"Excuse me? What?" Rosé menoleh kebelakang untuk melihat siapa yang berani-beraninya mengucapkan kalau dia ini tidak pantas dengan Jisoo.
"Apa? Aku bicara fakta" Ucap Jennie sembari mengangkat kedua bahunya.
Ya, yang berada dibelakang Rosé dan Jisoo adalah Jennie, Jennie Kim.
"Fakta apanya, sialan?" Rosé yang tersulut emosi langsung beranjak dari kursinya dan berdiri tepat di hadapan Jennie.
"Fakta kalau kamu terlalu brengsek untuk Jisoo. I mean, lupa dengan kejadian satu tahun lalu di Australia?" Jennie menatap lekat ke arah Rosé yang seketika bungkam seakan takut akan suatu hal.
Rosé mengeraskan rahangnya dan tangannya yang ikut mengepal menahan emosi karena Jennie "Jangan mengarang cerita, Jennie"
"Mengarang apanya? Kamu takut Jisoo tau tentang siapa kamu yang sebenarnya, Roseanne?" Jennie sepertinya menang kali ini, ia menampilkan smirknya pada Rosé yang sedari tadi menahan emosi.
Jisoo benar-benar dibuat bingung dengan kejadian di hadapannya ini, apa yang dibicarakan oleh atasannya? Kejadian satu tahun lalu di Australia?
Jisoo ingin segera melerai, namun ia juga ingin tau apa yang sebenarnya dibicarakan oleh Jennie, dan kenapa Rosé jadi bungkam.
"Tutup mulutmu, sebelum aku benar-benar menamparmu" Rosé benar-benar menahan emosinya dengan baik, nafasnya memburu. Jika tidak ada Jisoo, sudah dipastikan akan terjadi pertengkaran di sini.
Rosé tidak menyadari bahwa semakin dirinya tersulut emosi maka semakin Jennie merasa menang akan dirinya.
"Ingin tau sebuah fun fact, Rosie? Sebelum Jisoo bersamamu, Jisoo itu. ." Jennie tidak melanjutkan ucapannya, ia maju sedikit lebih dekat dengan Rosé dan membisikkan sesuatu ke telinganya.
"She's having fun with me" Bisik Jennie pada Rosé, ia melihat dengan jelas betapa terkejutnya Rosé.
Rosé mengalihkan tatapannya perlahan pada Jisoo, Jisoo yang sama sekali tidak tau apa yang dibisiki oleh Jennie merasa sedikit takut karena baru pertama kali ia melihat kekasihnya semarah ini.
"A-apa? Kenapa liat aku?" Tanya Jisoo berusaha senormal mungkin.
Bukannya menjawab, Rosé kembali menatap ke arah Jennie yang masih menampilkan smirknya.
"Jisoo sekarang kekasihku, tidak ada lagi hubungannya denganmu" Ucap Rosé tegas pada Jennie.
"Tentu ada hubungannya, karena nyatanya. . .Jisoo itu masih mencintaiku" Ucap Jennie setelah melirik pada Jisoo.
"Wah sinting ni orang" Gumam Jisoo yang sudah pasti tidak dapat didengar oleh dua orang dihadapannya.
"Menurutmu aku percaya?" Rosé lebih tenang sekarang, ia menyadari bahwa Jennie hanya mengarang.
Jennie menaikkan satu alisnya dan menatap lekat pada Rosé "Oh, i'll prove it"
Jennie mendekat pada Jisoo dan memberikan senyuman manisnya.
"Maaf, mis—"
Bukan, Jisoo bukan kehabisan kata-kata, melainkan bibirnya telah dibungkam oleh bibir ranum milik Jennie.
Jennie, mencium bibirnya dihadapan Rosé.
Bukan hanya Jisoo yang membulatkan matanya, tapi Rosé juga dibuat terkejut seperti Jisoo. Rosé sudah tidak bisa menahan emosinya, ia dengan cepat menarik rambut panjang milik Jennie.
PLAK!
Tamparan yang sedari tadi Rosé tahan akhirnya melayang juga, Rosé benar-benar marah sampai-sampai mengeluarkan air matanya. Mau bagaimana juga Rosé memiliki hati yang lemah lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELLIFLUOUS | CHAESOO
FanfictionKetika seorang gadis tengah menghadapi hari yang buruk dan cukup dibuat lelah, terdengarlah suara yang manis dengan tanpa diminta mengalun indah memasuki indra pendengarannya. Percaya atau tidak, itu berhasil mengusir rasa lelahnya. Apa mungkin ini...