11

9.1K 579 3
                                    

🌸🌸🌸

"Vania sangat senang melihat kedatangan Alvian, jadi aku tidak bisa menolaknya ketika Alvian meminta izin untuk menginap tadi malam"
Alana kembali mengeluh ke dena dan Dena sebagai pendengar yang baik untuk Alana

"Iya iyalah, alvian kan papa kandung ya, vania nangis pasti kangen sama papanya"

Alana membenarkan apa yang di katakan Dena,
"Iya kamu benar, apa aku salah memisahkan anak dari papanya sendiri?"

Alana bertanya kepada Dena tapi, perkataan Dena membuatnya semakin bingung
"Salah sekali, dosa tau memutuskan hubungan antara ayah dan anak"

"Iya aku tau, tapi aku tetap dengan keputusanku, sangat sulit bagiku ketika mereka diambil dariku"ucap Alana sambil membayangkan apa yang akan terjadi

"Tenang lah Alana, jangan di pikirkan lagi, bagaimana jika hari ini kita senang-senang, pergi yuk ke mall mumpung hari Minggu" ajak Dena ingin menghibur Alana dan sangat merindukan sikembar tiga

"Ok deh, jemput aku ya?"

Sebelum mendengar jawaban Dena, suara alvian mengejutkan alana, alana langsung mematikan obralan dengan dena

"Mau pergi kemana?"
Alana menoleh melihat Alvian berada di belakangnya, Alana sangat terkejut, ia berusaha setenang mungkin supaya Alvian tidak curiga

"Alvian.. sejak kapan kamu disitu, bukannya tadi kamu sudah pulang" Alana bingung tadi ia melihat Alvian masuk mobilnya

"Aku belun pamit kan? Berarti aku masih akan disini, aku hanya mengambil pakaian gantiku dan keperluanku yang ada di mobil" ucap alvian sambil mengangkat dan menunjukan paper bag

"Pulang saja mbak Amelia pasti mencari"

"Dia tidak akan mencariku karena Amelia sedang diluar kota"
Alvian mengingat jawabanya tadi tak dijawab oleh Alana lalu Alvian bertanya lagi,
"Kamu mau kemana?"

"Kami akan pergi ke mall bersama Dena" Melihat tampang Alvian yang biasa-biasa saja, tidak ada tampang keterkejutan, berarti alvian tidak mendengar pembicaraanya bersama dena.. Alana jadi semakin tenang lain kali ia harus hati-hati dan Alvian juga tidak mempertanyakan hal lain, selain menanyakan kemana ia akan pergi

"Aku yang akan mengajak kalian pergi ke mall, setelah itu kita akan kerumah orang tuaku karena ayahku hari ini ulang tahun.. dia mengundangmu"

"Aku tidak ingin datang, sampaikan saja salamku pada ayahmu" Alana sengaja menampakkan wajah lelahnya agar Alvian paham, ia juga merenggangkan otot-ototnya

"Kamu harus datang, jika ayah dan ibuku tidak melihatmu berserta ketiga anakmu mereka pasti akan sedih" memang hari ini, ayahnya ulang tahun tapi tidak ada perayaan

"Dasar pemaksa, oke.. nanti aku sama anak-anak akan datang.. tapi aku tidak ingin pergi ke mall" karena alana tahu pasti Alvian akan membelikan berbagai kebutuhan untuk si kembar

"Kamu harus ikut, siapa yang akan menggendong salah satu dari mereka, apa aku harus membayarmu agar mau ikut" ucapan Avian membuat Alana semakin kesal, seperti baby sitter aja yang perlu di bayar menjaga anak majikannya, tanpa dibayar pun alana pasti menjaga anak-anaknya

"Ribet" ucapnya singkat, Alvian tidak tahu apa capeknya berpergian dengan membawa tiga anak, jika bukan karena Dena mengajaknya tadi, alana pun sangat malas berpergian

Tiba-tiba Rika datang dengan wajah yang ceria
"Jadi om perginya, rika sudah siap nih"

"Gak jadi" ketus Alana, bisa-bisanya sekarang Rika berpihak kepada Alvian

"Selain kasar, kamu juga keras kepala,
Aku tidak menerima kata gak jadimu itu" melihat tajam sorot mata Alvian, alana hanya mengangguk singkat

"Mbak Alana cepatan siap-siap, sekalian nanti kita beli novel mumpung ada uang nih" ucap Rika sambil melirik Alvian berharap Alvian mau membelikannya novel karena sudah membantunya

"Kalian bisa beli novel sepuasnya, nanti aku yang akan bayar" ucap alvian, seketika Rika sangat girang mendengarnya

"Horeeee,, om Alvian memang baik hati, dan ganteng lagi" ucapnya memuji Alvian, Tapi orang yang dipuji tampak biasa saja dan
Ingin menggendong Elvan, tapi Elvan malah memukul wajahnya keras

Alana yang melihatnya tertawa kencang, akhirnya ada juga yang membalaskan rasa kesalnya kepada Alvian

***

Alana memasuki rumah keluarga senjani, rumah berwarna cat putih dan biru sesuai dengan warna kesukaannya, terdapat taman bunga-bunga yang membuatnya betah memandanginya, rumah mewah ini tampak sepi, Alana tidak melihat dekorasi sejenis pesta ulang tahun, tidak ada makanan, tidak ada tamu, apa Alvian membohonginya?

"Dasar pembohong" Alana melirik tidak suka kepada Alvian, tapi Alvian tidak menghiraukannya malah membawa Vania dan rivan dengan stroller barunya menuju kamar yang kemarin Alana tempati ketika menginap pertama kali

"Kalian istirahat dulu di kamar.. pesta ulang tahunya nanti malam" ucap Alvian tanpa ingin dibantah

Alana menarik lengan Alvian dan seketika melepaskanya,
"Aku lupa berterima kasih untuk ini" kata Alana sambil menunjuk barang belanjaan yang sudah dibelikan Alvian untuk anak-anaknya

Suara handphone Alvian berbunyi mengalihkan pembicaraan mereka berdua, rupanya Amelia yang menelpon,

"Hallo.. alvian maafkan aku,
ada sedikit kendala dalam pekerjanku tapi untungnya semua sudah bisa di atasi, jadi acaranya lancar dan mereka puas akan WO milikku, setelah itu aku akan mengunjungi teman lamaku yang tinggal di daerah sini, jadi aku akan pulang mungkin dua hari lagi"

"Terserah kamu amelia, atur saja keinginanmu sendiri"
Lalu Alvian mematikan handphonenya

Begitulah Amelia semenjak rahimnya di angkat oleh dokter, dia sering berpergian keluar kota, entah itu kerja, liburan dan memotret untuk sekedar menyalurkan hobinya, awalnya Alvian memahaminya, mungkin itu cara amelia menghibur dirinya sendiri tapi tetap saja dia seorang istri yang harus tau batasan, dan apa saja yang harus terlebih dulu di utamakan

Ceklek

"Untuk apa kamu masuk kembali? mereka masih tidur"

Alvian menghampiri Alana, dan memberikan sebuah kotak perhiasan
"Aku tidak pantas menerimanya, berikan saja untuk mbak Amelia yang lebih berhak"

Alvian menarik tangan Alana, dan meletakan kotak itu ditangannya
Dan terkekeh melihat wajah merah malu alana

"Kamu pikir aku membelikannya untukmu kalung Ini untuk Vania" ucapan Alvian membuat Alana sangat malu, ia pikir kalung itu untuk dirinya

Alana mengalihkan pembicaraan agar tidak terlihat memalukan,
"Hmhm jam berapa acara ulang tahun ayahmu?"

"Maaf.. tadinya akan ada perayaan tapi ayahku berubah pikiran dan tidak ada acara ulang tahun malam ini"

Alana merasa dirinya dibohongi lalu memukul lengan Alvian.. dan Alvian menerima pukulan Alana tanpa mencegahnya

Tok tok tok

Pintu terbuka menampilkan wajah Bu Rahma yang tersenyum senang melihat kedekatan mereka

"Maaf, ibu mengganggu kalian, tadi bibi aisyah kasih tahu ibu jika ada kamu Alana, Ibu senang sekali kamu berkunjung, elvan mana?" Ucap Bu Rahma yang hanya melihat Rivan dan Vania yang tertidur di kamar

"Mmm, Elvan ada ditaman bersama Rika" ucap alana gugup

"Baiklah ibu akan menyusul mereka, kalian lanjutkan saja ngobrolnya"

Ucapan Bu Rahma membuat Alana tak habis pikir, mengapa Bu rahma sangat ingin ia dan alvian dekat, padahal Alvian kan sudah punya istri

____________

Buah Hati KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang