19

8.4K 471 1
                                    

🌸🌸🌸

Amelia memantau jalan pernikahan pasangan suami istri yang memakai jasa wedding organizer miliknya,
Banyak pasangan mempercayai dan minat akan konsep-konsep yang disuguhkan oleh pelayanan wedding organizer miliknya, Amelia merasa bangga akan kerja kerasnya selama ini, Amelia ingat perjuangannya selama ini tak lepas dari bantuan suaminya Alvian, kalau bukan karenanya juga, WO nya tidak akan sebesar dan terkenal seperti sekarang

"Amelia" suara yang begitu dikenalinya, Amelia ragu untuk membalikan badannya melihat siapa pria itu

Masih dengan tatapan sama, senyum yang manis yang tidak hilang dari wajahnya, tampilan yang semakin gagah dengan jas putih yang melekat di tubuhnya sangat sesuai dengan dekorasi acara pernikahan malam ini

"Damar" Amelia tidak percaya mereka akan bertemu disini, pria yang dulu meninggalkannya tampak biasa saja seolah semuanya baik-baik saja, sedangkan dirinya lidah begitu kelu tidak bisa berkata apa-apa, tapi itu dulu Amelia menyakinkan dirinya jika dirinya sudah berbeda

"Sekarang kamu sudah berubah, tidak seperti dulu" damar menilai tampilan Amelia yang sudah berumur tiga puluh tahun tapi masih cantik dimatanya

"Jelas Aku harus berubah, kalau aku tidak berubah, aku tidak akan bisa membanggakan diriku di depan keluargamu, aku akan selalu terlihat lemah, aku ingin keluargamu terlebih mama mu yang menolak hubungan kita menyesal karena tidak menginginkanku menikah denganmu" ucap Amelia sambil tersenyum sinis menatap keterkejutan damar

Damar tampak terkejut dengan perkataan Amelia yang masih menyimpan dendamnya
"Amelia.. maafkan aku yang telah menyakitimu dan meninggalkanmu ketika mengandung waktu itu"

"Stop damar.. jangan ingatkan aku atas kejadian yang menimpaku dulu, aku membencimu" ucap Amelia membuat damar ingin memegang Amelia, tapi Amelia menarik tangan nya, wanita yang dulu sangat mencintainya dan wajar bagi damar jika Amelia membencinya

"Maaf Amelia, aku ingin menebus kesalahanku padamu, tapi aku masih punya istri dan anak yang tidak bisa aku tinggalkan, aku jujur masih mencintaimu, kebersamaan kita yang terjalin selama 8 tahun sulit bagiku melupakanmu"

Amelia tersenyum samar mendengar ungkapan damar
"Cinta katamu damar, basi!!, aku sudah tidak mencintaimu dan jelas kamu tahu aku sudah menikah dengan alvian Senjani, pria tampan dan kaya, yang bisa aku banggakan,
Kamu tahu damar aku menikahi suamiku karena aku ingin melupakanmu, dan aku sangat terobsesi kerja hanya untuk menyaingi wedding organizer
istrimu yang dibanggakan oleh keluargamu, Kamu tahu, mungkin Alvian tidak mencintaiku, bahkan di diawal-awal pernikahan kami dia tidak pernah keberatan jika aku tidak melayaninya, aku dan dia bekerja, kami jarang melakukan hubungan suami istri karena alasan kami yang sibuk dan kelelahan, dia mempertahankanku karena dia iba padaku, tidak seperti kamu!! yang tidak punya perasaan meninggalkanku" Ucap Amelia mengeluarkan unek-uneknya kepada damar pria yang dulu selalu ada untuknya, tapi tega menyakiti perasaanya

"Tapi Amelia hubungan kita sudah terlalu jauh, apakah masih ada rasa cinta untukku walaupun hanya tersisa sedikit? mengapa kamu mau mempertahankan pernikahanmu jika kamu meragukan perasaan Alvian?"

"Itu dulu damar, hubungan kita sudah berakhir itu semua keinginan keluargamu, dan di iyakan oleh tindakanmu yang mau melamar pilihan orang tuamu, bagiku asal bersama Alvian aku bisa melawan kalian yang sudah menghancurkanku, kehidupanku jauh di atas kalian dengan aku bersama Alvian Senjani" ucapan Amelia membuat damar merasa Amelia tidak main-main ada kesungguhan terlihat kuat dimata amelia, damar sangat menyesal tanpa disadarinya dialah yang merubah sifat Amelia

Damar menyeret Amelia memasuki mobilnya, Amelia juga merasa tempat ini tidak cocok untuk membahas masalah mereka, Amelia juga ingin berbicara dengan damar, agar damar menyadari jika dia ikut andil dalam masalah hidupnya

"Seharusnya malam itu aku akan memberikanmu kejutan, seharusnya aku melarangmu untuk menungguku dipantai, andai saja kamu tidak bosan waktu itu menungguku sebentar saja ditempat kerjamu, kejadian itu tidak mungkin terjadi" Damar menyesal andai saja dirinya meminta Amelia pulang tapi Amelia sudah datang di tempat mereka Pertaman kali bertemu pantai yang istimewa bagi mereka berdua tapi bagi Amelia sekarang hanya tempat petaka, dan
Andai saja dirinya menolak keinginan mamanya yang tiba-tiba ingin dijemput di sebuah restoran, damar tidak menyangka jika keinginan mamanya itu ternyata ajang perkenalan dirinya dengan Indri istrinya

"Dan perbuatanmu membuatku tidak menyangka akan diperkosa dan disekap oleh seseorang sehingga aku harus hamil" kata Amelia mengingatkan kejadian itu pada damar, damar sakit mendengar kata pemerkosaan dari mulut Amelia

"Apakah anak itu bersamanmu" tanya damar penasaran akan anak Amelia dengan si pemerkosa yang sekarang masih di penjara itu

"Waktu dia bayi, Aku sudah memberikanya kepada seseorang" damar terkejut mendengar Amelia terlihat tidak ada rasa penyesalan dimatanya

"Andai waktu itu kamu tidak memintaku mempertahankannya aku pasti sudah menggugurkannya sebelum dia lahir, dan aku begitu bodoh mempercayaimu akan bertanggung jawab, mendengarmu dari telpon akan menikahiku.. aku sangat senang damar" Amelia melirik damar wajahnya tampak tegang dan hanya bisa diam

"Aku sangat kecewa dengan mu damar yang mematuhi orang tuamu karena alasan Indri lebih segala-galanya dari pada aku yang miskin, tapi memang dasarnya hubungan kita ditentang dari dulu, ditambah kandunganku rasanya untuk bersatu pasti sangat sulit" ucap Amelia hingga membuat Damar begitu terpukul akan nasib percintaan mereka

"Seharusnya kamu tidak membuang bayimu amelia, dimana akal sehatmu, kenapa Amelia kamu membuang darah dagingmu sendiri?"
Perkataan damar membuat Amelia, semakin kesal, disini dirinya yang jadi korban, tapi damar mengatakan mengapa dia membuang anaknya? Amelia harus menjelaskan panjang lebar agar damar mengerti dan tidak menyalakannya

"Waktu itu, aku melihatmu bertunangan dengan Indri, kamu tahu kan dia sudah menjadi rivalku sejak SMP, indri yang di agung-agungkan oleh keluargamu, melihat senyum kemenangan Indri membuatku semakin membencimu damar, aku juga membenci anak dalam kandunganku dan bersumpah akan membuangnya ketika sudah lahir, Karena anak itu sudah membuat keluargamu semakin tidak menyetujui aku untukmu, aku juga mengutuk pria jahat itu, itulah mengapa aku memberikannya kepada seseorang" jawaban Amelia membuat Damar tak habis pikir Amelia segitu hancurnya dan tega kepada anak kandungnya sendiri

"Sekarang dimana anak itu?" damar sangat penasaran akan nasib anak malang itu

"Selama dua tahun ini aku selalu mencari keberadaannya, semasa hidupnya dia tinggal di panti asuhan, aku tidak tahu mengapa orang yang ku kasih membawanya kepanti asuhan, dan besok aku akan membawanya kerumah, dia akan hidup denganku bersama alvian"
damar melihat ada rasa penyesalan di mata amelia, syukurlah Amelia menyadari perbuatannya dan mau mencari anaknya

*****

Pertemuannya dengan damar membuat Amelia menangis, dengan hanya melihat damar mengingatkanya akan kejadian masa kelamnya dulu, setelah tadi berbicara dengan damar Amelia merasa lega mengeluarkan semua perasaanya, suasana yang sunyi berbanding terbalik ketika Amelia berada di acara pernikahan, biasanya amelia akan berlama-lama di sana, dan sekarang keadaan sunyi rumahnya sangat Amelia rindukan, tapi sayang ya Alvian belum pulang, biasanya amelia akan baik-baik saja, tapi malam ini Amelia saat membutuhkan Alvian, sekarang Amelia merasa ragu akan keinginannya memaksa Alvian menikah dengan Alana.

________

Buah Hati KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang