Rosie's Secret

1.9K 297 37
                                    

Pagi hari yang lumayan cerah ini Jisoo disuguhkan dengan pemandangan teman, kakak, dan kekasihnya yang masih tidur pulas di ruang tamu.

Keadaannya kacau, Rosé yang tidur di sofa sedangkan yang lain tidurnya di lantai yang hanya dilapisi karpet berbulu tebal. Sedangkan Jisoo, tidur nyenyak sendirian di kamar.

Jisoo melihat ke arah jam dinding yang berada di ruang tamu, sudah jam 06.00. Seharusnya Jisoo sudah berangkat ke kantor, jika ia menggunakan waktunya untuk membangunkan mereka semua pasti akan terlambat.

Tidak ada pilihan lain, Jisoo akhirnya memutuskan untuk pergi kerja tanpa sepengetahuan siapapun termasuk Rosé.

Ting!

Bunyi notifikasi dari ponselnya membuat Jisoo terhenti di depan mobil mini kesayangannya. Sambil memasuki mobilnya, Jisoo menyempatkan untuk membuka aplikasi chatting.

Dari Jennie ternyata. Simple saja, Jennie meminta Jisoo untuk memberinya tumpangan. Alasannya klasik, mobilnya sedang di bengkel.

Ada banyak pertimbangan di benak Jisoo, ia sudah berjanji pada Rosé untuk tidak berdekatan dengan Jennie tapi di sisi lain Jisoo merasa dirinya benar-benar dibutuhkan saat ini.

"Oke, untuk hari ini aja" Gumam Jisoo yang menyetujui untuk memberikan Jennie tumpangan.

Cuma butuh 15 menit untuk sampai di rumah Jennie. Tidak menunggu lama, Jennie pun langsung memasuki mobil Jisoo dan mendaratkan bokongnya di kursi penumpang.

"Hey, maaf udah repotin kamu" Ucap Jennie sembari memasang seatbelt untuknya.

"Gapapa, asal ada bayarannya sih oke" Gurau Jisoo, ia ingin membuat suasana diantara keduanya tidak terlalu kaku.

"Iya, nanti ada kok" Ucap Jennie.

"E-eh ngga usah, saya cuma bercanda tadi" Sangkal Jisoo sembari mengibaskan tangan kirinya.

"Tanpa kamu minta juga aku udah siapin bayarannya, jadi ngga masalah mau kamu bercanda atau ngga" Jelas Jennie dengan nada tegas, Jennie itu anti sama yang namanya penolakkan.

Jisoo bungkam dengan ucapan Jennie barusan, mau gimana juga percuma kalau nolak. Siap-siap diomel Rosé ini mah.

***

Beberapa menit berlalu dan keduanya sudah sampai di kantor. Sesuai dengan dugaan Jisoo, teman-temannya itu belum muncul di kantor. Jelas aja mereka belum sampai, Jisoo berangkat aja mereka masih tidur pulas.

"Makasih ya" Ucap Jennie begitu mereka berdua keluar dari lift.

"Anytime" Balas Jisoo singkat.

"Nanti jam makan siang, ke ruangan saya, ya?" Pinta Jennie.

Jisoo dibuat bimbang sekarang, kalau jam makan siang biasanya Rosé akan datang ke kantor. Kalau Jisoo ke ruangan Jennie, bisa aja Rosé mikir yang iya-iya. Yang lebih parahnya lagi, Jisoo takut kekasihnya akan bikin keributan lagi sama Jennie.

Demi keamanan dan ketentraman akhirnya Jisoo pun menolak "Kalau jam makan siang nanti kayanya ngga bisa, soalnya Rosé bakal dateng ke sini"

Jennie menautkan kedua alisnya kebingungan "apa hubungannya? Aku ngga akan macem-macem kok"

Jisoo sama sekali ngga percaya sama omongan Jennie, semenjak kebohongan tentang dirinya yang mencintai Jennie telah diucapkan pada Rosé.

"Saya tau Ms. Jennie ngga akan macam-macam, tapi saya menjaga hati Rosé yang jelas-jelas pacar saya" Ucap Jisoo pada Jennie sembari memberikan senyum manisnya.

Jisoo rasa ia berhasil membuat Jennie paham akan situasi, terlihat jelas raut wajah Jennie yang langsung berubah.

Lagi pula, peranan Rosé sebagai kekasih Jisoo itu ngga bisa diganggu gugat. Kalau ada yang namanya pelakor, Seulgi maju paling depan. Harusnya memang gitu, tapi Seulgi ngga berani karena lawannya adalah bossnya sendiri.

MELLIFLUOUS | CHAESOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang