Fix It 1.1

22 3 0
                                    

The privilege of a lifetime is to become who you truly are
-Carl Jung

Fadhil tahu tidak akan mudah baginya untuk bisa melupakan Risha dalam waktu singkat. Meskipun dia sudah mencoba untuk menjauhinya tapi keadaan selalu saja memiliki cara untuk mempertemukan mereka. Dan meskipun hanya dengan melihat senyuman Risha, sudah cukup untuk menghancurkan tembok besar yang dibangun nya untuk menghalangi perasaan nya kepada Risha.
Saat itu Fadhil tidak tahu harus merespon seperti apa sehingga dia hanya melewati Risha begitu saja, sambil berusaha untuk tidak kelihatan sedang memperhatikan nya, padahal perasaan nya sudah berdebar tidak karuan karena merindukan Risha.

Fadhil berusaha menghilangkan gambaran wajah Risha di pikiran nya dan mencoba fokus untuk lanjut mengerjakan soal. Ditatapnya kembali deretan angka dari soal pengetahuan kuantitatif yang tetap tidak bisa dia temukan pola bilangan nya.

Aleta berdecak pelan ketika melihat Fadhil yang sudah membaca soal yang sama sejak lima belas menit yang lalu, dia bisa memaklumi bahwa Fadhil sedang patah hati, namun jika terus-terus an begini maka Fadhil tidak akan bisa bangkit dan hanya akan terjebak di tempat dan perasaan yang sama.

"Dhil, kalau lo gak bisa fokus, mending kita udahin aja deh belajar nya, gua ga mau buang-buang waktu istirahat gua cuman buat nungguin lo ngerjain satu soal yang harus nya bisa lo selesain selama satu menit"

"Gua gapaham soalnya Al"

"Gapaham? Ini cuman soal deret bilangan dhil, lagian di perjanjian awal harusnya gua cuman ngajarin lo TKD doang kan"

Suasana perpustakaan yang sepi dan hanya terdapat dua-tiga orang berada di sana untuk memilih buku dan bukan sedang belajar membuat mereka tidak mendapat teguran karena telah berdebat dengan suara cukup keras.
Fadhil mengalihkan pandangan nya dari soal untuk menatap Aleta, dia tahu dirinya egois karena sudah menahan Aleta di perpustakaan hanya untuk menemaninya belajar padahal pikirannya sedang tidak berada disini sekarang, Fadhil mengira mengerjakan soal dengan ditemani seseorang dapat membantunya lebih fokus. Namun nyatanya hal tersebut malah membuang waktu Aleta yang sekarang sedang menatapnya jengah.

"Maaf Al, yaudah kalau lo mau pergi sekarang gak apa-apa, gua bakal lanjut ngerjain sendiri"
Fadhil tidak melanjutkan mengerjakan soal yang sama, dia langsung meloncat ke nomor selanjutnya yang mana pilihan yang buruk k karena merupakan soal aljabar. Aleta menghela nafas pelan sambil membereskan alat tulisnya kemudian keluar dari perpustakaan.

Mengingat kejadian yang lalu dirinya memang sangat terkejut ketika mendengar kabar dia berpacaran dengan Fadhil, apalagi ketika pagi hari dirinya disambut oleh teman-teman sekelasnya dengan sorakan dan ucapan selamat seolah tidak menyangka bahwa dia akan memiliki pacar.

Untungnya postingan tersebut sudah dihapus dengan permintaan maaf dari akun @lamcin yang mengatakan bahwa gosip tersebut tidak benar. Meskipun begitu sayangnya hubungan Fadhil dengan Risha tetap tidak bisa terselamatkan, dan Aleta merasa sedikit bersalah karena terlibat dalam kesalahpahaman ini, meskipun tidak sepenuh nya kesalahan dia. Tapi jika dirinya adalah Risha maka dia juga pasti akan memikirkan hal yang sama, dan akan langusng memutuskan Fadhil.

Maka tanpa memberitahu Fadhil, setelah pulang sekolah nanti dia berencana menemui Risha untuk menjelaskan semuanya, supaya Fadhil /sahabat nya yang tidak berguna itu bisa mendapatkan kembali orang yang dicintainya.

*****

Risha tidak tahu mengapa dia harus melakukan ini, tapi setelah mendapat alamat cafe tempat Fadhil bekerja dari Friska dia merasa harus datang kesana untuk melihat penampilan Fadhil. Risha berhenti memainkan ponselnya sebelum bu Ana yang sedang menjelaskan tugas bahasa indonesia melihat dirinya.

Pacar Pura - Pura 2 (Find Yourself)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang