24

965 90 8
                                    

Paviliun Ibu Suri.

Ibu Suri sedang menikmati secangkir teh, ia menunggu seseorang yang sedang dalam perjalanan untuk menghadap dirinya.

"Tuan Muda Sudah tiba! "

"Masuklah! "

Purim datang menghadap ibu suri. Ia membungkukkan badannya memberi hormat dan duduk di sofa depan Ibu Suri.

"Bagaimana? "Tanya Ibu suri.

Purim memberikan buku raport kepada Ibu Suri.

Ibu Suri melihat isi buku raport itu yang bertuliskan nilai yang memuaskan pada setiap mata pelajaran.

"Purim. Dalami ilmu politik dan hukum. "

"Tapi nenek, Purim ingin menjadi seorang dokter. Purim-"

"Kau akan diangkat menjadi seorang putra mahkota. Itu berarti posisi Raja ada didepan matamu Purim. Ikuti apa kata nenek. Dalami ilmu yang mendukungmu dimasa depan. Bukan dokter. "

"Baik. Nenek. "

Purim pergi dari ruangan itu dan kembali ke kamarnya.

"Apakah Raja sudah mendapatkan calon yang bagus untuk posisi putri mahkota? "

....

Taman Istana.

Krist sedang menemani Putra Kedua dari New dan Putra Mahkota yang senang bermain dipinggiran danau buatan. Bahkan Putra Mahkota sudah membangun sebuah jembatan yang menghubungkan sisi danau dengan air mancur di tengah danau.

Hari sudah mulai sore,  Krist meminta Putra kedua itu untuk kembali masuk ke dalam.

"Frank. Sudah sore, ayo kembali. Sudah waktunya untuk mandi sore. "

"Tidak! Aku masih mau disini paman. "

Anak kecil berusia tujuh tahun itu tidak memperdulikan ucapan Krist lagi. Ia asik bermain pancingan berharap mendapatkan seekor ikan.

"Sudah sore. Ayolah. Main nya besok lagi. Ingin ikan?  Di dapur banyak. "

"Kau bisa dimarahi Frank. "

"Bukankah kau ada tugas sore hari?  Bagaimana belajarmu? "

"Bagaimana-"

"Paman kau sangat berisik! Ikannya tidak ada yang mau makan pancinganku! "

"Njir.  Bocah ngebentak gue ."

"Frank.  Sudah sore. Sudah waktunya kau belajar. Kembali lah kedalam.  "

Anak kecil itu menoleh dan mendapati Ibu Suri berdiri disisi danau menatap dirinya.

"Frank. Dengarkan apa kata nenek. "

Frank. Putra kedua itu kesal dan melemparkan mainan pancingan itu ke depan ibu Suri. Hal itu membuat Ibu Suri harus menahan diri.

"Kau harus mendapatkan ikan itu dari alat ini. Nenek.  "

Anak itu berlari masuk ke dalam gedung istana.

"Maafkan kami Yang Mulia. "

Krist menyusul anak itu yang dipastikan menuju Pavilliun New.

.....

"Kau tau, Papa ingin kau menjadi seseorang yang kau inginkan. Apa yang kau cita-citakan kejarlah. Tapi ingat, ayahmu adalah seorang Putra Mahkota yang akan segera menjadi Raja. Itu berarti, posisi Putra Mahkota akan digantikan olehmu Purim. Tanggung jawab negara ada di depanmu, yang akan kau bawa dimasa depan. "

KINGDOM : War In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang