KINGDOM : War In Love

Opening

Di jaman modern seperti sekarang,  masih ada beberapa negara yang dipimpin oleh keluarga kerajaan sebagai pusat pemerintahan. Contohnya negara dimana gue tinggal.

Gue New,  mahasiswa tingkat dua fakultas hukum.

Gue seorang yatim piatu yang tinggal sendirian di sebuah ruko yang ada dipinggiran jalan.

Iya,  Ruko.  Gue punya sebuah ruko dengan usaha bunga peninggalan ibu. Gue saat ini meneruskan usaha bunga untuk kebutuhan hidup. Biaya kuliah dan lainnya. Semuanya dari usaha bunga yang udah gue jalanin tahun ke lima.

"Nanti sore gue ada kelas ya New,  jadi gue pulang lebih awal. Gapapa kan? "

Salah satu karyawan toko bunga yang ngebantu usaha gue. Namanya,  sebut aja..

"Iya Gulf. Gapapa. Lo bisa selesai lebih awal hari ini. Gue lagi kosong kok. "

Gulf Kanawut.

Karyawan toko gue yang juga temen gue. Satu kampus beda fakultas. Beda jam ngampus juga makanya cocoklah sama gue. Bisa saling jaga toko.

Gue duduk di bangku yang ada di dalam toko bunga. Nyalain tv nyari info berita yang lagi jadi headline news.

"Kabarnya. Putra mahkota akan pindah kampus. Ke Kampus kita. Hari ini mereka lagi urus dokumen kepindahannya. "

Gulf duduk disebelah gue dengan menaruh dua gelas coklat hangat.

"Putra mahkota?  Enggak salah?  Kampus kita kan enggak lebih bagus dari kampusnya itu. "Gue enggak habis pikir kok pihak kerajaan mau maunya sih mindahin anaknya ke kampus biasa aja. Padahal kampusnya dimana keluarga kerajaan menuntut ilmu adalah universitas terbaik dunia. Kok malah pindah.

"Ada alasan lah. Masa iya mereka main pindah tanpa alasan pasti. "Gulf.

Iya juga sih,  ah bodo amat lah. Emang gue pikirin hal begitu,  meningan gue mikir gimana caranya buat lunasin tunggakan gue yang tiga bulan belum gue bayar. Harus lunas minggu depan supaya gue bisa ikutan ujian.  Aargh!!

.....

Istana Kerajaan.

Sore hari,  waktunya bagi keluarga kerajaan untuk menikmati senja dengan kudapan serta teh hangat.