20 : Melamar?

39 15 12
                                    

🌺Happy Reading🌺

°°°

Mencintai mu adalah sebuah anugerah dari-Nya, tapi untuk mendapatkan mu adalah sebuah ketidak mungkinan untuk ku miliki.

~MUHASABAH CINTAKU~


Nabila Shadha Rumaisa, gadis cantik yang akrap di sapa Ning Billa. Anak seorang kyai besar di kotanya. Nabila sudah menyelesaikan kuliah setahun yang lalu dan sekarang ia di amanah kan untuk mengajar di pondok sahabat abahnya.

Pondok kyai Hasbullah yang tak lain sahabat dekat abahnya. Nabila adalah sahabat kecil Hanif. Namun, mereka terpisah setelah Nabila di asuh oleh sang paman.

Persahabatan mereka mulai merenggang, karena jarak yang yang menjadi salah satu penyebab nya. Tapi bagi Nabila, Hanif akan tetap menjadi sahabat kecilnya. Bahkan rasa persahabatan itu mulai merubah menjadi rasa kagum yang berlebihan.

Hingga hari ini ia dapat kesempatan untuk bertemu lagi dengan Hanif. Semua tentang Hanif selalu ia ketahuin, Hanif yang sudah menikah dengan seorang ning bernama Nisya dan mendengar kepergian nya setelah beberapa hari menikah.

Nabila masih merekam jelas pembicaraan nya bersama Hanif. Sesak dan ia menyesali apa yang ia katakan tadi.

"Sudah tak ada lagi harapan untuk ku."

"Mencintai mu adalah sebuah anugerah darinya, tapi untuk mendapatkan mu adalah sebuah ketidak mungkinan untuk ku miliki."

***

Seperti apa yang di ucapkan nya tadi, bahwa hari ini dia akan berangkat bersama dengan pria menyebalkan itu. Habibah menahan kesal di dalam hatinya.

Selama berjalan, Habibah tak sama sekali membuka suara ia hanya berdiam sambil menatap kearah jendela. Sampainya di kampus, Habibah keluar begitu saja.

Harizh yang melihatnya nya hanya bisa terkekeh pelan. Ternyata gadis itu benar-benar kesal padanya. Bahkan sejak tadi dia hanya diam.

"Habibah."

"Kenapa?"

"Kamu marah sama saya?"

"Enggak tau."

"Oke, mungkin saya banyak salah sama kamu. Saya minta maaf." Akhirnya Harizh pun mengalah. Ia tak bisa jika Habibah bersikap lebih dingin dari sebelumnya.

"Saya enggak marah. Cuma saya enggak suka kamu deketin abi ummi saya." Harizh paham sekarang, rupanya Habibah tak suka dengan kedekatan nya dengan kedua orang tua Habibah.

"Kenapa?"

"Karena saya tau kamu punya rencana licik kan buat deketin saya lewat restu abi dan ummi." Tepat. Harizh membenarkan apa yang di katakan oleh Habibah.

"Bukan kah cara seperti itu yang kamu mau?"

"Saya tau, tapi maaf saya belum bisa membuka hati kembali."

"Kenapa? Karena kamu belum bisa terlepas dari masa lalu kamu?"

Habibah hanya diam, jujur ia belum bisa membuka hati untuk kedua kalinya. Rasanya sakit nya masih belum sembuh, ia takut jika akan terulang kembali.

"Saya bukan dia yang mudah untuk memberi janji lalu mengingkari."

"Mungkin pertemuan kita terlalu singkat, dan interaksi kita tidak terlalu akrap. Tapi saya benar-benar cinta sama kamu Bah."

Habibah tak menyangka jika Harizh mengatakan itu padanya. Kata-kata itu benar-benar membuat hatinya semakin pilu. Ia tak kuasa menahan gejolak di dalam hatinya.

Muhasabah CintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang