22 : Hari Bersejarah

57 26 161
                                    

🌺Happy Reading🌺

°°°

~MUHASABAH CINTAKU~


Zeline, gadis cantik blasteran indonesia-Jerman itu nampaknya sedang frustasi dengan sikap kekasihnya. Bagaimana tidak, sudah beberapa bulan ini tidak ada kabar dan hubungan nya semakin renggang.
Apakah dia harus menyusul kesana. Dan melihat sendiri apa yang telah terjadi, yang membuat kekasihnya berubah lebih dingin dan tak perduli lagi.

Mungkin setelah pekerjaan selesai ia akan kembali kekota kelahiran nya. Ia tak tahan jika harus di abaikan seperti ini.

"Aku akan nyusul kamu dan aku akan meminta kamu buat nikahi aku."

"Hai Ze."

"Halo pah."

"Sedang apa kamu?"

"Tidak sedang apa-apa."

"Bagaimana hubungan mu dengan Harizh?"

"Sedikit masalah. Tapi aku akan menyelesaikan masalah dan secepatnya aku akan menyusul kesana."

"Kamu yakin? Mungkin saja pria sok pintar seperti dia sudah memiliki wanita lain selain dirimu."

"Tidak mungkin Harizh bisa berpaling dari ku. Tapi jika itu benar, aku akan berusaha untuk merebutnya kembali."

Jika hal itu sampai terjadi, Zeline tidak akan tinggal diam. Apa yang jadi miliknya akan tetap jadi miliknya. Jika ada yang mencoba merebutnya ia tidak segan untuk mengambil kembali miliknya.

***

Segala persiapan telah berjalan dengan baik dan lancar. Semua orang tengah sibuk menyiapkan acara pernikahan Harizh dan Habibah.

Bahkan saat ini Habibah maupun Harizh sedang di pigit untuk beberapa waktu. Mereka tidak di izinkan saling berkabar atau saling bertemu. Rasanya tersiksa, harus berjarak seperti ini.

"Dek."

"Iya kak."

"Kenapa ko ngelamun aja?"

"Enggak papa ko."

"Bohong. Kamu kangen kan sama Harizh?"

"Mana ada! enggak tuh."

"Enggak usah bohong deh. Dari mata kamu kakak udah tau."

"Apa sih kak! Aku cuma sedikit ragu aja sekarang."

"Ragu? Ragu gimana?"

"Iya! Ragu. Aku ngerasa ada sesuatu yang di sembunyiin dari Harizh tapi aku enggak tau itu apa."

"Udah deh Bah. Kamu tuh bentar lagi mau nikah sama dia. Masa iya sih kamu berasumsi kaya gitu. Enggak baik tau!"

"Hm... Semoga perasaan aku tentang itu enggak benar."

"Yaudah kamu fokus aja sama persiapan nikah kamu besok. Jangan pikir yang enggak-enggak."

"Iya kak."

"Senyum dong." Habibah tersenyum tipis, ia tak tau ada hal apa yang bisa mengganjal hatinya saat ini. Keraguan di dalam dirinya secara tiba-tiba muncul begitu saja.

Habibah mencoba untuk berpikir jernih dan positif. Namun, entah kenapa ia tetap merasa takut dan gelisah.

***

Mira yang tengah sibuk di kediaman nya. Semua keluarga dan tetangga turut membatu persiapan acara pernikahan Harizh. Mereka sangat terlihat bersemangat menyiapkan segala persiapan ini.

Muhasabah CintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang