewaan tersendiri bagi killa.

" Untung aja guru datang,kalau nggak gue yakin Lo pasti mau Nanya lagi kan" tanya Zahra ke Killa

"Kok Lo tau"

"Tau lah Lo kan orang paling kepo dan kelihatan juga dari wajah Lo" serkah Zahra membuat Killa hanya terkekeh.

Dikantornya Ivan tengah santai dan tersenyum membayangkan kejadian semalam di mejanya.dia tidak menyadari ketiga temanya datang.

" Sepada,boleh masuk kami nggak" ujar bian membuat Ivan tersentak dari lamunannya dan melihat ke arah pintu

" Masuk" ketus Ivan dan ketiga temanya masuk dan duduk di sofa tepat didepan Ivan

" Lo kenapa Van,aman Lo" tanya Dani

" Gue aman kok"

" Oh ya Van gue udah pecat si Mega sesuai perintah Lo"

" Gue dengar Lo berantem ya sama Zahra semalam"

" iya dan"

" Penyebabnya apa"

" Itu si Mega,dia cipok gue kemaren dan kepergok Zahra" ujar Ivan membuat teman-teman nya kaget

" Terus Zahra marah dong sama Lo"Ivan mengangguk

" Lo sih di cipok mau aja" ujar bian

" Gue ini cowo normal dia kasih begituan gue mah nggak bisa nolak"ucapan Ivan dibenarkan oleh ketiga temanya benar juga mana ada pria normal yang tahan bila di gitukan.

" tapi gue dapat untung"

" Untung apaan,enak ciuman nya"

" Bukan bian,tapi karna itu Zahra mau gue sentuh"

" Maksudnya,nggak ngerti gue"ujar Dian bingung

" Gue waktu kepergok Zahra ciuman sama tu orang,Zahra langsung marah dan pergi malamnya gue mau cari Zahra yang belum pulang tapi waktu gue mau pergi Zahra pulang dan dia masuk aja kekamar gue ikutin deh sampai dikamar dia buka bajunya dan nyuruh gue buat nyentuh dia,gue mah nggak bisa nolak"

" Kok dia gitu,harusnya dia marah dong" protes bian

" Itu yang gue bingungin"

" Gue dari sudut pandang cewe ni bisa menyimpulkan bahwa Zahra itu nyalahin dirinya karna dia nggak bisa ngasih hak Lo jadi Lo jajan diluar itu yang dia pikirin menurut gue" ujar Dian membuat ketiga temanya manggut-manggut mengiyakan

" Gimana Van,Zahra mantap nggak"tanya Dani dengan menaik turun kan alisnya

" Enak lah, malam ini aja gue mau coba lagi sangking mantapnya"

" Gila Lo, gue yakin Zahra masih sakit itunya Lo buat tadi malam dan Lo mau masukin lagi malam ini, bisa-bisa nggak bisa jalan Zahra besok paginya"protes dian

" Iya Van,Lo kasih waktu dulu buat Zahra"timpal dani

" Iya gue usahain,tapi gue nggak janji"ujar Ivan membuat teman-teman nya geleng-geleng kepala



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Husband My CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang