05

1K 86 3
                                    

Lima belas menit sudah berlalu dan Pangeran Plan Rathavit masih berdiri depan salah satu kamar dimana Putra Mahkkota berada didalamnya. Pangeran yakin New ada didalam kamar itu juga.

Tak terdengar suara apapun sebab kamar di hotel itu memang kedap suara.

"Ada harga sangat mahal yang harus dibayar. Apa itu? Ini membuatku sangat pusing. "

Pangeran melangkahkan kakinya meninggalkan pintu kamar itu menuju kamarnya yang tidak jauh dari kamar putra mahkota.

Di kamarnya itu Pangeran membuka tirai jendela sehingga terlihat langit malam yang juga terlihat bintang terang yang dilihatnya di cafe outdoor atas hotel.

Pangeran bertekad untuk mencari tau kebenaran dari ramalan yang diberikan kepadanya saat berada di Inggris.

.....

Pagi Hari.

Putra Mahkota membuka kedua matanya dan merasa sangat lelah.  Ia beranjak dari ranjang dan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Kepalanya terasa cukup sakit mungkin akibat minuman dengan kandungan alkohol yang diminumnya semalam.  Begitu pikir putra mahkota.

Selesai membersihkan diri,  putra mahkota mendapati seseorang sudah berada didalam kamarnya.

"Yang Mulia. Acara besar anda akan dilaksanakan dalam dua jam kedepan.  Pakaian Yang Mulia sudah disiapkan. "

Salah satu pelayan istana yang bertugas memberikan satu set pakaian resmi kerajaan yang akan digunakan dalam prosesi pertunangan.

Putra mahkota menganggukkan kepalanya malas menatap pakaian yang menggantung itu. Kepalanya masih terasa pusing setelah minum air mineral yang disediakan oleh pihak hotel.

"Kau keluar. Kupastikan ada diacara itu. "

"Baik Yang Mulia. Saya permisi. "

Pelayan itu pergi meninggalkan kamar itu. 

"Apa yang terjadi kepadaku? "

.....

Di salah satu kamar hotel.  Gulf yang menginap di hotel itu mendengar suara seseorang yang menangis. Gulf yang berusaha menajamkan pendengarannya itu mengenal suara yang menangis itu.  Gulf beranjak kaget saat melihat New yang menangis disudut kamar.

Gulf beranjak dari ranjang itu dan menghampiri sahabatnya itu.

"New.  Lo kenapa? Kok lu nangis sih?  Kenapa lo cerita sama gue. New! "

New yang menangis sesenggukan itu hanya menggelengkan kepalanya. Ia belum mampu untuk bicara. Ia hanya mampu menangis untuk saat ini.

"Krist! Lo bangun!  Heh lo tidur jan kek bangke! "

Gulf membangunkan Krist yang masih bermimpi itu hingga Krist membuka matanya.

"Paan dah ah. Masih ngantuk anjir. "

"Bangun! Temen lo nih ah! Mewek! "

Krist melihat New yang menangis itu sontak turun ranjang dan menghampiri temannya itu.

"New?  Lo kenapa?  Kok lu mewek si masih pagi gini juga. "

New terus menangis sesenggukan.

"Ya udah.  Nangis dulu aja,  gapapa.  Udah tenang cerita ama kita ada apaan. "Gulf.

....

"Lu beneran gada apa-apa?  Bener?  Jan boong lo sama kita. "Gulf.

New menganggukkan kepalanya. 

KINGDOM : War In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang