07. school

6.2K 786 105
                                    

ihirr! baik banget gue update terus.
voment jgn lupa, yeorobun!

๑๑๑

Jisung dan Minho berangkat bersama ke gedung sekolah , hal ini cukup membuat beberapa orang-teman dekat Jisung-saling bertanya.

"Gar, itu si Jisung nempel lagi sama Minho? Abis di sawer apa coba sama Minho sampe tu batu nempel lagi? " tanya Beam pada Garta , mereka memang sedang berada di depan kelas Minho dan Jisung.

"Nggak tau, abis di kasih makan lagi kali, Jisung kan nggak tau diri kalo soal makanan" jawab Garta asal.

"Woi, masuk aja kek kayak kelasnya siapa ae. Kalo ada yang melototin bilang gue aja, nanti gue colok tu mata" seru Changbin dari dalam kelas.

"Bentar, gue lagi nunggu Minho sama Jisung ni kemaren perang dingin kok udah baikan aja" ujar Beam yang disetujui juga oleh Garta.

"Widih, Puji Tuhan kalau tu anak udah balikan," Garta dan Beam mengerutkan dahi karena kata 'balikan' terdengar sepertu butuh penjelasan lagi.

"Balikan? Nggak salah ngomong, Bin? " tanya Garta.

"Iya gue salah ngomong, ini mulut emang suka typo-typo". Changbin menepuk mulutnya beberapa kali 'si bego malah kelepasan'.

Akhirnya Minho dan Jisung sampai di depan gerombolan pria tampan ini. Jisung memasang wajah datarnya sedangkan Minho yang selalu ramah dan murah senyum membalas sapaan siapapun yang menyapanya.

"Gila, gue berangkat bareng sama Idola Sekolah auto kayak arak-arakan, disapa terus. " Jisung mengomel sembari bergabung dengan Beam dan Garta.

"Pagi, Beam, Gar. Gue duluan masuk ya," sapa Minho lalu melenggang masuk ke kelas. Garta dan Beam hanya menjawab dengan dongakan kepala mereka.

"Sung, lo udah baikan sama Minho?Bukannya lo kemaren baru cerita kalau abis ngerjain Minho? Terus kemaren lo ngapain di lapangan sampe malem padahal hari sebelumnya kagak sekolah? " Jisung langsung dicecar pertanyaan oleh Beam.

"Gue bingung nih mau jawab yang mana dulu, Bangsatku" jawab Jisung.

"Abis di kasih apa sama Minho? Wah lo dipelet apa gimana? " tambah Garta lagi. Jisung kini merasa bahwa sepertinya salah memilih teman bergaul.

"Gue nggak baikan,Anjing. Lo nggak liat gue berangkat bareng juga ogah ngomong sama tu anak. Dia maksa mulu buat berangkat bareng dengan bayaran gue dapet sarapan bubur tadi" jawab Jisung.

"Kan! Gue bilang apa, harga diri Jisung itu sama dengan semangkok bubur ayam", mulut Garta langsung ditampar manja oleh Jisung.

"Mulut lo tu Anjirt tau nggak! Lagian berangkat doang" jawab Jisung.

"Mulut gue gini banyak yang suka" ujar Garta sembari melirik Beam yang hanya dibalas dongakan kepala bingung.

"Oiya, ceritain gue yang kemaren lo ngerjain dia. Asli gue aja ngebayangin pusing liat kelakuan elo, apalagi Minho bisa vertigo kali dia"

"Bener,Beam. Gue yakin abis ini si Minho beli bed-cover, selimut, bantal, guling semuanya baru "

"Gini ya , gue mau cerita full aslinya tapi jam udah hampir masuk. Jadi singkatnya aja, gue ngerjain tu anak abis-abisan. Marah dong dia, eh tapi bukannya keluar kamar eh dia malah mau nge-" Jisung menggantung perkataannya teringat dia harus menutupi orientasi teman sekamarnya.

[END] homophobic ┆MINSUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang