🌸🌸🌸
"Terima kasih ya hati-hati" Alana mengikuti lambaian tangan Rika
"Iya mbak" teriak Rika
gadis itu sangat bersemangat untuk melangkahkan kakinya, bahkan Rika mendahului ibunya yang masih berjalan santai dibelakangnya, Alana mengerti jika anak itu sudah kecanduan membaca novel dan komik. Alana tertawa melihat Rika yang berhenti sebentar menyuruh ibu Siti cepatan, Sebelumnya Alana sudah memberikan Rika roti untuk dia makan sambil menemaninya membaca"Cepat sekali tutupnya" ucap Haris yang melihat Alana sudah membereskan pekerjaanya dan akan menutup tokonya
Alana sangat bersyukur melihat berbagai jajanan makanan yang ia jual selalu habis tepat waktu, pelanggan ibunya ketika masih hidup selalu menanti dan masih setia dengan citra rasa buatanya
"Iya nih Alhamdulillah sudah habis ris" ucap Alana membuat Haris ikut merasa senang
Haris mengambil buah apel dan pir masing-masing 6 biji untuk alana dan menyodorkan pemberiannya kepada alana
"Ini untuk anak-anakmu" Haris memang senang memberikan buah-buahan untuk si kembar"Tidak usah ris, jual saja" Alana menolaknya karena setiap Haris memberikannya buah-buahan pasti berlanjut dirinya yang akan memberikan Haris makanan, dan terus saja gantian
"Nggak apa-apa, ambil nih, lagian kamu juga sering ngasih aku roti, kita sama-sama pedagang harus banyak sedekah agar semakin laris" ucap Haris membuat Alana tersenyum dan mengambil pemberian haris
"Ehemm" suara yang paling dibenci Alana seketika Merubah mood Alana yang sudah baik menjadi buruk ketika melihat alvian tiba-tiba sudah ada di samping memandang Alana dan haris bergantian dengan wajah terlihat merah karena marah, Alvian mengambil pemberian haris dari tangan Alana dan memberikannya lagi kepada Haris dengan tidak sopan
"Apaan sih, kamu lagi, kamu lagi bosen tahu liatnya, pergii" Usir alana kesal melihat tingkah Alvian yang sangat kekanak-kanakan
Bukannya pergi Alvian menarik lengan alana agar masuk lalu menutup rolling door, Alana memegang meja agar bisa bertahan dari tarikan Alvian, tidak habis akal Alvian menggendong Alana yang meronta-ronta karena perbuatan Alvian yang membawanya keatas, menjatuhkan tubuh Alana kekasur lipat yang terlihat baru.
"Oh.. itu tadi pacarmu yang katanya lebih ganteng dariku" sindir Alvian sedikit membungkuk agar sejejer dengan wajah alana yang sudah membangunkan dirinya
"Percaya diri sekali, kamu itu jelek" Alana memegang tangannya yang sakit akibat perbuatan Alvian yang lebay baginya
"Aku jelek, berarti Rivan, Elvan juga jelek karena mirip denganku"
"Bisa tidak kamu pergi saja dari sini, anakku terbangun nantinya mendengar kita bertengkar-tengkar terus" Alana mendorong Alvian supaya segera pergi, tapi Alvian menahan tangan Alana dan membawanya ke dadanya
"Alana kita akan menikah" ucap alvian pelan membuat Alana tercengang, Alana tersenyum mengejek
"Cih menikah ogah" ucap Alana menetralkan detak jantungnya, sebisa mungkin tenang agar Alvian melihatnya kuat, jika lemah nanti Alvian semakin semana-mena padanya
"Kamu harus menikah denganku Alana" ucap Alvian lagi, Alana menarik tangannya, tapi Alvian tidak melepaskannya
"Tidak, jika mbak Amelia mendengar kamu mengajakku menikah, dia pasti akan kecewa, kamu jahat sekali sebagai suami, dimana perasaanmu" Alana menyadarkan Alvian, semoga Alvian juga sama dengan Bu Rahma yang sudah mengerti akan keputusannya
"Ini permintaan dia Alana" ucap Alvian membuat Alana tidak percaya, sangat tidak mungkin Amelia menyuruh suaminya menikah lagi
"Walaupun dia yang meminta, tapi untuk apa aku menikah denganmu, Tidak ada alasannya aku menikah denganmu" ucap Alana yang ingin meninggalkan Alvian tapi terhenti karena Alvian kembali menarik satu lengannya
"Kamu harus menjadi istri keduaku, kalau tidak aku akan mengambil mereka darimu, karena aku papa kandung mereka"
Alvian memberikan amplop coklat yang berisi hasil DNA dari dokter yang mengatakan jika 99.99% Alvian adalah papa kandung dari ketiga anaknya, Alana melotot melihat kertas yang diberikan Alvian, Alana berlutut kakinya terasa lemas sekali, apa yang paling ditakutinya terjadi, Alvian mengetahui kebenarannya, sekarang alana mengerti maksud dari perkataan Bu Rahma kemarin menyuruhnya menikah dengan alvian,
"Lihat apa yang tidak mungkin, sangat mungkin kan alana, Menikahlah denganku, lalu kamu bisa tetap bersama mereka, dan tugasmu juga melayani kebutuhan biologisku" ucap Alvian membuat Alana lagi-lagi tercengang keheranan
"Ti--tidak" ucap Alana terbata-bata
Alvian memegang kedua lengan Alana, hingga membuat Alana berdiri, Alvian menatap kedua bola mata Alana, tidak di biarkan Alana menuduk karena tangan besar Alvian sudah menangkup pipi Alana"Kamu tidak takut aku memisahkan mu dari mereka, jika tidak mau menikah denganku, Patuhi perintahkku" tegas alvian
"Mereka lahir diluar pernikahan, mereka hanya mempunyai hubungan denganku, memang seperti itu hukumnya, jadi hak asuh mereka sudah jatuh padaku" ucap Alana tetap dengan keputusannya tidak akan menikah dengan alvian
Alvian yang mendengar Alana menolaknya terus, semakin sakit hatinya
"Jika kamu tetap tidak ingin menikah denganku, aku akan berbuat yang tidak kamu inginkan alana, kita akan berdosa dan satu hal lagi gampang bagiku mengambil hak asuh mereka"
Perkataan Alvian membuat Alana merinding ketika Alvian sudah membawanya kekasur lipatnya
"Pilih Alana, jika kamu menolak menikah denganku, aku akan melakukannya sekarang" ucap Alvian sambil menindih alana
"Iya, aku akan menikah denganmu" ucap Alana sangat ketakutan, Alana mengatakan iya saja dulu, yang penting sekarang ia lepas dari keinginan Alvian yang mengancamnya
Tapi Alana salah walapun mengatakan iya tapi Alvian membuat detak jantung Alana semakin bergetar hebat ketika Alvian menciumnya, Alana berusaha menghindar dari serangan alvian, setelah itu Alana hanya diam saja menerima ciuman Alvian yang semakin dalam dan cukup lama, karena percuma meronta Alvian memegang kuat tanganya, oh tuhan Alana semakin merinding ketika bibir Alvian mencium lehernya dan pasti meninggalkan jejak merah seperti apa yang dilakukan Alvian padanya dulu
Walaupun napasnya putus-putus Alana melantangkan suaranya
"Be-brengsek Mengapa tidak kamu lakukan saja perbuatan bejatmu ini keistrimu" ucap Alana seketika menghentikan kegiatan Alvian,
Alvian berdiri memandang Alana yang masih terlentang, menahan dirinya, napasnya memburu melihat Alana yang begitu sangat menggairahkan"Shit Alana" ucap Alvian lalu meninggalkan Alana
Alana masih terlentang, air matanya mengalir, detak jantungnya masih bergetar hebat, merasa berdosa juga kepada Amelia, Alana membenci situasi ini, sekarang dirinya tak akan lepas dari alvian.
_________
Terima kasih untuk vote

KAMU SEDANG MEMBACA
Buah Hati Kita
Ficción GeneralAlvian sedih ketika mendengar kabar buruk dari dokter, jika istrinya keguguran dan menyebabkan rahim istrinya diangkat. Ibunya meminta Alvian menikah lagi sehingga membuat Alvian stres, dan Alvian pun mengalami masalah akan kesuburannya. Benarkan Al...