23 : Rahasia apa?

56 24 147
                                    

🌺Happy Reading🌺

°°°

~MUHASABAH CINTAKU~
By, Nurmalasari980


Di dalam ruangan yang tidak terlalu besar itu, sudah di huni oleh kedua sejoli di dalamnya. Selesai acara resepsi mereka memutuskan untuk beristirahat. Karena kemungkinan besok mereka akan pindah rumah.

Harizh sejak tadi hanya menggenggam ponselnya tanpa minat untuk di nyalakan. Sedangkan Habibah duduk di meja rais sambil menyisir rambutnya. Ini kali pertama ia memperlihatkan mahkota nya di hadapan pria lain selain abinya.

Karena merasa tak nyaman dengan suasana seperti ini. Harizh pun memutuskan untuk beralih pada sang istri. Ia pun berjalan menghampiri nya.

Tepat di belakang Habibah, Harizh malah berdiam diri karena bingung ingin memulainya dari mana.

"Hm... Kenapa Mas?" Setelah resmi menjadi istri Harizh, Habibah memutuskan untuk memanggil nya dengan sebutan mas.

"Enggak-"

"Santai kali mas... Tegang banget keliatan nya,"

"Oh ya besok kita beneran langsung pindah kerumah bunda?" Harizh mengangguk. Pasalnya sang bunda hanya tinggal sendiri di rumah. Dan ini sudah menjadi keputusan bersama, jika setelah menikah mereka menetap disana.

"Kamu enggak keberatan kan?"

"Enggak. Aku malah seneng bisa tinggal bareng bunda. Lagian aku juga kasihan kalo bunda tinggal sendiri disana." Harizh tersenyum. Rupanya Habibah benar-benar wanita yang perhatian dan baik.

Selesai menyisir dan kini Habibah sudah memakai jilbabnya. Lalu menatap sang suami yang sejak tadi terlihat sangat malu-malu.

Habibah memberanikan diri untuk menggenggam tangan Harizh.

"Kamu kenapa?"

"Ah! Ya aku enggak papa ko."

"Yakin?"

"Iya aku enggak papa."

"Yaudah kita keluar yuk. Kumpul bareng abi sama ummi." Harizh mengangguk dan menurut. Rasa sesak mulai menghampiri. Ia takut jika mengecewakan semuanya.

***

Seperti janjinya kemarin Harizh dan Habibah mulai bersiap menyiapkan perpindahan nya. Sejak tadi Habibah sibuk menata dan memilih barang apa saja yang ingin ia bawa.

Harizh sendiri ia memilih membantu memasukan barang-barang sang istri ke dalam koper. Meski canggung dan tak terbiasa. Harizh mencoba membiasakan nya dengan perlakuan yang sopan.

"Sudah semua Bah?"

"Belum. Sebentar aku masih bingung mau bawa apa aja kesana."

Harizh menggeleng kepala, pasalnya sudah sejak tadi Habibah berpikir sambil memilih barang bawaannya. Namun, belum juga beres.

"Kamu bawa yang kamu perlu dan bisa kamu pakai."

"Semuanya kepakai mas. Makanya aku bingung, takut nanti pakaian aku tuh enggak cocok kalo seimbangin sama kamu."

Muhasabah CintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang