09. troublemaker

5.6K 653 84
                                    

𝙫𝙤𝙩𝙚 - 𝙘𝙤𝙢𝙢𝙚𝙣𝙩 ☑
•••

Jisung-bohong betul jika dirinya hanya 'o saja' nyatanya kini dia memikirkan maksud dari pesan Minho tadi. Dirinya terus melamun di tempat duduk yang berada di tepi lapangan.

' Firasat buruk ke gue? Minho khawatirin gue? Idih makin lama makin najis tu anak' batin Jisung.

"Hoi!" teriakan Beam dan Garta lolos membuat Jisung tersentak kaget, lamunannya buyar karena suara kedua temannya yang terlampau nyaring.

"BISA NGGAK KALIAN BERDUA ALUS DIKIT GITU?!" teriak Jisung tak kalah keras di telinga keduanya. "BUDEK GUE BEGO!"

Garta dan Beam hanya menggaruk teng kuknya yang tak gatal sembari menyengir kuda.

"Hehe, maaf. Lagian ngelamun" ucap Garta.

"Ngelamunin apa lo? Cerita lah sama kita" tambah Beam sembari duduk di samping Jisung, Garta ikut duduk di sisi lain kursi sehingga keduanya mengapit Jisung.

"Omongan Minho" jawab Jisung singkat.

Sepersekian detik Garta dan Beam saling mengerjap.

"CIEEE! NGELAMUNIN PANGERAN MINHO BWAHAHAH-plak! plak!"
Jisung menampar mulut Beam dan Garta menggunakan sarung tangan keeper.

"Gue belum selesai ngomong, Minho ngomong aneh sebelum balik ke rumahnya, katanya gue kudu ati-ati" jelas Jisung.

"Ohh...mungkin dia cuma khawatir sama elo" jawab Garta masih sambil mengelus pipinya yang panas.

"Atau emang itu firasat dia? Wah hati-hati lo , Sung. Oh iya fans lo si tiang nyariin elo tadi " berbeda dengan Garta, Beam justru membuat Jisung semakin khawatir-dan sedikit marah.

Garta mencubit bahu Beam dari belakang tubuh Jisung dan memberi kode-kode agar jangan memperburuk pikiran Jisung.

'Psst! Goblok jangan dibilangin yang itu!' ucap Garta dengan kode gerakan mulut tanpa suara.

'Oke oke, sorry keceplosan' balas Beam.

"Nggak usah bego lah, gue denger. Gak gue terlalu pikirin lagian omongan tu anak, dan perkara pengganggu, gue bodoamat," ketus Jisung.

"Dia kayaknya dia mulai ngedeketin elo lagi, gara-gara denger simpang siur Minho sama elo" jelas Beam. Garta hanya menepuk jidatnya sendiri melihat kelakuan Beam semakin lemes tertular si Felix.

"Jisung, nggak gitu kok dia cum-"

"Cepet pemanasan udah ditunggu " Jisung memotong perkataan Garta dan memilih bangkit dari tempat duduknya ,meninggalkan Beam dan Garta yang masih saling tatap.

"Kita ngapain?" tanya Garta.
"Kita ditinggal?" tanya Beam balik.
"AH GELO SIA TAH DITINGGAL" jawab Garta.
"Gausah pake bahasa daerah deh, gue nggak ngerti" sinis Beam.

Jisung hanya menggelengkan kepalanya , heran saja mengapa Tuhan memberikan teman seperti mereka. Untung tidak ditambah Felix.

"Lah...Felix dimana woi?" tanya Jisung pada Garta dan Beam yang tengah mengejar Jisung hingga ke tepi lapangan.

"Tadi katanya mau tutorin si Dirga anak MIA6, nggak tau siapa" jawab Garta.

[END] homophobic ┆MINSUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang