17

958 98 5
                                    

Enam Tahun Kemudian

"Papa aku pulang! "

New yang sedang menyiram tanaman di halaman depan rumahnya itu menoleh dan tersenyum. Putra nya yang sudah menginjak usia enam tahun itu baru saja pulang sekolah.

New menyekolahkan putranya di taman kanak-kanak yang tidak jauh dari rumahnya.

"Eh anak papa udah pulang.  Gimana sekolahnya tadi? "

New menghentikan kegiatannya dan membawa putranya itu masuk kedalam rumah.

"Tadi,  disekolah bu guru bilang ada jalan-jalan.  Ke museum. Ikut ya papa. "

New mengangguk.  "Tentu. "

New menyiapkan makan siang saat putranya masuk kamar untuk berganti pakaian.

New menemani putranya makan siang.

"Papa.  Di kamar Purim ada kotak besar.  Itu punya papa? "

"Itu milikmu.  Nenekmu yang mengirimnya.  Setelah makan kita buka bersama ya. "New.

"Eung! "

.....

Klinik Umum

Gulf kini sudah bekerja sebagai dokter umum di salah satu klinik besar ditengah kota London. Kesehariannya yang cukup sibuk oleh rutinitas masih selalu menyempatkan diri untuk berbagi waktu bermain bersama putra New.

"Jika dalam satu minggu masih ada keluhan datanglah kembali. Jika tidak ada keluhan,  tidak perlu datang lagi tapi secara rutin minum vitaminnya dalam dua minggu. "

"Baik.  Terima kasih dokter. "

"Sama-sama. "

Gulf duduk di meja kerjanya. Sudah jam makan siang,  Gulf melepaskan jas putihnya dan keluar dari ruangannya untuk istirahat makan siang.

Di salah satu tempat makan yang cukup besar pinggir jalan,  Gulf menikmati makan siangnya.  Gulf sedang menunggu seseorang yang ia perintahkan untuk menyelidiki sesuatu.

"Selamat siang. "

"Siang. Duduk.  "

"Terima kasih. "

Setelah selesai makan siang,  obrolan serius menyertai mereka. Gulf menerima satu amplop berisi surat keterangan.

Gulf membuka isi amplop coklat itu dan membaca hasil sebuah penelitian.

"Luar biasa.  Yang  gue kasih kepada wanita itu bukan pendingin rahim?  Tapi justru membuat rahim kehilangan kekuatannya. Maka dari itu wanita itu tidak punya rahim lagi. "

"Untuk apa kau ingin tau kandungan ramuan itu Gulf. "

Gulf menggelengkan kepalanya. 

"Tidak ada.  Hanya ingin tau saja untuk bahan penelitianku.  "

Luar biasanya gue.  Astaga - Gulf.

......

Istana

Ratu berada di ruang kerjanya. Ia sedang tersenyum menatap begitu banyak lembaran foto yang ada ditangannya.

Foto-foto seorang anak laki-laki dari bayi balita hingga foto anak laki-laki itu sedang sekolah.

Ratu tak hentinya tersenyum menatap foto itu.

"Aku merindukanmu. Bagaimana hadiahnya Purim?  Apakah kau suka? Nenek akan segera kesana. Tunggulah. "

KINGDOM : War In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang