08 : Dua hati yang tersakiti

189 86 16
                                    

🌺Happy Reading 🌺

Ku kira mencintai nya adalah suatu kebahagiaan. Ternyata aku salah, karena yang ku dapat hanyalah luka dan kekecewaan.

°°°

~MUHASABAH CINTAKU~

Kini Hanzh masih terbaring lemah di brankar rumah sakit. Kecelakaan yang dia alami cukup parah, untung nya tidak ada korban lainnya yang ikut tertabrak olehnya. Kondisinya saat ini masih cukup parah.

Mira, sebagai orang tua turut kasihan dan cemas melihat keadaan putranya. Sejak dulu Hanzh selalu setia berada di dalam rumah. Namun, sejak beberapa bulan ini dirinya sering keluar rumah dan pulang larut malam.

Sedangkan sosok pria yang sekarang menjadi kelapa keluarga nampak prihatin melihat kondisi adiknya. Bagimana pun ia tau seberapa besar perjuangan sang adik untuk memperjuangkan cintanya. Dan tak sadar jika yang ia lakukan bisa membahayakan dirinya sendiri.

"Adik mu pasti baik- baik aja kan Riz."

"Kita berdo'a aja yah bund. Semoga Hanzh baik-baik aja dan bisa kumpul bareng lagi sama kita."

Mira memeluk erat tubuh putra pertamanya. Sesak melihat pemandangan di depan matanya. Putranya sedang terkapar di atas brankar.

"Ya Allah sembuhkan lah adik ku. Jaga lah dia, dan beri dia kekuatan untuk menerima semua ini. Hamba sangat menyayangi dirinya."

***

Di sisi lain ada Habibah yang kini sedang terduduk di bangku taman. Baru kemarin ia berada disini dan mengetahui fakta yang membuatnya bahagia. Dan di hari ini dan tempat yang sama ia menangis. Bukan menangis karena bahagia melainkan menangis karena ia dikecewakan.

Kekecewaan yang ia rasakan, yang di sebabkan oleh dirinya sendiri. Dirinya sudah terlalu berharap bahwa cintanya akan berjalan baik-baik saja. Namun, ia lupa bahwa ia berpihak pada takdir-Nya bukan karena rencana yang ia susun sendiri.

"Ku kira mencintai nya adalah suatu kebahagiaan. Ternyata aku salah karena yang ku dapat hanyalah luka dan kekecewaan."

Begitu lah dalam mencintai manusia begitu pun berharap kepadanya. Akan ada hati yang siap di sakiti atau siap untuk mengikhlaskan.

Besok adalah hari yang sangat berat. Dimana dirinya harus terlihat tegar dan kuat. Ia harus bisa
mengikhlaskan cintanya. Karena ia tau Ning Nisya lebih membutuhkan nya di banding dirinya. Dan ia tau bahwa ini sudah menjadi skenario yang Allah catatan takdir nya.

Habibah pun memutuskan untuk pulang kerumah. Karena hatinya mulai lebih tenang dan sudah merasa lebih baik. Setelah sampai di rumahnya. Habibah masuk kedalam rumah sambil mengucap salam. Namun, tidak ada orang seperti nya.

Karena tidak ada yang menjawab salamnya maka ia masuk begitu saja. Dan menaiki tangga menuju kamar miluknya. Namun, langkah terhenti saat ia mendengar suara isakan tangisan dari arah kamar kakaknya.

Karena penasaran ia pun lebih mendekat kearah pintu dan sedikit mengintip dari cela pintu. Ternyata pemilik kamar sedang memunajatkan doa. Dan Habibah tersengat rasanya saat mendengar lautan dia yang terucap dari mulut sang kakak.

"Ya Allah, ikhlaskan hati ku untuk menerima semua takdir mu. Aku memang sangat mencintai Gus Hanif. Namun apa daya jika ia bukan di takdirkan untuk ku. Maka kuatkan hati ku untuk menerima semuanya."

Muhasabah CintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang