Aleta menghentikkan kegiatan menulisnya kemudian menatap Fadhil dengan curiga. Setelah pertemuan tidak sengaja mereka dengan Risha, dia merasa bahwa Fadhil belum memberitahukan Risha tentang dirinya, apalagi ketika Fadhil justru mengatakan bahwa dia sekelas dengan nya, seolah Fadhil tidak ingin Risha mengetahui kebenaran tentang hubungan mereka berdua."Jadi, lo belum ngasih tau Risha tentang gua?"
"Belum"
"Harus nya lo cerita ke Risha Fadhil, seandainya Risha ada disini dan ngeliat kita berdua gimana?, dia pasti bakal salah paham"
"Dia ga akan kesini, tempatnya terlalu jauh"
"Dan lagi, kenapa lo bilang ke Risha gua sekelas sama lo? Kalau dia tau yang sebenarnya gimana? Apa ga makin tambah curiga ?"
Fadhil merasa terusik dengan perkataan Aleta, sejujurnya alasan dia mengatakan bahwa Aleta seklas dengan nya adalah karena dia tidak ingin Risha mengira bahwa Fadhil dekat dengan perempuan dari kelas lain, sehingga dia berharap Risha akan berpikir bahwa Aleta adalah teman nya, dan bukan orang lain yang kemungkinan tertarik dengan nya."Gua takut Risha ngira kita dekat kalau gua bilang lo dari ips, karena teman-teman gua jarang yg anak ips"
"Tapi dia bakal lebih gasuka kalau tahu lo bohong, gua gatau Risha tipe pacar yg gimana, tapi mungkin lo harus lebih jujur ke dia, gada orang yang senang setelah tau dia udah dibohongin sama pacarnya, apapun alasan nya kebohongan itu ga bisa dibenarkan ian, sekarang mending lo ceritain semuanya, sebelum Risha tahu dari orang lain"
Aleta mengakhiri pembicaraan mereka secara sepihak, membuat Fadhil termenung setelah mendengar perkataannya. Fadhil tahu dirinya salah karena telah berbohong kepada Risha, tapi dia tidak bisa mengatakan kebenarannya sekarang, tidak disaat dirinya sedang mengalami masa-masa kirisis, dia akan memilih waktu yang tepat untuk menceritakan semuanya kepada Risha. Semoga sampai waktu tersebut tiba, hubungan mereka akan tetap baik-baik saja.
****
Risha mengaduk siomay di piringnya
dengan tidak selera. Entah apa yang membuatnya tidak memiliki nafsu makan padahal ini adalah siomay favoritnya. Tapi yang ia tahu pasti sekarang, bahwa pikiran nya sejak tadi terpusat pada Fadhil dan Aleta. Harusnya dia tidak perlu merepotkan diri memikirkan mereka, hanya saja dirinya tidak bisa menghilangkan kekhawatiran tentang kemungkinan Aleta menyukai Fadhil mengingat Fadhil pernah memiliki banyak penggemar. Meskipun dia percaya pada Fadhil, namun tidak menutup kemungkinan seandainya Aleta menyukai nya kemudian mendekatinya dan Fadhil merespon nya. Risha menggelengkan kepala tidak bisa untuk membayangkan itu semua terjadi."Rish kalau lo ga mau ngabisin somainya, jangan di penyek-penyek gitu, lo mau makan bubur siomay?"
"Kenapa nes?"
Risha yang baru kembali dari dunia nyata menghentikkan gerakan tangan nya. Dia melihat piring nya dan merasa menyesal karena telah menghancurkan beberapa dua potong somay, tahu dan kentang, padahal tadi dia hanya mengaduk nya saja, sejak kapan somai ini bisa berubah menjadi bubur? apakah dia akan sanggup memakan ini ?"Lo lagi kenapa Rish? Mikirin Fadhil?"
Risha merasa terkejut ketika tebakan Agnes yang separuh benar."Kok lo bisa tahu"
"Ya tau lah, setiap kali lo ada masalah sama Fadhil lo pasti kaya orang sakit, makanan seenak apapun ga akan lo sentuh"
"Hehe hebat banget lo nes, tapi gua ga berantem kok sama Fadhil"
"Terus kenapa?"
"Gua cuman ngeliat Fadhil pulang sama cewe lain"
"Terus masalahnya?"
"Ya masalahnya karena dia bareng cewe lain nes, meskipun dia bilang cewe itu teman sekelasnya, tapi ga mencegah cewe itu bakal suka sama dia"
Agnes merasa bahwa Risha sekarang sedang menjadi seorang pacar posesif yang tidak rela meskipun pacarnya hanya mengobrol dengan perempuan lain. Tidak biasanya Risha bersikap seperti ini, bahkan ketika mereka pacaran sewaktu kelas 11, Risha justru tidak terlalu peduli dengan Fadhil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Pura - Pura 2 (Find Yourself)
Teen FictionArisha Cantika tidak menyangka hari pertama sekolahnya akan menjadi bencana sekaligus mempertemukannya dengan Reivan Adhitama . Risha bersyukur bahwa Reivan tidak menyimpan dendam pada dirinya karena pertemuan pertama mereka yang tidak terlalu menye...