04

1.1K 94 3
                                    

Istana Pavilliun Raja

Anggota kerajaan juga para penghuni istana menyambut hangat kedatangan Pangeran yang datang dari negeri sebrang. Selama Dua tahun terakhir Sang pangeran belajar dan tinggal di Inggris.

Pangeran menghadap Raja, Ratu dan juga Ibu Suri yang sudah sangat merindukan kehadirannya.

“Bagaimana Hari-hari di Inggris sana ?”Tanya Ibu Suri.

Pangeran menceritakan bahwa selama dirinya berada di Inggris sangat menyenangkan, kehidupan yang sangat nyaman  tidak terlalu ketat oleh segala peraturan yang ada.

“Kau sangat beruntung. “Gumam Putra Mahkota.

“Kau iri kepadaku ? haha sayangnya kau tidak bisa sepertiku. “ Ledek Pangeran kepada kakaknya yang membuat semua orang diruangan itu tertawa.

“Oh ! besok calon kakak iparmu akan datang ke istana. Untuk membicarakan acara pertunangan kakakmu. “ Ratu.

“Tentu saja ibu, aku sangat ingin bertemu dengannya. Seperti apakah sosok kakak iparku itu. “Pangeran tersenyum melirik Putra mahkota yang terdiam mendengar ucapan ibunya.

…..

Kamar Putra mahkota.

Putra mahkota berdiri menghadap jendela yang terbuka saat Pangeran masuk ke kamar kakaknya itu.

“Apa ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu ? “

Pangeran duduk disisi ranjang menatap kakaknya yang masih berdiri membelakanginya.

“ntahlah, hanya saja ada sesuatu yang mengganjal dalam pikiranku. Ntahlah itu apa.”

Pangeran tersenyum dan melihat sekeliling kamar kakaknya yang tidak berubah sejak keberangkatan dirinya. Pangeran menebak bahwa apa yang mengganggu pikiran kakaknya itu adalah soal pertunangan.

“kupikir, Nenek memilih calon yang cocok untukmu. Tidak sembarangan orang yang dipilih untuk menjadi anggota keluarga kita. Akan tetapi, jika kakak tidak setuju. Tidak ada salahnya kakak menyampaikan isi hati kakak kepada nenek. Ayah dan ibu tentu saja. “

“bagaimana bisa aku menolak mereka Plan?”

“Saat kau mendapatkan seseorang yang sangat kau inginkan, kita lihat saja. Kakak akan berubah karena orang itu. “

Toktoktok !!

Pintu kamar diketuk dari luar. Putra Mahkota mempersilahkan dia yang mengetuk untuk masuk. New yang membuka pintu kamar itu dan membawa satu nampan dengan tiga gelas minuman.
New meletakkan satu teko kecil berisi minuman hangat juga dua gelas diatas meja yang ada dikamar itu. Pangeran melihat New yang mencicipi minuman itu menggunakan gelas ketiga untuk membuktikan minuman itu tidak mengandung bahan yang berbahaya.

“Silahkan diminum selagi hangat, jika ada yang Yang Mulia butuhkan lagi saya ada di-“

“kubutuhkan jawabanmu sekarang juga. Jawab pertanyaanku.”

New menatap Pangeran yang memotong kalimatnya itu.

“Pertanyaan apa itu Yang Mulia ?”

“Bagaimana bisa kau berakhir di Istana ? “Tanya Pangeran menatap New.

New yang bingung melirik Putra mahkota yang kini duduk di sofa depan dirinya yang masih berada dekat meja sofa.

“s-saya. Saya-“

“kau boleh Kembali. Ku sudah tau jawabannya.”

New pergi meninggalkan kamar itu. Putra mahkota mempertanyakan kenapa adiknya mempermainkan pengawalnya seperti itu.

KINGDOM : War In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang