19

970 99 13
                                    

Suasana Museum yang mendadak riuh oleh keberadaan Purim dan Neneknya itu mengungkapkan sebuah fakta besar.

Semua orang yang ada disana kini mengetahui bahwa ada seorang penerus dari kerajaan Thailand.

Kerajaan kini memiliki harapan baru.

"Anak itu laki-laki. "Putri mahkota mengepalkan tangannya.  Ia berusaha untuk mengontrol dirinya agar tetap  terlihat tenang.

Putra Mahkota menghilang dari rombongan.  Putra Mahkota menyelinap untuk mengejar Ratu yang diyakini akan menyusul New yang sudah menghilang.

"Anak itu harapan kita Ibu. "Raja.

.....

New memeluk putranya,  Gulf yang mengemudi disampingnya juga merasa khawatir akan apa yang mungkin terjadi setelah kejadian tadi.

"New. Sorry,  gue kurang waspada. Tiba-tiba saja Purim lari cepat dan udah ada depan mereka gitu aja. "

"Gapapa Gulf. Bukan salah kamu,  anak ini merindukan neneknya. Anak kecil tau apa lagian kan. "New.

.....

Ratu masuk kedalam mobilnya. Sekretarisnya yang mengejar juga masuk kedalam mobil dan duduk dibangku mengemudi.

"Apa yang kau lakukan? "Ratu.

"Maaf Yang Mulia. Kali ini saya tidak bisa diam. Ijinkan saya yang mengemudi. "

"Jika itu maumu, bawa yang kencang. "

Singto menjalani mobilnya.  Ratu yang duduk disamping pengemudi itu melihat Putra Mahkota yang berlari dan masuk ke salah satu mobil.

"Maaf Tay. Kali ini ibumu tidak ada dipihakmu. "

Ratu memerintahkan Sekretarisnya untuk menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi dan melaju tanpa arah tujuan. Ratu ingin Putra Mahkota yang mengikutinya kehilangan jejak sebelum menuju dimana New berada.

Jalanan kota London yang cukup padat,  Singto yang sudah mahir dalam mengemudi itu cukup kesulitan dalam mengecoh Putra Mahkota yang mengikutinya tepat dibelakang.

Putra Mahkota fokus mengemudi, matanya tak lepas dari mobil didepannya agar tak kehilangan jejak. Putra mahkota ingin bertemu New, yang sudah sangat lama ia cari. Fakta adanya seorang putra membuat Putra Mahkota merasa dirinya sangat marah. Juga ada rasa penyesalan.

Mobil yang membawa Ratu masuk ke sebuah pom bensin. Putra Mahkota yang parkir di area pom bensin itu terus memperhatikan mobil yang sedang antri mengisi bahan bakar.

"Kau akan pergi kemana ibu. Jangan mengacaukanku. "

Mobil yang dibawa Singto itu melaju setelah mengisi bahan bakar. Putra mahkota menjalankan mobilnya terus mengikuti dari belakang.

Cukup lama putra Mahkota mengikuti hingga akhirnya mobil didepannya itu berhenti di depan sebuah toko yang ada dipinggiran kota.

Putra Mahkota menghentikan mobilnya dan langsung keluar mobil berlari menuju mobil yang dibawa Singto.

Putra mahkota membuka pintu mobil itu dan hanya mendapati Singto seorang yang duduk ditempatnya.

"Dimana Ibuku?! "Bentak Putra Mahkota.

"Maafkan saya Yang Mulia. "

"Aargh! Sialan kau! "

Putra Mahkota membanting pintu mobil itu. Ia marah,  Ratu telah mempermainkannya.

....

Sementara Itu. Ratu menuju kediaman New dengan sebuah taxi. Saat berada di Pom bensin tadi,  Ratu keluar mobil dan bersembunyi dibalik orang-orang dan kendaraan yang ada.

KINGDOM : War In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang