𝟷𝟼. found out

4.3K 599 50
                                    

hehe,  baru selesai nugas :)
gimana daging qurbannya kalian?
gue sih gak suka daging .

vote + comment?  ☑
enjoy!

๑๑๑

Sudah hampir satu jam berlalu dan  Minho tak  kunjung mendapat clue  dimana sebenarnya Jisung berada.  Felix juga tidak memberikan jawaban tentang  bagaimana kondisi di sana. Kacau.

"Ho,  gue rasa kita kudu pake jasa polisi" saran Garta yang masih fokus dengan ponselnya—mencari kabar terbaru.

"Kalau cara itu udah boleh dari awal, gue nggak mungkin milih nyisir jalan kayak gini, Gar. Resikonya gede, yang ada masalah Jisung bisa ke ekspos lebih dari sekarang " jelas Minho.

Garta terdiam  dan mencerna kata kata Minho, yang sama sekali tidak salah.

"Oh... okay okay" jawab Garta.

Minho semakin frustasi,  dia mengusak rambutnya dan memukul kemudi .

'Nggak becus banget si gue!' batin Minho.

Terdengar suara pesan berulang dari ponsel Minho.  Dengan cepat dia menepikan mobil lalu membuka pesan tersebut.

--

c.dirgantara • 3 pesan  • now

gue nggak tau ini kabar lo udah tau apa belum, cuma jisung ada di hotel cempaka.
gue, felix sama beam kejebak di ruang kepsek.
guanlin udah keluar dari tadi.

--

"

Sial! " umpat Minho yang membuat Garta  mengerutkan dahi bingung. 

"Kenapa bro?" 

"Changbin kasih kabar dimana Jisung. Cuma Guanlin udah ke hotel cempaka itu,gue yakin Jisung bakal dipindah" ucap Minho lalu melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh.

"Okay gue paham lo panik,tapi jangan gegabah,gue masih pingin hidup"

"Nggak bisa" jawab Minho dingin yang membuat nyali Garta menciut.

***


Jisung terbangun di sebuah kamar dengan nuansa putih. Manik madunya menyisir ruangan yang nampak kosong . Keadaan sudah gelap, ternyata dia pingsan cukup lama. Matanya mengerjap beberapa kali untuk menjelaskan pandangannya.

'Hotel? Atau Apartement? Punya siapa?' batin Jisung.

Jisung beralih ke posisi duduk,dan kaget mendapati dirinya sudah berganti pakaian.

'Sial! Gue tadi kan pake hoodie kenapa jadi kemeja biru polos gini! Anjing  iya Si Guanlin!'

Jisung melihat jam yang berada di nakas menunjukkan pukul 7.34 pm dan dia cukup lama pingisan—mungkin. Jisung kembali panik, lalu dia menuju pintu keluar yang sialnya terkunci.

"Mampus gue nggak bisa kabur"

Jisung pun mencoba mencari apakah ada kartu kamar lainnya yang ada di kamar ini. Mencari di nakas,laci,lemari namun semuanya tidak ada. Jisung meninju udara , menangis karena emosi yang dia bendung sendiri.  Dia tidak memiliki akses apapun.

[END] homophobic ┆MINSUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang