29

956 104 3
                                    

Malam hari

New berada di kamar Putranya. Malam ini New ingin menghabiskan waktu bersama putra pertamanya.

"Ingat pesan papa. Jangan gunakan apa yang kau miliki sekarang untuk sesuatu yang tidak baik. "

Putra Mahkota Purim mengangguk. Matanya berkaca-kaca. Ia sudah tau bahwa ia harus tinggal di Istana, berpisah dengan papa nya yang diharuskan meninggalkan tanah airnya.

"Kita akan bertemu kembali.saat kita bertemu,  buatlah papa bangga dengan apa yang kau capai nak.  "

"Iya papa.  "

Putra mahkota memeluk sang Papa yang akan meninggalkannya esok hari.

"Baik baik disini. Jaga ayahmu Pluem. "

"Hmm.  Papa jangan jauh jauh.  "

"Hanya Jepang. Tidak jauh. Kau bisa datang berkunjung kapanpun kau mau. Tapi utamakan tugasmu. "

.....

Pavilliun Ibu Suri

Ratu sedang berbincang dengan Ibu Suri mengenai kepergian New esok hari. Ibu Suri terlihat senang dengan perintah Ratu yang mengharuskan New untuk meninggalkan Istana.

"Seharusnya sejak lama mereka meninggalkan istana ini. Kerjamu bagus Ratu. "Ucap Ibu Suri.

Mendengar ucapan Ibu suri. Ratu hanya tersenyum dan menuangkan minuman hangat ke gelas Ibu Suri yang kosong.

"Hanya anak itu saja yang pantas tinggal di Istana ini. Ratu. Tugasmu sekarang adalah melarang Putra Mahkota untuk belajar hal hal berbau medis. Itu tidak dibutuhkan dalam pemerintahan. Ada banyak dokter yang bagus. Tinggal ambil dia untuk menjadi dokter di Istana ini. "

"Iya Ibu. Baik. Sekarang nikmatilah minumannya. Sudah hampir jam tidur, tidak baik melewati jam tidurmu Ibu. "

Ibu Suri senyum puas dan menghabiskan apa yang Ratu berikan kepadanya.

.....

Pagi Hari

New melayani kedua putranya yang menikmati sarapan pagi. Purim yang kini menempati bangku milik Putra Mahkota terlihat kurang lahap. Sedangkan Frank begitu heboh ingin mendapatkan semua yang ada diatas meja makan.

New akan terbang ke Jepang sore hari nanti,  maka pagi ini New ingin mengantar Purim ke sekolah untuk terakhir kalinya.  Sebab ntah kapan ia akan mengantar putranya itu kembali ke sekolah. Bisa saja,  New akan bertemu Purim setelah putranya itu menyelesaikan pendidikannya. Bahkan mungkin sudah menjadi seseorang yang lain. Siapa yang tau.

Selesai sarapan.  New mengantar Putra Pertamanya itu ke sekolah dengan mobil pemerintahan yang menjadi milik putra mahkota.

Maksud hati ingin pergi sendiri,  tapi tak berdaya. Status Purim yang sudah berbeda,  maka tidak ada pengecualian dalam pengawalan. Tiga mobil pengawal mengikuti mobil yang dikendarai oleh New.

"Papa. Kenapa nenek mengharuskan papa untuk pergi jauh. Seharusnya aku tidak menerima posisi ini, jika tau akan berpisah dengan papa. Bocah nakal itu juga. Kenapa harus luar negeri?  Tidak beda kota saja? "

New senyum dan membelai surai putranya yang duduk disampingnya.

"Ada tujuan dalam setiap perintah kerajaan. Apapun itu,  pasti demi kebaikan kita semua. Dan sudah menjadi takdirmu untuk menerima posisimu sekarang. Itu anugrah Nak. Kau orang yang terpilih. "

Mobil itu memasuki gerbang sekolah. Semua yang ada di area sekolah langsung heboh dengan kedatangan mobil istana. Semua sudah bisa menebak siapa yang datang. Pasti putra mahkota.

KINGDOM : War In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang