5

21.5K 1.8K 65
                                    

Happy reading

Author Pov
Sudah hampir satu bulan karina dan winter tinggal bersama, tidak ada perubahan apapun sejak pertengkaran yang terjadi beberapa waktu lalu. Karina dengan sikap dingin dan bossy nya serta winter dengan sikap cueknya.

Tepat hari ini pertunangan Winter dan karina dilaksanakan. Acara tersebut hanya dihadiri keluarga dekat Winter dan Karina saja.

"Udah besar aja anak papa. Udah punya tunangan bentar lagi nikah"kata papanya Winter sambil mengelus kepala winter

"Winter gak nakal kan Karina?"tanya mamanya Winter

"Nggak kok Tante, Winter orangnya baik, perhatian, pokoknya Karina sayang sama Winter, tan"kata Karina sambil mengelus lengan Winter.

"Ohh jadi Karina mulai sayang nih sama winter?" Ujar papanya karina, dan karina dibuat tersipu oleh kata-kata papanya barusan.

Sementara itu Winter dibuat syok oleh pernyataan Karina, dia berpikir apakah karina sudah tidak waras. Setelah beberapa waktu winter akhirnya faham kalau Karina sedang akting di depan mamanya.

"Sayang,kok ngelamun sih?"katanya

"E-hh enggak kok, ma"jawab Winter sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"Sayang, nih minum!kamu pasti haus ya?"kata Karina sambil memberikan segelas minuman.

"Gak salah papa jodohkan kalian"kata papanya Karina

Tiba-tiba winter menarik pinggang ramping Karina dan dia mulai mengikuti alur permainan Karina.

"Aku beruntung banget dapetin Karina dan sebentar lagi kami akan menikah. Dia sangat cantik, perhatian dan selalu ngertiin aku"katanya sambil menatap mata Karina.

"Hmmm romantisnya"kata orang tua mereka serempak

Hingga tibalah momen yang ditungu-tunggu. Winter memasangkan cincin di jari manis karina dan sebaliknya.

 Winter memasangkan cincin di jari manis karina dan sebaliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggap aja gitu)

Lalu sampailah pada puncak acara yaitu pengumuman tanggal pernikahan yang akan dilaksanakan satu bulan Lagi. Tidak ada raut kebahagiaan yang terpancar di wajah karina, berbeda dengan winter yang gugup dan sedikit berkeringat.

"Kamu gak perlu gugup Winter, Kamu bisa!"batinnya mencoba mengendalikan kegugupannya.

Winter tidak tau harus bahagia atau sedih mendengar tanggal pernikahannya diumumkan. Winter menyadari karina begitu membencinya, berbanding terbalik dengan dirinya yang begitu mencintainya


Dosenku adalah Istriku ||Winrina||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang