Go Back To Australia

1.8K 290 20
                                    

Pagi hari ini adalah pagi hari yang sangat amat merepotkan seorang Jisoo, karena sosok jangkung berponi yang bernama Lisa itu sudah mengganggu pagi cerahnya.

Bayangin aja Jisoo yang lagi santai-santai sarapan bareng kakak tercinta tiba-tiba ditelpon sama Lisa buat minta tebengan. Jisoo sudah coba untuk nolak, tapi yang namanya Lisa memang licik.

Lisa mengancam Jisoo jika ia tidak bersedia untuk memberinya tumpangan, maka Lisa akan merebut Rosé dari Jisoo dengan cara apapun. Jisoo si bucin Rosé lebih milih pilihan pertama; memberikan Lisa tumpangan gratis.

"Lo bisa cepet sedikit ngga?" Tanya Jisoo ngga nyantai pada sosok yang sedari tadi mengecek isi tasnya di depan mobil mini milik Jisoo dengan pintu yang sudah terbuka lebar.

"Duh sabar dong, flashdisk gue ketinggalan deh kayanya" Lisa menutup pintu mobil Jisoo dengan terburu-buru dan sedikit berlari kembali ke apartnya.

Jisoo hanya bisa menghela nafasnya kasar, frustasi dengan kelakuan Lisa yang membuang waktunya.

Jisoo benar-benar tidak mau untuk terlambat pergi ke kantor, karena ia tau pasti akan ada pekerjaan tambahan yang diberi dengan senang hati oleh Jennie.

Sibuk memerhatikan arlojinya, Jisoo kembali dikejutkan dengan Lisa yang tiba-tiba duduk di kursi penumpang dan menutup pintu mobil kesayangannya dengan keras.

"Ngga usah dibanting anjrit, mahal" Omel Jisoo pada Lisa yang nafasnya masih tersenggal-senggal karena olahraga dadakannya barusan.

"Udah deh gausah ngomel! Mending gas langsung ke kantor, udah jam berapa ini?" Titah Lisa sembari melihat ke arah jam bermerk Rolex dipergelangan tangan kirinya.

Teringat dengan waktu yang agak mepet, tanpa babibu lagi Jisoo langsung menjalankan mobilnya untuk berangkat ke kantor.

Walaupun Jisoo masih kesal karena Lisa, kesalahan Lisa itu banyak; Pertama, Lisa mengganggu pagi harinya. Kedua, Lisa membuang bensin mobilnya untuk ke menjemputnya terlebih dahulu. Ketiga, Lisa membuang waktunya. Keempat, Lisa membuatnya kesal. Dan yang terakhir Lisa membanting pintu mobil mahalnya.

Sangat tidak bisa dimaafkan, mungkin Jisoo berencana menendang Lisa sekarang juga dari dalam mobilnya.

"Li, Rosé sempet chat lo ngga?" Menyampingkan rasa kesalnya, Jisoo memilih bertanya sesuatu terlebih dahulu dibandingkan untuk menendang Lisa.

"Hah? Ngga tuh, gue sama dia kan ngga pernah chatan . . ." Ucap Lisa berkata jujur pada Jisoo, karena memang benar saja, Lisa memiliki kontak Rosé tetapi tidak pernah menyapanya via chat.

"Kenapa emang?" Tanya Lisa yang terlanjur penasaran dengan pertanyaan Jisoo.

"Rosé sama sekali ngga bisa dihubungin pagi ini" Jisoo mengetuk stir mobil untuk menghilangkan rasa cemasnya pada Rosé.

"Masih tidur kali" Ucap enteng Lisa.

"Rosé jam segini selalu udah bangun, agak ngga masuk akal kalau tiba-tiba bangun siang" Jelas Jisoo tidak setuju dengan penuturan Lisa, ia tau tentang kebiasaan kekasihnya dengan sangat detail.

"Ya bisa aja sih, mungkin malemnya dia begadang atau telat tidur" Lisa membuka tutup botol air mineral milik Jisoo sebelum ia meneguknya.

"Hmm make sense, tapi dia ngapain sampe telat tidur?" Tanya Jisoo pada Lisa yang sama sekali tidak mengenal dengan dekat siapa Rosé itu.

"Ya mana gue tau? Kerjaan kali, ilah lo overthinking banget" Protes Lisa yang jengah dengan pikiran negatif Jisoo.

Jujur saja, Jisoo tidak bisa untuk tenang atau berpikir positif seperti Lisa. Ia tau betul bagaimana Rosé, kekasihnya itu akan menunda pekerjaannya jika sudah terlalu larut.

MELLIFLUOUS | CHAESOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang