kayaknya ceritanya bagus selesai sampe mereka lulus ya, gamau bertele - tele.
tinggal ganti cerita baru 🙂🤳┅
vote?
┅
"Mama, kaget Minho... " ucap seseorang dari arah pintu."MAMA! " ; "TANTE YERIM?! " .
Wanita itu terdiam di depan pintu sambil menatap anaknya kaget.
"Ma, Minho bisa jelasin..." ucap Minho panik.
Yerim menggeret kopernya namun dengan cepat Minho mengambilnya, temannya yang lain hanya bisa diam dalam kondisi awkward ini.
"Minho bantuin bawa barangnya, Ma" ucap Minho.
"Bentar bentar jelasin ke Mama dan semua teman kamu dulu, kopernya dibawa nanti aja" ucap Yerim dengan pembawaan bijak khasnya.
Minho kikuk, kini ia kembali duduk di samping Jisung yang sedang ngeblank. Dia tidak cemburu, cuma lagi nggak habis pikir aja sama otak Minho.
"Kakak siapa Minho? Emang ada? " tanya Yerim yang sukses membuat Beam tersedak ludahnya sendiri.
"Tolong pause dulu, ini tante yang nggak tau apa Minho yang mengada-ada? " tanya Changbin bingung mewakili seluruh teman seperbegoannya.
"Tante melahirnya pertama cuma Minho, sama nanti nyusul satu nih" ucapnya sambil mengusap perutnya sendiri.
Secara tidak langsung Yerim memberi tahu semuanya bahwa Minho akan memiliki adik.
"Tante sedang hamil? Aduh kok capek capek bawa koper, bentar Felix kopernya taruh ke dalem tante disini aja ngelurusin masalah sama Minho".
Felix merebut koper dan pergi meninggalkan kondisi awkward tersebut. Merasa mendapatkan inspirasi Jisung mengikuti cara Felix.
"Sebentar tante Jisung bikinin minuman anget, hawanya udah mulai dingin nggak bagus buat dedek bayi"
"Anu... kayaknya ini pembicaraan penting ya? Kita bisa kebelakang kok buat beberes, iya nggak? " ucap Beam sambil mencubit paha Changbin yang masih plonga-plongo.
"Oh... enggak juga sih, kalau mau denger ya silahkan kalau enggak yaudah pergi aja" jawab Minho.
"Urang teh nggak enak, awkward " bisik Zilo pada Minho.
"Hm, yaudah kalian kebelakang dulu aja nggak apa sekalian cari sarapan buat kita semua ya Zilo" ucap Minho.
Zilo, Beam, Garta dan Felix lantas pergi dari ruang tamu menuju dapur. Ya sebaiknya memang mereka bagian membantu Zilo membuat sarapan daripada duduk awkward di depan seperti tadi.
"Temenmu baik semua ya pantesan kamu betah sama mereka, " puji Yerim sambil melepas sarung tangannya.
"Iya, puji tuhan,Ma" jawab Minho dengan senyuman tulusnya. Memang demi apapun Minho beruntung memiliki mereka.
"Yang namanya Jisung Tersanyang yang mana? " tanya Yerim sambil senyum-senyum menggoda Minho.
"Mama nggak usah mulai deh, dia yang bikinin Mama minum anget bentar lagi dia kesini"
"Baiklah, anaknya baik dan kayaknya kalem... "
'Kalem ya,Ma? Pagi ini Minho udah dapet dua kali pukulan asal Mama tau'-Minho.
"Iya aja dah, Ma" jawab Minho dengan kekehannya.
"Oiya, coba jelasin yang tadi gimana ceritanya? Kok... kakak? Dari siapa? " tanya Yerim yang kini mulai memandang bingung ke arah Minho.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] homophobic ┆MINSUNG
Fanfictionkisah tentang jisung si homophobic yang satu kamar asrama dengan minho si homosexual. "gue benci orang gay, dan itu elo! " - Jisung. "benci? gue bakal bikin lo jatuh cinta jalur karma" - Minho. . [𝗧𝗲𝗿𝗶𝗻𝘀𝗽𝗶𝗿𝗮𝘀𝗶 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗧𝗵𝗮𝗿𝗻 𝗧𝘆𝗽...