🌸🌸🌸
Alana melihat mobil Dena dengan tatapan nanar, seharusnya mobil berwarna putih yang barusan berjalan berapa menit yang lalu,
akan ia dan pasukannya naiki,
Alana melihat pemilik mobil berwarna hitam yang akan ia naiki itu, penuh kemenangan"Memangnya kamu siapa? Ngelarang aku pergi.. lihat saja nanti aku adukan mbak Amelia supaya suruh suaminya di ikat saja, biar tidak ganggu hidup orang terus"
Rasanya ingin menangis, rencananya gagal karena Vania lagi-lagi tidak ingin lepas dari gendongan Alvian, Alana sampai takjub akan ikatan batin antara Vania dan Alvian,
Tidak mungkinkan ia membiarkan Vania bersama Alvian."Aku kan sudah bilang ibuku sakit, dan ingin bertemu dengan anakmu" ucap Alvian, kemarin memang ibunya sedang demam, semoga alasannya ini membuat Alana tidak marah lagi.
"Alah.. paling cuma alasan doang" celetuk Rika bibirnya manyun ketika Elvan memukulnya keras.
"Sarangeul haetta uriga manna
Jiuji mothal chueogi dwaetda
Bolmanhan mellodeurama
Gwaenchaneun gyeolmal
Geugeomyeon dwaetda
Neol saranghaetta"
Panggilan masuk membuat alana menyeritkan keningnya, perasaan nadanya gak kayak gini,
Rika ikut menyanyi Tanpa bersalah, siapa lagi kalau bukan dia dalangnya"Iya Dena.. tenang besok aku nyusul kok.. ahh aku gak sabar disana pasti menyenangkan, gak kaya disini ada pengganggu"
Dilihatnya orang yang disindir, malah hanya santai dan fokus dengan pangkuannya.
"Van Lihat tuh, Mama dan Papa berantem terus dari tadi" celetuk Rika lagi, sehingga membuat Alana menelan kasar selivanya, Terdengar gelak tawa Rika, bukanya ia sudah menasihatinya agar hati-hati bicara, dicubitnya lengan Rika hingga meng-aduhh.
Sepanjang jalan Alana tak berhenti-henti mengoceh, Bahkan walaupun terdiam Alana masih saja memaki Alvian didalam hatinya, seharusnya ia yang lebih berkuasa.
****
Dirumah kediaman keluarga Sanjani, terasa begitu menyenangkan, akan kedatangan putra dan putri Alana,
Keterkejutan dan keheranan bu Rahma sangat jelas diwajah tuanya melihat kedua putranya Alana, Bu Rahma menanyakan dan mendengar tentang perkembangan ketiga anak-anak Alana dengan antusias, wajah bu Rahma yang sedari tadi selalu berbinar-binar, berubah, lalu Alana terkejut mendengar permohonan bu Rahma secara tiba-tiba kepadanya."Ibu senang kamu datang Alana membawa ketiga anakmu, andai saja kamu istrinya Alvian, kamu mau ya jadi istrinya anak ibu"
Alana tertawa pelan, merasa kalau bu Rahma hanya becanda, sekian detik tampang wajah Alana kembali serius ketika mendengar.
"Amelia itu istri yang tidak becus,
Amelia hanya sibuk bekerja dan bekerja, jarang sekali memperhatikan Alvian"Alana berdehem pelan memalingkan wajahnya pelan, jujur saja Alana malu ketika melihat Amelia, saking seriusnya mendengar bu Rahma, Alana sampai tak sadar jika Amelia dibelakang bu Rahma, semoga saja Amelia tidak mendengarnya.
Bu Rahma yang melihat kedatangan Amelia tiba-tiba tidak merasa bersalah, apa memang seperti itu keadaan menantu dan mertua ini?
keadaan sangat menegangkan bagi Alana lebih baik ia mencari Rika."Astagfirullah" kaget Rika memegang dadanya "Bisa tidak kalau tepuknya lebih pelan, Jangan ganggu, lumayan ini view pemandanganya bagus buat main tiktok"
Alana hanya menepuk jidatnya mendengar Rika bahkan anak itu tidak ada malunya berjoget menggerakan pinggulnya dirumah orang
"Itu sedang ngtren" hanya itulah jawabanya jika di nasihatin.Deras hujan membuat Alana terjebak dirumah mewah ini, ia ingin pulang tapi bu Rahma memintanya jika hujan sudah berhenti, jika menunggu hujan reda, keburu Alvian pasti pulang kantor.
Tidak ada yang Alana lakukan selain melihat Rika masih membuat tiktok, sebenarnya sangat jenuh berada dirumah mewah ini, lebih baik dirumahnya jika ketiga anaknya tertidur seperti ini, Alana bisa me-time atau membuat kue roti bersama bu Siti dan Alwa
Sayang sekali kan waktunya terbuang sia-sia.Alana menghela napasnya kasar ketika melihat Alvian baru pulang kantor, Sebelum Alvian menghampirinya, Alana bergegas berdiri dari duduknya menghampiri Rika.
"Anak-anak" tanya Alvian yang melihat Alana menghindarinya, Alana hanya menujuk pintu kamar tempat anak-anaknya tertidur.
"Berubah pikiran"
tanya Rika senang dihampiri Alana."Berubah pikiran"
Alana mengulangi apa yang dikatakan Rika karena kebingungan."Jadi caranya gini mbak Alana, tangannya diangkat keatas lalu pinggulnya digoyangkan kekanan-kekiri, Gampang sekalikan, Nanti pasti bisa, setelah ini, sorry bang jago ya" ucap Rika antusias memberikan arahan kepada Alana
"Alay" ucap Alana
Alana baru menyadari memang sedari tadi ketika Alana lama berdiam diri, Rika selalu mengajaknya main tiktok."Terus mbak Alana ngapain hampiri Rika" ucap Rika tidak terima di bilang alay, terpaksalah Alana mengikuti Rika main tiktok, masalahnya Alana tidak ingin sekali main tiktok eh jadi kecanduan karena keasyikan.
"Aku baru tahu, kalau kamu sangat alay. Aku mohon sama kamu jangan ajarin Vania joget-joget sedari kecil"
Suara Alvian mengagetkan Alana, sejak kapan Alvian duduk di sofa itu,
Dan memperhatikannya.Barusan ia mengatakan Rika alay sekarang dirinya yang dikatakan alay,
Sebelum Alana membela dirinya ada suara yang lebih dulu berbicara"Telat om, vania sudah sering main tiktok bareng aku, dan lebih pintar dari pada mbak alana yang kaku"
Ucap rika mengeluh dengan gerakan payah alanaAlvian mengabaikan kata-kata Rika dan menghampiri Alana
"Lebih baik kamu menginap malam ini, bagaimana?"______
Ada yang tahu judul lagu panggilan di handphone nya alana ?

KAMU SEDANG MEMBACA
Buah Hati Kita
Fiction généraleAlvian sedih ketika mendengar kabar buruk dari dokter, jika istrinya keguguran dan menyebabkan rahim istrinya diangkat. Ibunya meminta Alvian menikah lagi sehingga membuat Alvian stres, dan Alvian pun mengalami masalah akan kesuburannya. Benarkan Al...