Suasana kantor sekarang lagi agak sepi, Jisoo dkk yang biasanya bikin rame kantor tumbenan lagi kalem semua. Kebetulan di luar kantor juga lagi hujan lebat disertai angin yang keliatannya lumayan kenceng.
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀tak! tak! tak!
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀Jisoo yang lagi fokus sama layar komputernya jadi terpaksa buat cek sekelilingnya, di halangi sama satu karyawan di sebelah kanan, Jisoo liat Lisa yang lagi adu bolpennya sama meja.
"Lisa" Jisoo manggil nama Lisa pake nada yang bener-bener pelan, atau mungkin bisa dibilang bisik-bisik.
"Hm?" Lisa cuma lirik sekilas ke arah Jisoo, sambil lanjutin mainin bolpennya.
"Berisik, simpen bolpennya"
"Ck" Si bule Thailand malah muterin bola matanya tanda jengah, simpen bolpennya di atas meja kerjanya dengan rapi.
Lisa jalanin kursi kerjanya yang ber-roda itu mendekat ke arah meja kerja Jisoo "Kerjaan gue udah selesai, bisa aja gue pulang sekarang. Tapi lagi ujan deres banget"
"Mau balik bareng gue?"
"Ya emang niatnya mau nebeng sih, tapi motor gue gimana?"
"Ya titip aja lah di sini, gapernah ada kejadian maling motor, 'kan?" Jisoo alihin tatapannya ke arah komputer lagi sambil jarinya ngetik di atas keyboard.
"Ya kalau motor gue yang jadi korban pertama gimana?"
"Yaudah, selamat. Lo jadi yang pertama"
"Ah masa lo gitu sih sama sahabat sejati lo ini" Lisa pasang ekspresi sok drama yang udah di ajarin sama Joy, yang katanya ampuh buat meluluhkan hati siapapun.
"Yaudah iya, ntar lo balik bareng gue. Tapi, motor lu tetep ditinggal di sini pokoknya"
"Tapi kalau ilang salah lu, 'kan?"
"Duh terserah lo deh mau salah siapa. Gue mau konsentrasi nih, pergi sana" Jisoo dorong kursi beroda milik Lisa lumayan kenceng, dan itu bikin Lisa terdorong agak jauh.
"Santai dong ih" Sempet-sempetnya Lisa natap sinis ke arah Jisoo sebelum dia balik ke meja kerjanya.
Jam udah nunjukkin pukul 18.45 yang artinya 15 menit lagi udah waktunya untuk pulang. Dan soal Rosé, doi masih di dalam ruangan Jennie. Jisoo jadi kepo apa yang mereka omongin di dalam sana.
Tiba-tiba satu ide terlintas di benak Jisoo. Di luar kan hujan, udah saatnya mobil mini-nya itu ditumpangin sama Rosé. Tapi kalau gitu, artinya Lisa gak bisa nebeng. Masa iya sama gebetan bawa tamu gak diundang.
Kerjaan Jisoo sebenernya belum selesai, cuma karena sebentar lagi waktunya pulang yaudah doi beres-beres aja.
"Lisa, lo cari tumpangan sama yang lain aja ya" Jisoo takut Lisa marah karena dia batalin gitu aja.
"Ih bajingan lo ya. Baru aja gue santai-santai karena nasib pulang gue udah sama lo" Lisa senderin punggungnya ke kursi kerjanya sambil masang muka kecewa buat Jisoo.
"Y-ya maaf, soalnya gue lagi ada ide buat anterin Rosé pulang nih"
"Oh gitu lo, gebetan aja lu pikirin sedangkan gue dibuang gitu aja? oke deh" Lisa bentuk jarinya jadi lambang oke dan bangkit dari duduknya.
"Besok gue traktir deehh" Jisoo nego sama Lisa biar dia ga marah lagi.
Begitu denger tawaran Jisoo, Lisa langsung balikin badannya "Traktir plus tumpangan selama satu bulan"
"Satu bulan kelamaan....."
"Oh oke, gausah"
"Eh iya iyaa satu bulan deal"
KAMU SEDANG MEMBACA
MELLIFLUOUS | CHAESOO
FanfictionKetika seorang gadis tengah menghadapi hari yang buruk dan cukup dibuat lelah, terdengarlah suara yang manis dengan tanpa diminta mengalun indah memasuki indra pendengarannya. Percaya atau tidak, itu berhasil mengusir rasa lelahnya. Apa mungkin ini...