03. aggravate

7K 846 52
                                    

vote!

๑๑๑

Minho terkekeh kecil, dia mendongak lalu menempelkan bibirnya di bibir Jisung secara tiba-tiba. Membuat mata Jisung membulat. Tak cuma menempelkan bibirnya, tangannya juga mengelus pipi Jisung lembut.

Jisung mendorong Minho dan kali ini berhasil.

Tepat satu pukulan mengenai rahang kiri Minho. Minho hanya mengusap sudut bibirnya yang mengeluarkan sedikit darah.

"Gila lo ya?! Sinting! Sakit lo! Gue nggak bakal suka sama lo segampang lo pikir itu! Dan satu lagi, gue bakal depak elo dari sini."

Jisung mengusap kasar bekas di bibirnya dengan mata yang memerah karena saking kesalnya.

" Terserah elo aja, gue nggak bakal ngeladenin elo. Paling cuma kasih pelajaran dikit" Minho mengeluarkan seringaian andalannya yang menbuat Jisung kembali mending.

"Dasar psikopat! "

Jisung keluar dari kamar mandi dan langsung pergi ke kamar Garta dan Beam yang tepat ada di sebrang kamarnya.

"Woi Gar! Beam! Bukain ,cuk!" teriak Jisung dari luar yang tak kunjung dibukakan pintu.

"Elah buset! Bolot! Buka gue kagak mau tidur dikamar gue! ", Jisung terus terusan teriak tapi tak juga ada respon dari kedua temannya.

"Astaga , ngapain sih anjir! Jam segini dah tidur apa?! "

"Woi bisa diem kagak?! " teriak cowok dari kamar ke-3 dari tempatnya berteriak.

Jisung hanya menyatukan kedua tangannya sambil cengengesan.

"Maaf, hehe"

Jisung yang kesal lantas menelpon Felix untuk menginap di apartemennya. Felix tidak tinggal di asrama karena dia menuruti pesan Papa-nya untuk tidak usah tinggal di Asrama . Alasannya klise, Felix sangat menyusahkan orang lain dan papanya perlu mengawasi anaknya sendiri.

Jisung memanggil berulang kali namun tidak di angkat.

[Temen kagak ada bergunanya]-Jisung.

"Anjing lo ! Buset, rame banget. Dimana lo? ".

"Sorry, tadi nggak kedenger. Gue lagi di bar , ada Beam sama Garta juga. Lo ke sini dah "

"Sial, pantesan gue gedor-gedor kagak ada tu dua ekor. Kesel gue sama si Minho, gue ke sana dah."

"Kenapa lagi? Lagian elo mah emosian"

"Bodoamat, demi keperjakaan gue"

"Terserah lo dah... Kesini ae lo cepetan! Biar happy"

"Bar biasa kan?"

"Yoi, sekalian gue traktir bro sans"

Jisung tau betul jika Minho sangat benci bau alkohol apalagi dengan orang mabuk Ini lah kesempatan Jisung membuat pria bermarga Lee itu hengkang dari kamarnya.

[Maaf ae ya,Ho. Gue bukan anak baik-baik, kalo soal mabok gue ahli. Dan lo benci itu kan? ]

๑๑๑

[END] homophobic ┆MINSUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang