13 : Muhasabah cinta

96 45 20
                                    

🌺Happy Reading🌺

°°°

~MUHASABAH CINTAKU~


Di kediaman nya Hanifah dan Habibah sedang berperang dalam keheningan. Habibah memang mengaku jika dirinya salah. Namun, ia memiliki alasan untuk itu. Tapi Hanifah terlihat sangat marah dan kini hanya bergelud dalam pikirannya masing-masing.

Habibah masih memikirkan ibu-ibu tadi, bagaimana dengan keadaan dan kondisi nya. Sedangkan Habibah termenung mengingat kembali kejadian di cafe tadi.

Pasalnya saat ia sedang mencari keberadaan adiknya. Hanifah tak sengaja bertemu dengan Gus Hanif. Awalnya Hanifah tak meniat menghampiri nya. Namun Gus Hanif lah yang menghampiri dirinya lebih dulu.

"Assalamualaikum Fa."

"Waalaikumussalam gus."

"Sedang apa kamu disini?"

"Sedang mencari adik saya gus. Entah kemana dia, tadi sudah saya suruh menunggu disini. Tapi sekarang dirinya sudah tak ada."

"Habibah hilang? Bagaimana dia bisa hilang. Coba kamu telpon dia." Hanifah melihat kekhawatiran dari wajah gus Hanif.

"Telpon nya bersama saya gus. Tadi dia sempat menitipkan nya di tas saya."

"Astagfirullah. Baik, saya akan bantu cari. Lebih baik kamu pulang. Biar saya yang mencarinya." Hanifah mengangguk. Lalu di tinggalah dirinya disini. Ada perasaan sesak saat dia tau seorang yang ia cintai, mengkhawatirkan adiknya.

Hanifah menggeleng kuat, ia tidak boleh seperti ini. Jangan sampai ia mengutamakan egonya dari pada hatinya. Adiknya sedang hilang, seharusnya dia khawatir bukannya malah memikirkan hal lain.

Kembali lagi kepada mereka yang kini masih berdiam diri. Habibah mulai tak tenang, ia tidak bisa seperti ini. Ia yang salah, jadi seharusnya ia yang merasa bersalah bukannya malah ikutan kesal dengan kakaknya.

"Kak maafin aku yah."

"Hmm... Oke kakak maafin. Tapi ingat yah jangan di ulangin lagi. Kakak tuh khawatir banget sama kamu. Sampai tadi gus Hanif bantu cariin kamu."

"Gus Hanif ?" Hanifah malah keceplosan. Dan mau tak mau ia menjelaskan nya pada Habibah.

"Terus gimana kak?"

"Iya, udah kakak kabarin ko ke beliau. Kalo kamu udah ada dirumah."

"Ohh, syukurlah."

"Gus Hanif keliatan khawatir banget pas dia tau kamu hilang."

"Masa sih?"

"Iyaa, kaya takut banget kehilangan kamu."

"Ishh... Apa sih kak. Mungkin cuma sekadar membantu kakak aja kali. Kan kakak tau dulu aku sama beliau teman dekat."

"Iya, deket banget dulu kamu sama beliau. Sampai aku ngira kalo kalian saling suka."

Habibah terdiam, bagaimana jika kakaknya tau sebenarnya. Apa yang akan kakaknya rasakan saat tau adik tercintanya mencintai pria yang ia cintai. Rasanya cukup sulit untuk di percaya, kedua adik kakak itu saling mencintai satu pria yang sama.

***

Hembusan angin menerpa wajah nya. Di taman rumah sakit, Harizh berada.
Ia termenung mengingat kembali kejadian yang dialami oleh adiknya. Soal amanah yang di berikan olehnya saja belum sempat ia jalani.

Harizh tidak akan bisa melakukannya, terlebih yang ia lihat Habibah adalah gadis yang sulit untuk di dapatkan. Gadis itu juga sangat jutek dan cuek, belum lagi dengan kata-kata pedasnya.

Muhasabah CintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang