Agnes memang selalu memiliki cara untuk membuatku terlambat pulang kerumah. Aku tidak mengerti sejak kapan dia menjadi rajin jauh-jauh pergi ke perpustakaan daerah hanya untuk meminjam novel, padahal biasanya dia juga selalu meminjam nya dari orang lain dan tidak pernah mau repot bahkan untuk berjalan ke perpustakaan di sekolah kami."Nes, kita kenapa harus kesini sih? Bukannya lo bisa minjem di perpus sekolah ya"
"Buku yg gua cari katanya cuman ada disini Rish"
"Tapi kan lo bisa beli bukunya"
"Gua ga ada uang, gara-gara banyak tugas, uang gua jadi habis buat patungan"
Aku turut merasa prihatin kepada Agnes, namun pernyataan dia ada benarnya juga, selain menyusahkan, tugas yang banyak juga menghabiskan uang, apalagi tugas praktik yang mengharuskan untuk membuat sesuatu."Emang nya lo bakal sempat baca novel? Bukannya sekarang lo sibuk belajar soshum?"
"Meskipun sibuk bukan berarti ga ada waktu buat hiburan Rish, gua baca novel biar ga mumet setelah berjam-jam baca sejarah indo"
"Iyasih"
Aku mengikuti Agnes ke bagian yang ditujunya, layaknya seorang anak yang mengikuti ibunya belanja. Sebenarnya ini bukan pertama kali aku mengunjungi perpustakaan daerah sewaktu kelas 10 aku juga pernah kesini untuk mencari buku yang tidak ada di perpustakaan sekolah, selanjutnya aku tidak pernah kesini lagi karena tempatnya yang cukup jauh dari sekolah dan rumahku, selain itu buku-bukunya juga tidak terlalu menarik perhatianku,"Rish lo mau nungguin gua disini? Ga mau duduk aja?"
"Ga, Gua gamau sendirian kayak orang ilang nes"
Aku tetap mengikutinya mengitari setiap rak yang ada, kemudian menunggu dengan bosan drinya yang sedang memilih buku-buku. Sebenarnya apa sih yang membuat Agnes begitu lama hanya untuk meminjam satu buku. Kulihat sejak tadi dia hanya mengambil sebuah buku, membaca belakangnya dan mengembalikan ke tempat semula, tidak ada satupun tanda Agnes tertarik dengan buku yang ada disini."Nes, buruan dong, gua bosen nih"
Aku mulai mengeluhkan kejenuhanku karena sejak tadi Agnes hanya berputar-putar saja tanpa berniat meminjam buku."Kata gua juga tungguin aja di tempat baca Rish, di sana ada wifi, gua masih mau liat-liat dulu"
"Gua ga tau sandinya nes"
"Sandi nya di tempel di dinding"
"Beneran?"
"Iya cek aja dulu, nanti kalau gua udah selesai bakal gua samperin"
"Oke, nanti gua bakal ada di tempat baca"
"Sip"
Aku segera meninggalkan Agnes dan menuju tempat baca, sebenarnya terdapat banyak ruangan di perpustakaan daerah seperti ruang internet dimana kita bisa menggunakan komputer ubntuk mengerjakan tugas atau browsing sistemnya seperti warnet bedanya disini gratis, ada juga ruang bac anak yang terdapat buku-buku serta internet khusus untuk anak-anak, dan sebenarnya masih terdapat satu ruang lagi di lantai atas untuk membaca hanya saja buku nya tidak selengkap di ruang utama dimana terdapat banyak rak dari berbagai jenis buku.
Di ruang utama ini terdapat meja panjang yang tersusun rapih di tengah ruangan dengan dikelilingi rak buku, sehingga aku masih bisa melihat seandainya Agnes sedang berada di rak mana. Aku duduk di salah satu kursi, mengambil ponselku dan menggunakan fasilitas wifi yang tersedia. Aku tidak tahu bahwa disini terdapat wifi dan password nya diberikan dengan bebas, kupikir password nya akan dirahasiakan supaya orang-orang tidak akan bermain ponsel karena berada di perpustakaan.
Sekaramg Aku sedang tidak tertarik untuk memulai membaca sesuatu sehingga aku belum mulai membaca novel lagi, lagipula pikiran ku sudah terlalu penuh dengan tugas dan ujian sehingga tidak akan sanggup lagi jika ditambah dengan novel.
Aku membuka sosial media serta melihat beberapa video lucu, tentu saja aku menggunakan earphone karena aku tidak ingin menarik perhatian pengunjung perpustakaan"Fadhil, gua nemu bukunya"
Perkataan seseorang yang terdengar dari tempat duduk ku seketika membuatku mengalihkan pandangan dari ponsel. Aku menengok mencari sumber suara yang sepertinya tadi berada di belakangku, namun aku tidak menemukan siapapun.
Apakah Fadhil yang dia sebutkan adalah Fadhil yang kukenal? Atau Fadhil yang lain?
Mungkin memang Fadhil yang lain, karena untuk apa Fadhil pergi ke perpustakaan daerah? Meskipun bukan pemalas tapi Fadhil akan lebih memilih pergi ke perpustakaan sekolah daripada kesini karena dia tidak suka merepotkan diri pada sesuatu yang membuang waktunya.
Aku mengenyahkan pemikiranku tentang Fadhil tersebut, dan melanjutkan bermain ponsel."Rish, gua udah dapet bukunya, yuk balik sekarang"
"Oke"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Pura - Pura 2 (Find Yourself)
Teen FictionArisha Cantika tidak menyangka hari pertama sekolahnya akan menjadi bencana sekaligus mempertemukannya dengan Reivan Adhitama . Risha bersyukur bahwa Reivan tidak menyimpan dendam pada dirinya karena pertemuan pertama mereka yang tidak terlalu menye...